Jangan Disepelekan! Sering Kontraksi Sebabkan Janin Kekurangan Oksigen

By Gazali Solahuddin, Kamis, 3 Mei 2018 | 17:42 WIB
Hati-hati sering kontrkasi saat hamil bayi bisa kekurangan oksigen (iStock)

Nakita.id – Saat hamil apalagi di trimester akhir, Moms akan akrab dengan kata kontraksi.

Rasanya seperti apa, hanya ibu hamil yang dapat merasakan.

BACA JUGA: Jangan Khawatir Gemuk, Ini Rekomendasi Camilan Sehat di Malam Hari

Nah, yang harus menjadi perhatian penting Moms yang sekarang tengah hamil, “Walau kontraksi merupakan hal biasa, apalagi ditrimester akhir, tapi jika sering mengalaminya, sudah seharusnya waspada.” Papar dr. M. H. Roy Sianturi, SpOG dari Bethsaida Hospital, Tangerang.

Menurut Roy, kontraksi yang dirasakan ibu hamil, bisa membuat aliran darah dari ibu ke janin menjadi berkurang sehingga asupan oksigen pun ikut berkurang.

BACA JUGA: Raditya Dika Unggah Foto Keluarga, Sosok ini Jadi Sorotan Warganet!

Karena itulah mengapa kontraksi yang terlalu sering dialami bisa menyebabkan gawat janin, yaitu hipoksia alias kekurangan oksigen.

Ini tentu sangat berbahaya bagai kelangsungan hidup janin.

Selain kontraksi, berikut ini adalah penyebab-penyebab yang menurut Roy bisa menyebabkan fetal distress alias gawat janin:

* Menurunnya kualitas plasenta

Plasenta merupakan organ penting yang menghubungkan Moms dan buah hati dalam kandungan.

Melalui plasentalah, Moms mengalirkan darah yang berisi oksigen serta makanan menuju janin.

BACA JUGA: Tips Vendryana, Supaya Anak Tak Ngamuk dan Muntah Saat Minum Obat

Dalam bahasa lain, proses tumbuh kembang janin akan berjalan dengan baik bila plasenta mampu bekerja baik.

Seiring usia kehamilan yang semakin tua, normal-normal saja bila kualitas plasenta semakin menurun. Yang perlu diwaspadai bila kualitas plasenta menurun saat usia kandungan masih belia, yaitu masih ditrimester awal.

* Penyakit pada Moms yang sedang hamil

Kondisi yang menyebabkan gangguan darah pada Moms, seperti hipertensi, bisa memicu terganggunya aliran darah ibu ke janin yang menyebabkan janin kekurangan asupan oksigen.

BACA JUGA: Jessica Iskandar Unggah Foto Mesra Dengan Lelaki, Banyak yang Bilang Mirip Olga!

Untuk itu, Moms dengan riwayat penyakit hipertensi atau gangguan darah lainnya disarankan lebih waspada akan kondisi gawat janin ini.

* Ketuban pecah dini.

Saat ketuban pecah, janin sudah tak lagi dalam kondisi baik, sehingga tak ada alasan bagi Mama untuk menunda pergi ke rumah sakit demi keselamatan buah hati.

BACA JUGA: Jangan Lakukan 5 Hal Ini Jika Moms Punya Luka Sesar, Terutama No. 4!

Semua penyebab di atas bisa dihindari. Karena itulah mengapa Roy kepada Nakita mengatakan gawat janin pun dengan demikian bisa dihindari.

Bagaimana caranya?

Berikut cara menghindari gawat janin, seperti yang dipaparkan Roy:

* Rutin memeriksakan kehamilan.

Saat melakukan USG, dokter tak hanya memantau perkembangan janin, namun juga melihat kondisi plasenta, posisi janin, hingga jumlah air ketuban.

Dengan begitu, kondisi-kondisi yang mungkin membahayakan janin bisa terdeteksi sedini mungkin.

BACA JUGA: Tes Pra-Persalinan NIPT Bisa Deteksi Penyakit Berbahaya Ini, Cek Moms!

* Gaya hidup sehat.

Gaya hidup Moms cukup berpengaruh terhadap kesehatan janin.

Moms bisa menerapkan gaya hidup sehat dengan mengurangi konsumsi makanan maupun minuman yang memberikan dampak negatif pada kehamilan sesuai dengan saran dokter.

Terlebih bila ditambah dengan olahraga yang cukup, tubuh Moms bisa semakin fit menjelang persalinan.

BACA JUGA: Bukan Suaminya, Jelang Melahirkan Franda Ingin Ditemani Lelaki Ini!

*Pantau gerakan janin.

Untuk Moms dengan aktivitas padat, gerakan janin kadang menjadi tak terasa.

Tenang Ma, ada 2 langkah menyenangkan untuk memantau gerakan si kecil.

1. Luangkan waktu santai. Menjelang tidur bisa menjadi waktu paling santai yang Mama miliki. Di waktu santailah, biasanya gerakan janin akan lebih terasa.

Luangkan waktu 5—10 menit untuk ngobrol dengan si calon dedek bayi dalam kandungan, dimulai dengan usapan, sapaan, dan kata-kata positif lainnya.

BACA JUGA: Biasa Tampil Anggun, Raline Shah Bisa Buat Rumah dan Angkat 3 Batako!

2. Ajak Papa berinteraksi. Di trimester 3, pembentukan indra pendengaran janin mulai sempurna.

Janin pun sudah merespons bila sering diajak bicara.

Jadi, inilah saat tepat bagi Mama untuk mengenalkannya dengan suara Papa.

Minta Papa bicara lembut dengan mendekat ke perut Mama. Agar Papa tak kehabisan kata-kata, sediakan buku dongeng untuk dibacakan oleh Papa setiap harinya.

3. Jaga kebersihan.

Baik itu kebersihan makanan, kebersihan lingkungan, maupun kebersihan Miss V, bisa membuat Moms tak mudah terserang penyakit, ataupun infeksi.

BACA JUGA: Hati-hati Jika Mengalami Hal Ini Kala Hamil, Bayi Kekurangan Oksigen

Bila Mama sehat, janin juga akan kuat.