Supaya Bisa Kembali Semangat Mengurus Anak, Begini Cara Mengatasi Rasa Gagal Ketika Menjadi Korban Mom Shaming

By Shinta Dwi Ayu, Rabu, 20 April 2022 | 18:45 WIB
Cara mengatasi rasa gagal. (Nakita.id)

Nakita.id - Mudah sekali, begini cara mengatasi rasa gagal ketika menjadi korban Mom shaming.

Setiap ibu tentu saja ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya.

Namun, memberikan yang terbaik untuk anak memang bukan perkara yang mudah.

Bagaimana tidak? Moms harus mengorbankan banyak hal termasuk nyawa sekalipun demi anak.

Akan tetapi, meski sudah berusaha memberikan yang terbaik untuk anak saja, seorang Moms masih sering mendapat komentar-komentar negatif dari orang lain.

Komentar tersebut biasanya berkaitan dengan segala hal yang Moms lakukan untuk anak.

Terkadang komentar-komentar dari orang lain tersebut lah yang mudah membuat para Moms merasa down.

Karena biasanya, komentar tersebut terkesan memojokkan dan membuat para Moms malu.

Tindakan memberikan komentar negatif tersebut adalah Mom shaming.

Baca Juga: Supaya Bisa Bangkit Lagi, Begini Tips Menghadapi Moms Shaming

Dampak dari Mom Shaming

Mungkin sebagian Moms yang sering bermain sosial media atau ikut berbagai kelas parenting sudah tak asing dengan istilah Mom shaming.

Tindakan Mom shaming ini kerap kali dianggap sepele oleh banyak orang.

Padahal dampaknya untuk kesehatan mental sangatlah luar biasa.

Moms yang menjadi korban Mom shaming bukan hanya akan merasa marah, tapi juga bisa merasa sedih.

Bahkan lebih parahnya, seorang Moms akan merasa gagal menjadi orangtua ketika terus-terusan mendapat perlakuan Mom shaming.

Ketika sudah merasa gagal para Moms tentu saja akan menyalahkan diri sendiri.

Karena merasa tidak cukup baik dalam mengurus anak.

Apabila terus-terusan menyalahkan diri sendiri maka Moms berpotensi mengalami depresi.

Baca Juga: Berpotensi Rusak Keharmonisan Rumah Tangga, Berikut Ini Dampak Mom Shaming Bagi Kesehatan Mental Seorang Ibu

Cara Mengatasi Rasa Gagal

Maka dari itu, penting sekali bagi para Moms mencari cara mengatasi rasa gagal supaya tidak bekepanjangan.

Menurut Anggita Hotna Panjaitan, M.Psi., Psikolog dari Mentari Anakku dan Biro Psikologi Attentive menjelaskan, ketika Moms merasa gagal maka hal yang perlu dilakukan adalah melakukan penilaian terhadap diri sendiri.

Anggita Hotna Panjaitan, M.Psi., Psikolog dari Mentari Anakku dan Biro Psikologi Attentive.

Moms harus paham betul terkait kelebihan dan kelemahan yang dimiliki.

Kemudian value-value apa yang Moms sudah miliki selama ini.

Pikirkan juga, dengan value yang dimiliki kira-kira Moms ingin menunjukkan apa pada anak.

"Di banyak buku sering dibahas bahwa masa-masa menjadi ibu adalah masa menemukan diri kita kembali. Jadi, ketika kita mulai merasa bahwa diri kita tidak oke, merasa gagal, coba deh melakukan assessment ke dalam diri sendiri dulu tentang siapa diri kita saat ini, apa kelebihan dan kelemahan kita, apa yang menjadi value kita, kemudian dengan value tersebut apa yang ingin kita tunjukkan pada anak," ungkap Anggita dalam wawancara eksklusif Referenata bersama Nakita, Sabtu (16/4/2022).

Bagi Anggita, merasa gagal merupakan sesuatu hal yang manusiawi.

Baca Juga: Kerap Membuat Para Ibu Bersedih, Berikut Ini Jenis-jenis Mom Shaming

Namun cara kita menghadapi kegagalan tersebut lah yang membedakan kita dengan orang lain.

Karena setiap orang memiliki cara masing-masing untuk mengatasi kegagalannya.

"Merasa gagal itu manusiawi tetapi apa yang kita lakukan terhadap kegagalan itu yang membedakan kita dengan orang lain. Soalnya kan, Moms shaming itu cara kita dikritisi sama orang lain karena dinilai tidak bagus. Ya sudah jika seorang ibu sangat percaya dengan perkembangan ilmu pengetahuan, diskusinya sama ahli, ya sudah enggak apa-apa, kenali bahwa ilmu pengetahuan itu adalah valuenya kita," sambung Anggita.

Anggita juga mengingatkan, supaya Moms tidak terlalu mendengarkan omongan orang lain.

Apabila ada keraguan dalam mengasuh anak maka konsultasikan saja ke ahlinya.

"Jadi enggak usah dengarkan orang-orang, cari informasinya, dan konsultasi langsung ke ahlinya, sudah fokus di situ aja," terang Anggita.

Anggita juga menyarankan, supaya Moms membagi pemikiran-pemikiran negatif terhadap suami.

Agar suami paham apa yang sebenarnya Moms sedang rasakan.

"Penting juga berbagi pemikiran-pemikiran negatif dengan pasangan sehingga dia tahu apa yang dialami, apa yang dirasakan, dan bisa memberikan dukungan juga," tutup Anggita.

Baca Juga: Mengenal Mom Shaming, Perilaku yang Kerap Dianggap Lumrah Justru Berbahaya Bagi Kesehatan Mental Para Ibu