Nakita.id – Setiap orang perlu menjaga diri agar tetap fit untuk melawan segala macam jenis penyakit yang akan menyerang tubuh.
Kekebalan tubuh dapat menurun kalau tidak mendapatkan asupan nutrisi vitamin dan mineral yang baik, menjaga pola makan dan istirahat yang cukup.
Penyakit batuk adalah penyakit yang kerap kali kita alami. Batuk kering maupun batuk berdahak keduanya sangat menganggu.
Umumya batuk berdahak bisa sembuh dengan sendirinya, namun pada beberapa kondisi ini bisa berlangsung lama.
Apalagi jika Moms merasa dahak tersebut tidak pernah berkurang dan selalu bertambah banyak itu yang patut untuk diwaspadai.
Produksi dahak atau lendir yang berlebihan di tenggorokan dalam jangka panjang dapat merusak saluran udara dan mengurangi kualitas hidup.
Dahak menjadi bermasalah jika mengganggu produksi suara, pernapasan atau menelan.
Peningkatan jumlah dahak dapat menyebabkan seseorang sering dan berulang kali mengosongkan tenggorokannya.
Selain itu, bisa jadi dahak yang belebihan ini justu bisa jadi penanda kesehatan yang lebih serius.
Melansir dari Very Well Health, dahak atau lendir ini diproduksi oleh sel goblet, sel-sel ini ditemukan di selaput lendir tubuh. Mereka mempunyai tujuan penting yaitu menjebak kotoran, iritasi dan bakteri.
Namun produksi dahak bisa berlebihan karena beberapa alasan sementara dan kronis seperti berikut ini.
1. Alergi
Alergi seperti seperti serbuk sari, polusi, atau bulu dapat menyebabkan iritasi.
Tubuh mencoba untuk membersihkan zat-zat ini dengan menciptakan lebih banyak lendir untuk batuk.
2. Asma
Dahak yang berlebih juga dapat disebabkan oleh asma. Asma dikaitkan dengan pembengkakan dan peradangan saluran udara.
Hal ini juga menyebabkan produksi lendir yang berlebihan.
3. Infeksi Saluran Pernapasan
Produksi lendir bisa menunjukan adanya infeksi virus di paru-paru seperti bronkitis.
Ketika Moms menderita bronkitis, sistem kekebalan mencoba menjebak virus dan mengeluarkannya dari tubuh.
Ini dapat menyebabkan produksi lendir yang berlebihan.
4. Penyakit Paru-paru
Beberapa pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) mengalami peningkatan produksi mukus. Ini karena mereka memiliki lebih banyak sel goblet daripada orang tanpa PPOK.
Mereka mungkin juga memiliki kelenjar lendir yang terlalu besar di saluran udara mereka. Kelebihan produksi ini menyebabkan batuk kronis.
Sayangnya, penderita PPOK mungkin mengalami kesulitan membersihkan lendir berlebih.
5. Penyakit Asam Lambung
Penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD) tak hanya menyebabkan sakit perut bagian atas sampai ke dada.
Penderita juga dapat merasakan banyak dahak di tenggorokan, batuk, produksi air liur meningkat, sakit tenggorokan, dan susah menelan.