Waspadai Masalah Kurang Gizi pada Anak di Bawah Usia 2 Tahun! Ahli Gizi Sebutkan Prinsip Makanan yang Sehat dan Bergizi untuk Anak

By Kintan Nabila, Sabtu, 16 April 2022 | 18:46 WIB
Prinsip makanan sehat dan bergizi untuk anak (Freepik)

Nakita.id - Moms, setiap anak memiliki hak untuk mendapatkan akses terhadap makanan sehat dan bergizi seimbang.

Mulai dari usia 0 tahun sampai beranjak remaja, ada baiknya Moms memahami prinsip pemberian makanan sehat dan bergizi untuk anak.

Rika Rachmawati, SP, MPH, Peneliti Gizi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan bahwa, anak membutuhkan gizi dan nutrisi sejak ia bayi untuk mendukung fase tumbuh kembangnya.

"Apabila ditunjang dengan asupan nutrisi tepat sejak lahir, periode emas dalam dua tahun pertama kehidupan anak dapat tercapai optimal," katanya dalam wawancara bersama Nakita.id, Sabtu (16/4/2022).

Dijelaskan olehnya, usia 0-11 bulan merupakan periode emas sekaligus periode kritis dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.

Kemudian akan mencapai puncaknya di usia 24 bulan, yang ditandai dengan pertumbuhan fisik dan perkembangan otak yang pesat. 

Oleh karenanya, pemilihan asupanan makanan di usia ini sangat penting. 

Lebih lanjut Rika menjelaskan, asupan nutrisi yang tepat untuk anak di usia tersebut adalah ASI.

"Air Susu Ibu (ASI) sebagai satu-satunya nutrisi bayi sampai usia enam bulan dianggap sangat berperan penting untuk tumbuh kembang," katanya.

Baca Juga: Tips Memasak dan Menyajikan Makanan Sehat dan Bergizi untuk Anak, Mulailah Menerapkannya dalam Menu Makanan Keluarga di Rumah

Setelah anak lewat dari usia 6 bulan, Moms dapat memperkenalkan MPASI (Makanan Pendamping ASI).

"Kebutuhan nutrisi bayi yang kurang dari 6 bulan masih dapat dipenuhi oleh ASI, tetapi setelah umurnya 6 bulan mereka membutuhkan energi dan zat gizi yang lebih untuk tumbuh," kata Rika.

Di samping itu pada umur enam bulan saluran cerna bayi sudah dapat mencerna sebagian makanan keluarga.

"MPASI ini merupakan proses transisi dari asupan bayi yang hanya bersumber dari cairan (ASI) menuju ke makanan yang semi padat," katanya lagi.

Rika Rachmawati, SP, MPH, Peneliti Gizi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

Rika menjelaskan bahwa, pengenalan dan pemberian MPASI ini harus dilakukan secara bertahap.

Baik bentuk maupun jumlahnya, sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan pencernaan bayi.

"Mulai dari bentuk bubur cair ke bentuk bubur kental, sari buah ke buah segar, makanan lumat ke makanan lembek dan akhirnya makanan padat," kata Rika.

Pemberian MPASI dengan makanan yang sehat dan bergizi diharapkan bisa mencegah kekurangan gizi pada anak, bagaimana caranya?

Baca Juga: Anak Kurang Asupan Makanan Sehat dan Bergizi? Waspadai Efek Sampingnya Bisa Mengganggu Perkembangan Tubuh Sesuai Usianya

Rika menjelaskan, makanan sehat dan bergizi berperan besar untuk pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak yang bertambah pesat pada periode ini.

"Seiring bertambahnya umur bayi maka bertambah pula kebutuhan gizinya, sehingga porsi makannya harus ditambah supaya bayi mendapat energi untuk pertumbuhan dan perkembangannya," kata Rika.

Oleh karena itu, Rika menekankan supaya semua orang tua mengetahui dan memahami status gizi anak untuk mencegah masalah kurang gizi.

"Kurang gizi yang terjadi pada masa emas ini, bersifat irreversible (tidak dapat pulih)," kata Rika.

"Kita dapat mencegahnya apabila mempunyai cukup pengetahuan tentang cara pemeliharaan gizi dan mengatur makanan anak," sambungnya.

Lebih lanjut, ia pun memaparkan faktor penyebab utama terjadinya masalah kurang gizi dan infeksi pada anak di bawah 2 tahun. 

"Tidak tahu cara pemberian makanan bayi dan anak, dan adanya kebiasaan yang merugikan kesehatan, secara langsung dan tidak langsung menjadi penyebab utamanya," kata Rika.

"Karena itu, sejak dalam kandungan janin harus mendapatkan gizi yang cukup, sehingga ketika lahir berat dan panjang badannya normal," kata Rika.

"Untuk mempertahankannya, anak diberikan MPASI sejak usia 6 bulan dan dilanjutkan ASI sampai usia 2 tahun," pungkasnya.

Baca Juga: Jangan Sembarangan Kasih Makan Anak! Ternyata Ini Sejumlah Makanan Sehat yang Justru Berbahaya Kalau Dikonsumsi Bersamaan