PTM maupun PJJ memang memberikan dampak positifnya masing-masing bagi para peserta didik.
Dalam wawancara ekslusif bersama Nakita, Rabu (5/1/2021) Roslina Verauli, M.Psi.,Psi., Psikolog Klinis Anak, Remaja, dan Keluarga yang praktik di Rumah Sakit Pondok Indah ini memaparkan jika kedua metode pembelajaran ini sama-sama memberikan manfaat yang baik bagi anak.
Tetapi, perlu dilihat kembali, dimanakah potensi belajar anak lebih berkembang.
Menurut Vera, ada sebagian anak yang merasa senang dengan PTM karena bisa berinteraksi secara langsung dengan guru atau teman sekolah.
Sehingga, mereka semakin termotivasi untuk semangat belajar karena adanya dukungan dari lingkungan sekolah.
"Anak sebetulnya kondusif belajar, ada guru yang bisa memberikan feedback dua arah. Ada teman sekelas yang bisa menjadi teman belajar yang meningkatkan motivasi, sehingga anak lebih memilih dengan PTM," ucap Vera.
Baca Juga: Ini Alasan Kemendikbud Ristek Percepat PTM 100 Persen untuk Terus Dilaksanakan oleh Setiap Sekolah
Tetapi, PJJ pun memiliki peranan penting bagi sebagian anak yang memang merasa sulit untuk bersosialisai dengan orang-orang di sekitar.
Ada sebagian anak yang merasa lebih nyaman PJJ ketimbang PTM.
Bahkan, beberapa anak bisa jauh lebih unggul dalam capaian belajarnya ketika sekolah melakukan PJJ.
Vera menyadari jika kedua metode pembelajaran baik itu PTM atau PJJ sama-sama memberikan dampak yang positif untuk anak.