Bikin Ibu Rumah Tangga Se-Indonesia Geregetan, Ternyata Ini Penyebab Harga Minyak Goreng Naik dan Barangnya Langka Menurut Kemendag

By Kirana Riyantika, Jumat, 4 Maret 2022 | 14:30 WIB
Mengapa minyak goreng berharga mahal dan langka (Pexels/Cottonbro)

Nakita.id - Minyak goreng hingga kini jadi barang yang menjadi buah bibir masyarakat.

Mulanya, masyarakat menyoroti kenaikan harga minyak goreng yang signifikan.

Pada akhir 2021 lalu, harga minyak goreng sempat menembus Rp24.000 per liter.

Banyak pihak yang keberatan dengan kenaikan harga minyak goreng.

Pemerintah kemudian menetapkan harga minyak goreng yang tidak memberatkan masyarakat.

Pemerintah menetapkan harga minyak goreng sebesar Rp14.000 per liter.

Mungkin Moms betanya-tanya, bagaimana bisa minyak goreng berharga mahal?

Melansir Kompas, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan mengungkapkan bawha kenaikan harga minyak goreng di Indonesia karena harga internasional yang naik cukup tajam.

Faktor berikutnya yang menyebabkan harga minyak di Indonesia mahal adalah turunnya panen sawit pada semester kedua.

Baca Juga: Amit-amit Jangan Sampai Jadi Korban Oknum Tak Bertanggung Jawab, Ini Cara Membedakan Minyak Goreng Asli dengan Palsu

Hal ini menyebabkan suplai CPO menjadi terbatas dan menyebabkan gangguan pada rantai distribusi industri minyak goreng.

Penyebab lain meroketnya harga minyak goreng adalah adanya kenaikan permintaan CPO untuk pemenuhan industri biodiesel.

Ini berkaitan dengan penerapan kebijakan B30.

Faktor lainnya yang  turut berkontribusi pada kenaikan harga minyak goreng adalah gangguan logistik selama pandemi Covid-19.

Gangguan logistik tersebut karena berkurangnya jumlah kontainer dan kapal.

Lalu, mengapa kenaikan harga minyak goreng diiringi dengan jumlah minyak goreng yang langka?

Melansir Kontan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkapkan bahwa kendala kurangnya pasokan minyak dalam negeri ada di level pendistribusian produk ke pasar ritel.

Baca Juga: Dibocorin Rahasianya oleh Pemilik Warteg, Ternyata Minyak Goreng Bekas Bisa Dipakai Lagi dan Tetap Enak Rasanya Asal Disimpan dengan Cara Seperti Ini

Produsen minyak sawit mentah sebenarnya sudah memasok bahan dalam jumlah yang sangat cukup untuk kebutuhan minyak goreng dalam negeri.

Hal tersebut disampaikan oleh I G Ketut Astawa selaku Sekretaris Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag.

"Kalau kita lihat data yang ada komitmen dari produsen CPO itu sudah mencapai 351 juta liter selama 14 hari," ujar I G Ketut Astawa.

"Kebutuhan kita selama per bulan sebenarnya berkisar antara 279 sampai 300 juta liter," imbuhnya.

Seharusnya, dengan pasokan CPO yang berlimpah membuat pasar dalam negeri memiliki banyak pasokan minyak goreng.

Namun, kenyataan di lapangan justru sebaliknya.

Hingga kini, ketersediaan  produk minyak goreng masih sedikit atau langka di pasaran, baik pasar modern maupun pasar tradisional.

Pihak Kemendag dan Satgas Pangan beberapa minggu belakangan turun ke lapangan untuk mengetahui penyebab kelangkaan minyak goreng.

Dari aksi turun ke lapangan tersebut, ditemukan ada oknum-oknum yang sengaja menimbun minyak goreng.

Selain itu, kerap ditemukan masyarakat yang membeli minyak goreng lebih dari biasanya.

Sehingga stok minyak goreng semakin menipis.

Baca Juga: Dibocorin Rahasianya oleh Pemilik Warteg, Ternyata Minyak Goreng Bekas Bisa Dipakai Lagi dan Tetap Enak Rasanya Asal Disimpan dengan Cara Seperti Ini