Masih Sering Dilakukan, Kebiasaan Menyimpan Makanan Ini Ternyata Picu Risiko Berbahaya, Lakukan Ini Dulu Moms!

By Syifa Amalia, Jumat, 4 Maret 2022 | 18:16 WIB
Hal yang perlu dilakukan sebelum memasukkan daging matang ke dalam kulkas. (Pixabay.com)

Nakita.Id – Mengingat daging memiliki harga yang cukup mahal, tentu saja Moms tidak akan tinggal diam ketika melihat sisa daging acara syukuran masih banyak.

Untungnya sebagian besar daging yang sudah dimasak dapat disimpan kemudian diolah lagi sebagai makanan yang baru.

Mulai dari cassarole sampai sup yang lezat, tetapi itu hanya dapat dilakukan jika disimpan dengan aman.

Apakah masih ada di antara Moms yang asal memasukan daging ke dalam kulkas?

Kalau iya, hati-hati Moms.

Tindakan seperti itu terkesan praktis namun justru dapat menjadi sarang bakteri.

Tidak jadi makan enak, satu keluarga harus pergi ke dokter karena makan makanan yang mengundang penyakit.

Lantas bagaimana cara menyimpan sisa daging yang benar?

Moms harus catat hal-hal berikut ini supaya tidak mengulang kesalahan yang sama, sebelum memasukan daging ke dalam kulkas.

Baca Juga: Stop Sekarang atau Kecewa Kemudian, Makanan yang Kerap Dikonsumsi Ini Ternyata Picu Risiko Bagi Tubuh, Salah Satunya Daging

1. Potong daging terlebih dahulu sebelum ditaruh ke dalam kulkas.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) seperti yang dikutip dari Best Life, Anda tidak boleh mendinginkan daging matang yang belum dipotong.

Pemotongan daging berukuran besar, seperti daging panggang atau kalkun utuh harus dibagi menjadi jumlah kecil untuk pendinginan.

2. Sisa Daging Harus Didinginkan pada Suhu Tertentu.

Menurut CDC, sisa makanan harus disimpan di kulkas pada suhu 40 derajat Fahrenheit atau lebih dingin dalam waktu dua jam setelah dimasak.

Namun, jika makanan telah terkena suhu yang lebih panas dari 90 derajat Fahrenheit seperti di dalam mobil yang panas atau saat piknik musim panas, makanan tersebut harus dimasukkan ke dalam kulkas dalam waktu satu jam.

Hal ini untuk mencegah pertumbuhan bakteri mencapai makanan tersebut.

Tetapi agar potongan besar daging mendingin cukup cepat untuk menghentikan evolusi ini, mereka harus dibagi menjadi jumlah kecil.

Makanan yang telah tumbuh bakteri tentu saja dapat menempatkan Moms dan keluarga pada risiko penyakit parah.

Baca Juga: Bukannya Sehat, Makanan Favorit yang Sehat Ini Ternyata Sebaiknya Tidak Jadi Menu Sarapan karena Berisiko, Salah Satunya Daging

Bakteri yang umum dapat ditemukan dalam daging adalah Bakteri E. Coli dan Salmonella.

Jika seseorang telah makan makanan yang terkontaminasi dengan salah satu bakteri tersebut, mereka dapat mengembangkan keracunan makanan.

E. coli dapat menyebabkan penyakit parah seperti diare, infeksi saluran kemih, penyakit pernapasan, dan infeksi aliran darah.

Sementara Salmonella dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan umum yang mempengaruhi lebih dari satu juta orang di AS setiap tahun.

Untuk kedua bakteri tersebut, kelompok orang tertentu lebih berisiko terkena penyakit parah atau fatal.

Menurut CDC, anak-anak yang lebih muda dari 5 tahun, orang dewasa yang berusia 65 tahun atau lebih, orang-orang yang sistem kekebalannya melemah, dan wanita hamil semuanya memiliki risiko lebih tinggi.

Hal lain yang perlu Moms tahu bahwa daging tidak bisa disimpan selamanya di kulkas. Bahkan daging yang disimpan dengan baikpun tidak akan bertahan lama.

Menurut Departemen Pertanian AS (USDA), umur simpan untuk makanan yang dimasak ini bervariasi menurut jenisnya. USDA mengatakan bahwa bacon atau sosis yang dimasak dapat bertahan dengan aman di lemari es dengan suhu 40 derajat Fahrenheit atau lebih dingin selama satu minggu.

Daging atau unggas lain yang dimasak hanya akan bertahan selama tiga hingga empat hari di lemari es.

Baca Juga: Wah, Bisa Bahaya Kalau Tidak Nurut Apa Kata Mertua, Ada Bahaya yang Mengintai Bila Tidak Memotong Daging Kecil-kecil Sebelum Dimasukkan ke Kulkas