Selama pandemi, anak-anak menemukan banyak situasi baru dalam dunia pendidikannya.
Menurut Roslina Verauli, M.Psi.,Psi.Psikolog Klinis Anak, Remaja, dan Keluarga dalam wawancara eksklusif bersama Nakita, Rabu (5/1/2022) mengatakan, ada beberapa anak yang merasa kesulitan untuk bisa beradaptasi dengan pembelajaran tatap muka.
Terutama, bagi siswa yang memang belum pernah menghadapi pembelajaran secara langsung di sekolah.
Vera memberikan salah satu contoh bahwa siswa kelas 1 sekolah dasar (SD) memerlukan beberapa waktu agar ia bisa beradaptasi ketika melaksanakan PTM.
Siswa SD kelas 1 mungkin akan menghadapi kebingungan karena ini pertama kalinya mereka bertemu dengan guru dan teman seusianya di sekolah.
Rasa cemas bisa saja terjadi karena mereka tidak memiliki pengalaman atau gambaran sendiri akan PTM.
Sehingga, nantinya siswa sulit untuk bisa berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
"Penyesuaian diri anak dari online menjadi PTM terutama pada anak yang menjadi korban pandemi seperti mereka masuk saat kelas 1 SD, jadi mereka tidak memiliki pengalaman untuk sekolah tatap muka. Mereka mulai merasakan kecemasan PTM itu seperti apa," ucap Vera.
Baca Juga: PTM 100 Persen Mulai Digelar, Psikolog Sarankan Pembelajaran Jarak Jauh Tetap Dilanjut
Untuk menghindari anak kesulitan beradaptasi, Vera menyarankan agar para orangtua ikut terlibat dalam membantu proses sosialisasinya.
Moms bisa memberikan waktu bersama anak untuk melakukan observasi terlebih dahulu dengan lingkungan barunya.
Tak ada salahnya bagi Moms dan Dads untuk jalan-jalan keluar memperlihatkan gedung sekolah anak.
Atau, memberikan gambaran mengenai rutinitas sekolah itu yang nantinya mereka lakukan dengan mempertontonkan kartun yang berisi kegiatan sekolah.
"Untuk anak-anak seperti ini boleh anak diajak untuk memperlihatka sekolah, sehingga anak punya gambaran. Bisa juga dengan memperlihatkan film kartun atau film anak yang mempertontonkan kegiatan sekolah anak," ujarnya.
Jangan ragu untuk menanyakan perasaan dan kondisi anak ketika akan melaksanakan PTM.
Tanyakan seperti apa kesiapan dirinya menghadapi PTM nanti, tunjukanlah rasa perhatian agar anak tak merasa sendiri saat menghadapi situasi baru yang mereka alami.
Jika anak merasa takut, berikan arahan yang membuat anak termotivasi tanpa ada kesan yang menyudutkan, sehingga anak siap menjalani PTM terbatas.
"Orangtua bisa mengobrol secara mendalam dengan anak. Gali apa yang dia rasakan, apa yang dia khawatirkan, bagian mana yang paling dia takuti yang butuh diantisipasi," tutur Vera.
Baca Juga: Tips Agar Orangtua Tidak Khawatir Saat Anak Mulai Melaksanakan PTM Terbatas