Penyakit Ginjal Pada Anak Dapat Sebabkan Kematian, Ini Cara Deteksinya

By Nia Lara Sari, Minggu, 18 Maret 2018 | 14:33 WIB
Ilustrasi ginjal ()

Nakita.id - Penyakit tidak menular berkontribusi atas 63% angka kematian penduduk dan 1,2 juta kematian anak di dunia.

Penyakit ginjal adalah salah satu penyakit tidak menular yang makin banyak ditemukan pada anak di Indonesia.

Ginjal adalah organ yang berbentuk kacang, seukuran kepalan tangan, berjumlah dua, dan berlokasi di area punggung bawah masing-masing satu di tiap sisi tubuh.

BACA JUGA: Waspada Pembengkakan Ginjal pada Bayi, Kenali Tanda-tandanya Moms!

Ginjal terdiri dari jutaan unit penyaring yang disebut nefron.

Nefron mengandung filter yang tersusun atas glomerulus dan tubulus.

Seperti apa fungsi ginjal?

1. Mengatur keseimbangan cairan tubuh dan membuang produk sisa.

BACA JUGA: Hanya dalam 3 hari, Pori-pori Terbuka Akan Lenyap dari Wajah

2. Mengatur tekanan darah.

3. Mendukung pertumbuhan tulang, mengaktifkan vitamin D sehingga membantu tubuh menyerap kalsium untuk kesehatan tulang.

4. Menjaga keseimbangan asam dan basa tubuh.

5. Menjaga keseimbangan elektrolit tubuh, mengontrol kadar elektrolit seperti natrium, kalium, fosfat, dan kalsium di dalam tubuh.

6. Merangsang sumsum tulang untuk memroduksi sel darah merah.

Pada kelompok usia bayi sampai dengan 4 tahun, kelainan bawaan merupakan penyebab utama penyakit ginjal anak.

Antara usia 5-14 tahun, penyakit ginjal yang sering ditemukan adalah kelainan bawaan dan sindrom nefrotik.

BACA JUGA: Bahaya! Inilah 4 Risiko Memiliki Anak Bagi Laki-laki Di atas 40 Tahun

Usia 15-18 tahun, kelainan yang melibatkan glomerulus adalah penyebab utama penyakit ginjal.

Lalu bagaimana mendeteksi penyakit ginjal pada anak?

Doketer Cahyani Gita Ambarsari, Sp. A(K) dalam acara Kidney City Tour 2018 bersama Bexter menjelaskan, orangtua harus segera curiga saat anaknya mengalami 1 dari 3 gejala gangguan ginjal sedini mungkin.

"Orangtua harus mendeteksi sejak dini jika anak mereka memiliki gangguan ginjal, gejalanya di antaranya yaitu kelainan warna urin, tekanan darah tinggi, dan obesitas (kelebihan bobot tubuh)," ungkap Cahyani.

BACA JUGA: Resmi Menikah, Begini Cantiknya Adik Ipar Zaskia dan Shireen Sungkar

Lebih lanjut Cahyani mengungkapkan detesi dini ini penting dilakukan untuk mencegah kelainan ginjal yang parah pada anak.

"Deteksi dini ini sangat penting, jadi untuk mencegah kelainan yang bersifat irreversible (kelainan permanen) pada ginjal anak," tutup Cahyani.