Psikolog Ini Beberkan Tips Menghindari Burnout Saat Mengasuh Anak yang Tantrum, Efeknya Bisa Menjaga Kewasaran Ibu dari Stres

By Ruby Rachmadina, Senin, 14 Maret 2022 | 14:39 WIB
Tips menghindari burnout ketika anak sedang tantrum. (Freepik)

Setelah menikah, ada beberapa pasangan yang ingin segera memiliki anak.

Moms dan Dads tentu merasa tak sabar menunggu kehadiran Si Kecil di tengah-tengah keluarga.

Tetapi begitu dijalani dan berperan sebagai orangtua semuanya tak semudah dengan apa yang dibayangkan.

Orangtua harus terus belajar untuk menjadi orangtua terbaik untuk anak.

Tak jarang, dalam mengasuh anak Moms merasa kelelahan yang sangat intens .

Karena saking capek dan stres mengasuh anak terutama Si Kecil yang sering tantrum, Moms mengalami burnout.

Menangani anak yang sering tantrum memang sangat melelahkan dan membuat para orangtua stres.

Bahkan saking capek mengurus anak Moms sampai lupa dengan kesehatan diri sendiri.

Lalu bagaimana cara menghindari burnout ketika menghadapi anak yang sering tantrum?

Baca Juga: Jangan Biarkan Si Kecil Tantrum di Depan Umum, Begini Tips Menghadapi Anak yang Sering Meminta Mainan Baru, Ajarkan untuk Mengontrol Dirinya

Ibu sangat rentan mengalami burnout karena anak yang tantrum.

Apalagi tugas ibu bukan hanya mengurus Si Kecil saja, ada pekerjaan lainnya yang harus diselesaikan namun harus tertunda karena anak yang tantrum.

Jika semua ini terjadi secara berbarengan, bisa dibayangkan seorang ibu mudah mengalami burnout.

Olivia, M.Psi., Psikolog, Psikolog di @awalmula.sub

Olivia, M.Psi., Psikolog, Psikolog di @awalmula.sub mengatakan dalam wawancara bersama Nakita, Sabtu (12/3/2022) untuk mengatasi anak tantrum, Moms perlu tahu apa yang menyebabkan ia emosi secara berlebihan.

Mungkin saja anak bisa tantrum karena menandakan diri mereka lapar, stres, atau ada hal-hal lain yang tidak bisa ia lakukan sendiri.

Saat kecil anak belum memiliki kemampuan bicara dan membicarakan apa yang ia rasakan.

Sehingga ia memiliki keterbatasan untuk mengungkapkan perasaanya, jadi tantrum merupakan cara mereka menunjukan perasaan saat itu.

"Yang paling utama menghadapi anak tantrum kita harus paham apa yang menyebabkan anak seperti itu, apa alasan dibalik mereka berperilaku tantrum. Ini perlu kita gali lebih dalam pada anak," ucap Olivia.

Baca Juga: Jangan Diulang Kalau Tak Mau Si Kecil Menjadi-jadi! Ini 3 Cara Menenangkan Anak Tantrum yang Harus Dihindari, Memberi Hukuman Jadi Salah Satunya

Moms harus bersikap wajar ketika anak tantrum, hindari memberikan label yang malah memicu emosinya semakin memuncak.

Tetapi, ajak Si Kecil berdiskusi, tanyakan kepada mereka apa yang menyebabkan ia menangis, tetapi jangan memaksa anak untuk mengaku sehingga membuat anak merasa tak nyaman untuk bercerita.

"Ajak anak berdiskusi lebih dalam, sehingga merekapun jadi lebih nyaman untuk bercerita pada kita," ungkap Olivia.

Kelelahan dan sulit mengontrol emosi dalam mengasuh anak yang tantrum memang sulit dihindari.

Tetapi Olivia memberikan beberapa tips untuk mencegah burnout dalam mengasuh anak tantrum, semisalnya dengan mencukupi waktu tidur, dan menjalankan pola hidup dan makan sehat.

Sediakan waktu beberapa menit untuk berolahraga untuk menetralkan diri agar Moms bisa berpikir lebih logik dan juga makan-makanan sehat seperti sayur dan buah-buahan segar.

"Tips untuk membantu ibu yang merasa kelelahan sekali menangani anak anak fase toodler yang pertama perlu untuk tidur yang cukup, kemudian olahraga yang rutin, dan makan-makanan berkualitas yang ini dapat mengalihkan perhatian dan kekhawatiran ibu yang dirasakan tetapi juga meningkatkan mood," terangnya.

Salah satu tips penting yang harus dilakukan adalah berbicara dengan pasangan atau orang terdekat, jangan malu untuk mengakui bahwa Moms merasa lelah dan kewalahan dalam menghadapi Si Kecil yang tantrum, jika memungkinkan Moms bisa meminta bantuan kepada para ahli dalam mengatasi burnout.

"Yang paling penting adalah perlu untuk berbagi cerita, baik itu kepada pasangan, maupun kepada teman-teman, ataupun jika dirasa perlu perilaku anak semakin menjadi-jadi jangan khawatir untuk berkonsultasi dengan ahli baik itu dokter anak atau psikolog anak ini alternatif yang baik sekali jika ibu ingin lakukan," pungkas Olivia.

Baca Juga: Jangan Mudah Stres Saat Mengasuh Bayi, Ini Dampaknya untuk Si Kecil!