Supaya Si Kecil Tidak Tertekan dan Mudah Tantrum, Begini Cara Menyapih Anak Menurut Psikolog

By Shinta Dwi Ayu, Jumat, 25 Maret 2022 | 14:27 WIB
Cara menyapih anak. (Nakita.id)

Nakita.id – Bisa langsung dicoba para Moms hari ini juga, begini cara menyapih anak menurut psikolog.

Air Susu Ibu (ASI) merupakan cairan pertama yang akan dikonsumsi bayi ketika terlahir ke dunia.

Pemberian ASI tersebut pun membuat anak merasakan pelukan pertama dari ibunya.

Kandungan ASI pun sangatlah luar biasa dan tidak boleh diragukan lagi Moms.

Pasalnya, ASI mengandung nutrisi yang memang benar-benar lengkap.

Ajaibnya lagi, ASI mengandung antibodi yang memang bisa memperkuat sistem imun tubuh anak.

Kandungan antibodi yang ada di ASI pun tidak akan ditemukan di susu manapun.

Selain itu, proses pemberian ASI juga bisa membuat bayi merasa nyaman dan aman.

Karena proses pemberian ASI dipercaya ampuh meningkatkan bonding antara anak dan ibu.

Baca Juga: Sebaiknya Jangan Memberikan Susu Formula Sembarangan Kepada Anak, Menurut Ahli Ada Beberapa Hal yang Harus Moms Perhatikan

Pemberian ASI Sampai Anak 2 Tahun

Idealnya, pemberian ASI sendiri tetap dilakukan Moms sampai anaknya berusia 2 tahun.

Nah, setelah 2 tahun tersebut anak seharusnya sudah bisa berhenti minum ASI.

Karena kandungan yang ada di ASI pun akan menurun dan tidak sepenuh seperti di awal.

Di 2 tahun tersebut anak juga akan lebih banyak mengonsumsi makanan padat.

Anak juga harus sudah mengenal rasa, dan berbagai tekstur dari makanan Moms.

Namun, yang kerap jadi permasalahan adalah cara untuk memberhentikan anak minum ASI bukan perkara yang mudah.

Anak bisa saja tantrum ketika tiba-tiba Moms berhenti untuk memberikan ASI kepada dirinya.

Hal tersebut juga bisa membuat anak merasa tertekan karena merasa kenyamanannya dirampas begitu saja.

Baca Juga: Lebih Baik Hindari Sekarang Juga! Kebiasaan Mencampur Susu dengan Beberapa Makanan Ini Ternyata akan Picu Risiko Berbahaya

Lakukan Penyapihan Secara Bertahap

Menurut Mutia Aprilia Permata Kusumah, M.Psi., Psikolog Anak dan Remaja yang Berpraktik di Mentari Anakku, TigaGenerasi, dan Nest, untuk menyapih anak memang merupakan hal yang cukup tricky.

Mutia Aprilia Permata Kusumah, M.Psi., Psikolog Anak dan Remaja yang berpraktik di Mentari Anakku, TigaGenerasi, dan Nest.

“Kalau untuk menyapih ini memang sesuatu yang sangat tricky karena mendapatkan susu dari ibu merupakan sumber kenyamanan terbesar untuk anak 0-6 tahun,” tutur Mutia dalam wawancara eksklusif bersama Nakita, Selasa (4/3/2022).

Mutia menyarankan, supaya anak tidak merasa tertekan maka menyapihnya harus bertahap Moms.

“Jadi, lakukan lah secara bertahap. Misalnya, dari usia 1,5 tahun bisa disounding dulu anaknya, ‘Nanti kamu kalau sudah umur dua tahun kan udah besar, air susu ibu sudah tidak cukup lagi jadi, kamu berhenti ya minum susunya. Kamu bisa minum susu dari gelas’. Jadi, disounding setiap hari,” sambung Mutia.

Menyapih anak juga bisa dilakukan secara bertahap Moms atau dibuatkan penjadwalan.

“Lalu dilakukan penyapihan secara gradual. Misalnya, pilih mau disapih apakah waktu siang dulu, atau waktu malam dulu,” ungkap Mutia.

Seiring berjalannya waktu, Moms pun sudah mulai memperkecil kesempatan anak untuk meminum susu.

Baca Juga: Awalnya Cuma Iseng, Tak Disangka Manfaat Minum Susu Sebelum Tidur Bisa Bikin Tubuh Alami 4 Hal Menakjubkan Ini, Rugi Banget Gak Coba dari Dulu

Namun, apabila anak terbangun di malam hari dan mencari susu maka tak ada salahnya Moms memberikannya.

Karena intinya, proses menyapih anak itu harus bertahap dan penuh kesabaran Moms.

“Kemudian bisa dibuat lebih kecil-kecil lagi penyapihan itu. Jadi misalnya, oke mau disapih pas malam tapi malamnya itu kalau sudah pas mau tidur aja, kalau dia terbangun dan nyari-nyari susu ya sudah tidak apa-apa,” terang Mutia.

Pentingnya Proses Menyapih Anak Dilakukan Bertahap

Proses menyapih anak idealnya memang dilakukan secara bertahap dan pelan-pelan.

Karena agar anak tidak merasa bahwa kenyamanannya diambil begitu saja.

Jika proses menyapih tidak dilakukan secara bertahap maka anak pun akan merasa kaget.

Serta anak akan merasa tidak nyaman sama sekali dan mudah tantrum tentunya.

“Sedikit-sedikit, misalnya menyapih malam dilakukan selama beberapa bulan baru nanti beberapa bulan berikutnya malam dan siang. Jadi, tidak dalam satu hari sudah diambil kenyamanan anak karena pasti anak merasa lebih tidak nyaman kalau seperti itu,” tutup Mutia.

Baca Juga: Bukan Dilihat Dari Harganya yang Mahal, Ternyata Begini Cara Memilih Susu Formula Menurut Ahli Gizi