Memasuki bulan ramadan, semua umat muslim diwajibkan untuk berpuasa.
Salah satu hal yang sering terjadi ketika berpuasa adalah sakit kepala.
Ini karena kondisi perut yang kosong sehingga sakit kepala mudah muncul.
Ketika rasa nyeri menyerang Moms tentu sulit untuk beraktivitas.
Bahkan jika semakin tak tertahankan Moms langsung membatalkan puasa karena ingin minum obat pereda nyeri.
Kalau sesekali mungkin tidak masalah, tetapi bagaimana jika sakit kepala ini terjadi secara terus menerus?
Di lain sisi, Moms tentu menunaikan ibadah puasa tanpa adanya kendala.
Untuk itu, Moms perlu melakukan beberapa cara ini jika merasa sakit kepala di bulan puasa.
Dilansir Medical News Today cara ini aman dilakukan untuk menghilangkan sakit kepala tanpa perlu minum obat dan membatalkan puasa.
Kompres menggunakan air dingin
Kompres dingin mungkin bisa menjadi solusi untuk mengatasi sakit kepala saat puasa.
Moms bisa menerapkan kompres ini pada bagian kepala atau leher.
Cara ini membantu menyempitkan pembuluh darah dan mengurangi peradangan.
Jika sakit ke kepala tegang di mana otot terlalu kencang, Moms bisa kompres menggunakan air hangat yang membantu mengendurkan otot-otot dan meredakannya.
Hilangkan semua tekanan yang ada di kepala
Biasanya ada beberapa alasan fisik yang menyebabkan sakit kepala.
Moms bisa memeruksa apapun yang memberi terlalu banyak tekanan pada kepala.
Seperti misalnya rambut yang sering dikuncir, penggunaan sanggul, atau topi yang terlalu ketat.
Matikan lampu
Beberapa orang yang mengalami sakit kepala menjadi sensitif terhadap cahaya.
Sakit kepala bisa semakin parah jika terkena cahaya lampu di rumah atau cahaya terang dari smartphone.
Jika seperti ini, Moms bisa beristirahat di ruangan gelap atau remang-remang untuk memulihkan sakit kepala.
Tidur
Terlalu banyak atau terlalu sedikit tidur dapat memengaruhi sakit kepala.
Jika Moms kekurangan tidur, maka biasakan untuk istirahat 7-8 jam setiap harinya.
Saat puasa Moms bisa menyempatkan tidur siang selama 30 menit.
Tetapi jika terlalu sering tidur, Moms mungkin bisa melakukan aktivitas lain seperti misalnya berolahraga selama 15 menit, membaca buku, atau melakukan ibadah yang kerap dilakukan selama bulan ramadan.