Hari Perempuan Sedunia, Ibu Berperan Penting Dalam Perayaan Ini, Jaga Kesehatan Mental Para Ibu Sebagai Pusat Kendali Emosi Keluarga

By Ruby Rachmadina, Selasa, 8 Maret 2022 | 16:26 WIB
Hari Perempuan Sedunia, ibu berperan sebagai pusat kendali emosi keluarga. (Freepik)

Hari Perempuan Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 8 Maret.

Pada hari ini, Rabu (8/3/2022) seluruh dunia sedang memperingati International Women's Day (IWD).

Melalui perayaan ini diharapkan semua wanita memahami bahwa ia memiliki peranan yang sangat penting.

Semua wanita berhak menyampaikan seluruh aspirasinya selama mengarah pada kebaikan.

Perempuan bisa menjadi lebih berani lagi untuk mendapatkan hak yang seharusnya mereka peroleh.

Peringatan hari perempuan sedunia juga erat kaitannya dengan seorang ibu.

Ibu sebagai seorang perempuan beperan penuh baik sebagai istri bagi suaminya, maupun ibu bagi anak-anaknya.

Peringatan hari perempuan sedunia menyadarkan kita bahwa mereka merupakan pilar kekuatan di dalam keluarga.

Pada hari perempuan sedunia ini, setiap ibu di Indonesia perlu ingat betapa pentingnya menjaga kesehatan mental diri mereka sendiri.

Baca Juga: Moms Perlu Tahu, Berikut Ini Cara Untuk Mengajarkan Anak Kesetaraan Gender Salah Satunya Menghormati Gender Lain

Bertepatan dengan hari bersejarah ini, Nakita menggelar Webinar Gathering Moms Community, Rabu (8/3/2022).

Webinar kali ini mengangkat tema'Gabung dan Saling Dukung Kesehatan Mental Mama di Moms Community Nakita'.

Acara ini diharapkan dapat memberikan pemahaman akan pentingnya kesehatan mental para ibu.

Terkadang para ibu ingin selalu menjadi superhero untuk keluarganya.

Mereka akan melakukan berbagai macam cara untuk memastikan agar semua kebutuhan anggota keluarga bisa terpenuhi.

Belum lagi banyak ekspektasi berlebih yang harus diwujudkan para ibu yang kerap membuat mereka rentan mengalami stres.

Menurut Irma Gustiana A M.Psi., Psikolog., CPC, seorang ibu banyak dihadapkan oleh permasalahan yang pelik inilah yang menjadi alasan ibu sebagai perempuan lebih sering terkena stres.

"Peran perempuan memang menjadi presure juga, adanya diskriminasi, kekerasan, standar kecantikan," ucap Irma.

Kekhawatiran tidak bisa menjadi ibu yang sempurna juga memicu stres yang bisa saja berujung burnout.

Baca Juga: Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Saat Berperan Sebagai Ibu, Berdampak Pada Tumbuh Kembang Anak di Masa Depan!

Irma mengatakan jika seorang ibu mengalami burnout mereka jadi lebih mudah marah dan merasa tersinggung dalam hal sepele sekalipun.

Jika tak segera diatasi kondisi kesehatan mental yang terganggu juga akan memengaruhi kesehatan fisik.

Moms yang mengalami stres akan kehilangan selera untuk mengonsumsi apapun atau malah meningkat nafsu makannya.

Keduanya sama-sama tidak sehat karena bisa mengganggu kesehatan fisik.

"Moms burnout ditandai rasa capek terus menerus, gampang banget marah-marah, tersinggung, sedih berkepanjangan, sering merasa cemas terhadap kondisi, mengalami sakit fisik yang meningkat, kehilangan nafsu makan atau nafsu makan meningkat, kualitas tidur menurun," pungkas Irma.

Moms bisa bayangkan jika ibu mengalami stres dan kehilangan kendali dalam mengatur emosi banyak hal yang akan terdampak.

Padahal ibu adalah pusat kendali emosi keluarga.

Perasaan yang dikeluarkan oleh Moms, baik itu yang bersikap positif atau negatif akan memengaruhi suasana di rumah, relasi dengan pasangan, dan juga pola pengasuhan anak.

Jangan sampai stres memengaruhi emosi sehingga berdampak buruk bagi perkembangan anak hingga mereka dewasa.

Baca Juga: Pentingnya Peran Ibu Dalam Memenuhi Gizi Keluarga, Melalui Diskusi “Ibu, Pahlawan Gizi Keluarga” bersama dr. Meta Mommyclopedia