Cara Jitu SMPN 1 Jakarta Menerapkan Protokol Kesehatan Kepada Para Peserta Didik, Cegah Anak Berkerumun Setelah KBM Berakhir

By Ruby Rachmadina, Rabu, 5 Januari 2022 | 17:01 WIB
Penerapan protokol kesehatan di SMPN 1 Jakarta cegah anak berkerumun setelah KBM berakhir. (Freepik)

Agus Tiyoso, S.Pd., selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMPN 1 Jakarta.

"Sekarang semuanya luring tidak ada daring lagi," ucap Agus.

Namun, penyelenggaraan PTM 100 persen ini harus menjalankan protokol kesehatan yang ketat agar tak memunculkan klaster baru.

Dimana, anak-anak masih sangat rentan dan berbahaya jika tertular dan menularkan virus Covid-19 di sekolah.

Sarana dan prasarana sekolah juga perlu ditunjang sehingga penerapan protokol kesehatan terus dijalankan, agar peserta didik dan tenaga pendidik aman ketika melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM).

Agus memaparkan jika SMPN 1 Jakarta telah mendisiplinkan agar peserta didik patuh akan protokol kesehatan dan mereka telah membangun fasilitas cuci tangan di lingkungan sekolah.

"Sarana prasarana setiap hari harus cuci tangan yang telah kami siapkan di sekitar lapangan. Kemudian cek suhu sebelum masuk kelas. Serta ketika masuk kelas juga kita perhatikan mereka dengan screening kecil," ujar Agus.

Baca Juga: Rekomendasi Terbaru IDAI Terkait Metode PTM, Pasca Ditemukannya Varian Omicron di Indonesia, Catat Sekarang Juga

Mekanisme kepulangan siswa juga telah diatur oleh pihak sekolah tanpa menyebabkan adanya kerumunan.

Skema ini dibuat untuk mencegah siswa berinteraksi langsung di sekolah.

Peraturan yang telah dibuat ini harus dipatuhi oleh segenap peserta didik supaya tetap tertib.

Untuk mengurangi adanya kerumunan siswa, pihak sekolah bekerjasama dengan orangtua murid dan juga masyarakat di lingkungan sekitar sekolah.