Awas Dijual Bebas di Pasaran! IDI Ungkap Obat Covid-19 Ini Sudah Tidak Ampuh dan Dilarang Pemakaiannya, Ada Klorokuin dan Plasma Konvalesen

By Kintan Nabila, Jumat, 11 Februari 2022 | 13:55 WIB
Obat-obatan ini sudah tidak ampuh untuk mengobati Covid-19 (Freepik)

Nakita.id - Di awal-awal era pandemi, ada sejumlah obat yang digunakan untuk menangani pasien yang terpapar Covid-19.

Kelima obat tersebut diantaranya, Ivermectin, Klorokuin, Oseltamivir, plasma konvalesen dan Azithromycin.

Namun, baru-baru ini terungkap bahwa obat-obat tersebut telah dihentikan pemakaiannya.

Melansir dari Kompas, Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban menyebutkan kelima obat yang sebelumnya pernah dipakai untuk pengobatan pasien Covid-19.

Melalui akun Twitternya, ia juga memaparkan bahwa kelimanya sudah tidak efektif lagi.

"Untuk Oseltamivir dan Azithromycin itu ada lima perhimpunan profesi yang menyatakan bahwa itu tidak boleh dipakai lagi, di Kementerian Kesehatan (Kemenkes), telah mendengar itu, dan tidak lagi membolehkan pemakaian itu," ujar Zubairi.

Dijelaskan olehnya, Azythromycin tidak bermanfaat sebagai terapi Covid-19 baik skala ringan serta sedang.

Kecuali bila memang ditemukan bakteri selain virus penyebab Covid-19 di dalam tubuh pasien.

Kemudian bagaimana dengan Oseltamivir, Ivermectin, Klorokuin, dan plasma konvalesen? Yuk, simak penjelasannya!

Baca Juga: Kasus Makin Meningkat, Waspadai Gejala Omicron yang Biasa Dikeluhkan Pasien Tapi Kerap Diabaikan

Prof Zubairi menjelaskan, Oseltamivir pada dasarnya merupakan obat untuk influenza.

Serta tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan bisa digunakan untuk pengobatan Covid-19.

"Bahkan WHO sudah menyatakan obat ini tidak berguna untuk Covid-19," katanya melalyi Twitter.

"Kecuali saat Anda dites terbukti positif influenza, yang amat jarang ditemukan di Indonesia," lanjutnya.

Sementara itu, terkait terapi plasma konvalesen Prof Zubairi juga mengungkapkan bahwa khasiatnya tidak efektif.

Selain tidak bermanfaat, pemberian plasma konvalesen juga mahal dan prosesnya memakan waktu.

"Mungkin saya juga pernah bilang plasma konvalesen bermanfaat, tapi itu tadi yang dibilang evidence based medicine," kataProf Zubairi.

"Di awal-awal kan kita tidak tahu apa-apa, kemudian penelitian makin lengkap. Pada waktu penelitian makin lengkap, saat pengobatan sudah ratusan ribu, ternyata enggak ada gunanya," lanjutnya.

WHO sendiri telah mengeluarkan larangan penggunaan plasma konvalesen sebagai terapi bagi pasien Covid-19 bergejala ringan atau sedang.

Baca Juga: Benarkah Tes Swab Saat Sakit Hasilnya Pasti Positif COVID-19? Jangan Termakan Hoax, Kenali Dulu Cara Kerja PCR dan Antigen

Hal yang sama juga berlaku untuk obat Covid-19 lainnya yang sama-sama tidak efektif.

Yakni Klorokuin dan Ivermectin yang sudah dihentikan pemberiannya untuk pasien Covid.

Prof Zubairi mengatakan, terutama klorokuin dulu sempat banyak digunakan untuk perawatan pasien Covid-19 di China pada masa awal pandemi.

Namun, obat tersebut kini telah terbukti tak bermanfaat untuk penanganan pasien Covid-19.

Pemakaiannya kini dihentikan karena justru memicu penyakit kronis.

"Memang sudah dipakai oleh ratusan ribu orang di dunia. Namun terbukti malah berbahaya untuk jantung," kata Prof Zubairi.

"Manfaat antivirusnya justru enggak ada. Jadi, klorokuin tidak boleh dipakai lagi," pungkasnya.

Nah Moms, hati-hati kalau sampai menemukan obat ini dijual bebas di pasaran ya!

Sebaiknya kita tidak mengonsumsi obat apapun tanpa resep dokter.

Baca Juga: Kasus Makin Meningkat, Waspadai Gejala Omicron yang Biasa Dikeluhkan Pasien Tapi Kerap Diabaikan

Artikel ini telah tayang di Kompas dengan judul "IDI Ungkap 5 Obat Covid-19 Tak Lagi Ampuh, Ada Ivermectin dan Plasma Konvalesen"