Pantas Mertua Pantang Pakai yang Bekas Meski Harga Minyak Goreng Lagi Tinggi, Ternyata Petaka Ini Bisa Terjadi Kalau Keseringan Masak Pakai Minyak Jelantah, Bisa-bisa Lebaran di Rumah Sakit

By Ratnaningtyas Winahyu, Senin, 18 April 2022 | 10:12 WIB
Bahaya minyak jelantah bagi kesehatan (Pixabay.com)

Nakita.id – Hati-hati kalau mau menggunakan minyak goreng bekas, ini sederet risiko yang bisa terjadi.

Minyak goreng menjadi salah satu kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan harga.

Ya, setelah sempat turun, kini harga minyak goreng dikabarkan kembali meningkat.

Kondisi tersebut tentu membuat banyak masyarakat pusing.

Pasalnya, menggoreng menjadi salah satu cara memasak yang digemari orang-orang.

Karena hal itu pula, tak sedikit yang akhirnya menghemat penggunaan minyak goreng dengan memakai minyak goreng bekas atau jelantah.

Memakai kembali minyak jelantah memang bisa dilakukan, tapi Moms juga harus berhati-hati.

Sebab, minyak goreng bekas memiliki beberapa risiko yang berbahaya untuk kesehatan.

Apa saja, ya?

Baca Juga: Pantas Saja Mertua Santai Harga Minyak Goreng Naik, Ternyata Ini yang Dilakukan Setiap Kali Memasak, Bonusnya Bikin Tubuh Lebih Sehat

Melansir dari berbagai sumber, berikut ini beberapa bahaya menggunakan minyak jelantah:

Bakteri dan radikal bebas

Apabila ingin memakai minyak goreng bekas, Moms perlu menyaringnya dengan benar dan disimpan setelah dingin.

Pasalnya, penyaringan dan penyimpanan yang tidak tepat dapat membuat bakteri memakan partikel makanan yang tertinggal di dalam minyak.

Melansir dari Live Strong, minyak yang tidak didinginkan menjadi anaerobik dan menyebabkan pertumbuhan Clostridium botulinum, yang menyebabkan botulisme, keracunan makanan yang berpotensi fatal.

Selain itu, minyak bekas juga dapat memengaruhi kualitas makanan dan bahkan menyebabkan kanker.

Untuk mencegah hal tersebut terjadi, Moms bisa mendinginkan atau membekukan minyak untuk menghambat pertumbuhan bakteri.

Memicu berbagai penyakit

Melansir dari Kompas, menurut penelitian dari Universidad de Costa Rica, Kosta Rika, Edmond K. Kabagambe dalam The Journal of Nutrition (2005), minyak sawit mengandung sekitar 45,5 persen asam lemak jenuh yang didominasi oleh asam lemak palmitat dan sekitar 54,1 persen asam lemak tak jenuh yang didominasi oleh asam lemak oleat.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng Naik Lagi, Semua Ibu Rumah Tangga Cuma Bisa Ngelus Dada! Moms Harus Siapkan Uang Segini Banyak untuk Beli Minyak Goreng di Alfamart dan Indomaret

Sementara itu, angka asam lemak jenuh pada minyak jelantah lebih tinggi dibandingkan angka asam lemak tidak jenuhnya.

Hal itu terjadi akibat reaksi hidrolisis dan oksidasi selama pemanasan saat digunakan untuk menggoreng.

Bahaya minyak jelantah dengan kandungan asam lemak jenuh yang tinggi akan sangat berbahaya bagi tubuh, karena dapat memicu berbagai penyakit seperti jantung dan stroke.

“(Bahaya minyak jelantah atau minyak goreng bekas) kolesterol yang disebabkan oleh kandungan asam lemak bebas.

Yang pada akhirnya berisiko terhadap penyakit jantung,” ujar Peneliti di Pusat Riset Kimia Maju Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Yan Irawan, Jumat (25/3/2022)

Selain itu, bahaya minyak goreng bekas atau minyak jelantah untuk memasak juga dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan dan diare.

Wah, ngeri sekali ya Moms dengan efeknya.

Dengan efeknya yang mengerikan, sebaiknya hindari penggunaan minyak jelantah ya, Moms.

Untuk mengetahui apa saja bahaya menggunakan minyak jelantah atau minyak goreng bekas, cek halaman 2. (*)

Baca Juga: Harga Minyak Goreng Turun pada Kamis 14 April 2022, Semua Ibu Rumah Tangga Ucap Rasa Syukur! Segini Besarannya Kalau Mau Beli Minyak Goreng di Alfamart dan Indomaret