Selamatkan Nyawa Kalian dari Penyakit Kanker Paru! Modal Sayur Kol dan Detoks Paru Seperti Ini Bisa Jadi Cara Agar Panjang Umur Tanpa Gangguan Pernapasan

By Diah Puspita Ningrum, Jumat, 25 Maret 2022 | 16:30 WIB
Sayur kol atau kubis untuk menjaga kesehatan paru-paru (Freepik.com)

Nakita.id - Menjaga kesehatan paru-paru adalah sebuah keharusan.

Bagaimana tidak? Paru paru merupakan salah satu organ vital yang penting untuk tubuh.

Jika paru-paru sakit atau mengalami masalah, tentu saja ini akan meningkatkan risiko pendek umur.

Untuk menjaga kesehatan paru, Moms bsia melakukan detoks atau membersihkan paru-paru.

Melansir dari Kompas, membersihkan paru-paru bukan dilakukan dengan obat atau suplemen.

Paru-paru menjadi 'kotor; karena kebiasaan sehari-hari seperti terkena asap kendaraan, terpapar polusi, hingga asap rokok.

Jika kalian sering merasakan sesak atau terengah-engah, mungkin saja paru-paru Moms butuh detoks. Cara yang digunakan pun cukup sederhana.

Mulai dari berhenti merokok, melakukan olahraga teratur, terapi uap, melakukan latihan teknik pernapasan dan konsumsi teh hijau.

Nah, Moms juga bisa mengonsumsi sayur kol agar terhindar dari sakit paru-paru seperti dikutip dari Boldsky.

Baca Juga: Jangan Lagi Biarkan Jendela Kamar Jarang Dibuka Sampai Karatan, Akibatnya Bisa Bikin Alami Sederet Masalah Kesehatan Ini

Kol atau kubis tergolong ke dalam genus tanaman Brassica.

Tanaman ini adalah sumber nutrisi yang sangat baik seperti vitamin C, vitamin E, vitamin K, folat, magnesium, mangan dan beberapa karotenoid (lutein, zeaxanthin dan beta-karoten).

Sayuran yang satu ini pun memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti menurunkan tekanan darah, meningkatkan pencernaan, mengurangi peradangan, menjaga jantung tetap sehat, memperkuat sistem kekebalan tubuh, mencegah kanker,dan yang lainnya.

Sayuran silangan ini mengandung sekelompok zat yang dikenal sebagai glukosinolat, senyawa yang mengandung belerang.

Glukosinolat dipecah dalam tubuh untuk membentuk senyawa biologis aktif seperti isotiosianat, indole, nitril, dan tiosianat yang diketahui menunjukkan efek anti-kanker.

Nah, menurut penelitian, indole dan isothiocyanate mampu menghentikan perkembangan berbagai jenis kanker, seperti kanker kandung kemih, usus besar, payudara, hati, paru-paru, dan perut.

Sebuah studi telah menunjukkan, kol mengandung sulforaphane yang merupakan senyama dengan kandungan belerang yang memiliki kemampuan ampuh untuk menghambat enzim berbahaya yang disebut histone deacetylase (HDAC).

Enzim ini bertanggung jawab untuk perkembangan sel kanker.

Dalam penilitian lain, kol merah memiliki antioksidan kuat yang disebut anthocyanin (senyama yang memberi warna pada buah dan sayuran), yang terbukti memperlambat penggandaan sel-sel kanker.

Baca Juga: 4 Cara Alami Mencegah Sepsis pada Bayi, Moms Wajib Perhatikan Hal-hal Berikut Ini

Dalam European Jorunal of Nutrition terdapat studi yang menunjukkan bahwa jus kol dapat membantu mencegah perkembangan sel kanker payudara.

Bila Moms telah mengonsumsi kol selama masa remaja, hal ini telah dikaitkan dengan penurunan 72 persen risiko kanker payudara.

Kol juga dapat melindungi tubuh dari kanker paru-paru, karena kehadiran isothiocyanate dan karoten, menurut studi di Journal of National Cancer Institute.

Dalam suatu penelitian telah diungkapkan bahwa sayuran silangan seperti kangkung, kol, dan brokoli dapat mencegah risiko kanker usus besar karena adanya sulforaphane.

Nah, setelah melihat berbagai penilitian yang dijelaskan di atas, terbukti kubis efektif dalam mencegah jenis kanker tertentu.

Namun, Moms juga harus mengonsumsi buah dan sayuran lain yang kaya vitamin dan mineral untuk menurunkan risiko kanker.

Kol punya keunggulan tersendiri hingga akhirnya dimanfaatkan untuk berbagai macam makanan.

"Kol ini punya cita rasa manis dengan tekstur yang crunchy. Sebenarnya yang bikin garing itu bagian bonggol kol," kata Executive Chef Hotel Santika Premiere Hayam Wuruk, Freddy Demianus dihubungi Kompas Travel, Jumat (14/12/2018).

Sebagai sayuran kol cocok dimasak menjadi berbagai hidangan, khususnya hidangan berkuah.

Baca Juga: Terpapar Covid-19 dalam Keadaan Hamil Tua, Jessica Iskandar Jalani X-Ray Paru-paru Untuk Mengetahui Kondisi Kesehatannya

Misalnya di Indonesia, kol menjadi isian dari soto dan tongseng.

Namun demikian, sebenarnya kol juga cocok disandingkan dengan berbagai hidangan daging.

Freddy menyebutkan kol sering menjadi pendamping makan ayam goreng, siomay, atau sate, khususnya sate kambing di daerah Solo.

"Bahkan kol juga bisa untuk ditumis di cap cay atau nasi goreng. Ada juga kedai nasi goreng yang membuat acar kol," jelas Freddy.

Keunggulan mengapa kol banyak dimanfaatkan dalam masakan Indonesia, menurutnya karena cita rasa, tekstur, dan soal harga.

"Kol ini murah dibanding dengan sayur lainnya. Sehingga banyak dimanfaatkan oleh penjual makanan. Rasa kaki lima, harga bintang lima," jelas Freddy.

Sayuran lain yang memiliki cita rasa dan tekstur yang mirip dengan kol adalah sawi putih. Namun demikian, kol masih terhitung lebih murah dari sawi putih.

Kol yang memiliki nama ilmiah Brassica oleracea var capitata menurut peneliti di Pusat Studi Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada, Murdijati Gardjito bukan sayur asli Nusantara.

Belanda yang membawa kol dari Eropa dan menanam di tanah Indonesia untuk pertama kalinya.

Baca Juga: Innalillahi, Penyanyi Terkenal Ini Dikabarkan Meninggal Dunia karena Digerogoti 3 Penyakit Mengerikan Sekaligus