Anak Panas Setelah Imunisasi DPT? Yuk, Kenali Lebih Dalam Mengenai Imunisasi DPT Mulai dari Manfaat dan Efek Sampingnya

By Kintan Nabila, Minggu, 24 April 2022 | 19:30 WIB
Ketentuan pemberian imunisasi DPT untuk anak (Freepik)

Nakita.id - Moms, pemberian imunisasi sangat penting dan wajib bagi anak sejak ia lahir.

Tak perlu bingung, saat ini ada banyak fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan imunisasi baik secara gratis ataupun berbayar, misalnya di posyandu.

DR. Dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI menjelaskan mengenai pentingnya imunisasi.

"Imunisasi merupakan program yang sangat efektif dalam rangka menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3i)," katanya dalam konferensi pers virtual World Immunization Week 2022, Kamis (14/4/2022).

"Didalamnya antara lain ada tuberculosis, polio, difteri, hepatitis B, partusis atau batuk rejan, tetanus pada bayi baru lahir, radang paru (pemonia), radang selaput otak (meningitis), campak rubella, sindrom kecacatan bawaan akibat rubella dan radang selaput otak, juga penyakit lain seperti kanker serviks," lanjutnya.

Nah Moms, seperti yang dijelaskan barusan ada banyak sekali manfaat imunisasi yang bisa mencegah berbagai penyakit berbahaya.

Kemudian dr. Prima Yosephine, MKM, Plt.Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan RI menjelaskan seperti apa cara kerja imunisasi dalam melindungi tubuh dari penyakit.

"Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit," kata dr Prima.

"Sehingga bila suatu saat terpajan (terpapar) dengan penyakit tersebut, maka tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan," lanjutnya.

Baca Juga: Amankah Melakukan Suntik Imunisasi TT (Tetanus) Saat Sedang Hamil? Simak Apa Saja Manfaat dan Bagaimana Aturan Pemberiannya

dr prima menjelaskan, macam-macam imunisasi yang tersedia di Indonesia, berdasarkan urutannya mulai dari:

Imunisasi Hepatitis B, BCG, OPV 1, DPT/HepB/Hib1, OPV2, PCV1, DPT/HepB/Hib2, OPV3, PCV2, DPT/HepB/Hib3, OPV4, IPV, MR, JE, PCV3, DPT/HepB/Hib4, MR2.

Mengenal imunisasi DPT

Mengenai imunisasi DPT sendiri, fungsinya untuk melindungi anak dari penyakit difteri, pertusis, dan tetanus serta komplikasinya.

Tiga vaksin DPT pertama diberikan pada saat anak berusia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan dan vaksin yang ke-3 diberikan pada saat usia anak 18 bulan.

Melansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, berikut penjelasan penyakit Difteri, pertusis, dan tetanus yang bisa menyerang tubuh.

1. Difteri

Penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diptheriae yang menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan.

Biasanya ditandai oleh munculnya selaput atau lapisan tebal berwarna abu-abu yang menutupi tenggorokan dan amandel penderita.

Baca Juga: Serba-serbi Imunisasi Saat Hamil, Di Usia Kehamilan ke Berapa Vaksin DPT Boleh Diberikan? Bumil Wajib Tahu Soal Imunisasi yang Satu Ini Demi Keamanan Ibu dan Bayi

Bakteri penyebab difteri menghasilkan racun yang bisa merusak jaringan di hidung dan tenggorokan.

Kemudian nantinya bakteri tersebut akan menyebar melalui aliran darah dan menyebabkan kerusakan organ.

2. Pertusis

Pertusis atau batuk rejan disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis yang menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan.

Tubuh akan memproduksi banyak lendir pada tenggorokan untuk melawan bakteri Pertusis, sehingga penderitanya sering batuk berdahak.

Berbagai komplikasi serius dari penyakit ini, diantaranya pneumonia, mimisan, perdarahan otak, gangguan paru-paru, dan bahkan kematian.

3. Tetanus

Tetanus disebabkan oleh infeksi Clostridium tetani, bakteri yang banyak ditemukan pada tanah dan kotoran hewan.

Bakteri ini akan masuk ke dalam tubuh melalui luka pada kulit kemudian menyerang saraf yang bertugas mengendalikan otot.

Baca Juga: Penting untuk Tahu Kapan Anak Harus Datang ke Posyandu, Ini Rentang Usia Si Kecil yang Perlu Dipantau Tumbuh dan Kembangnya

Hal ini menyebabkan penderita penyakit tetanus mengalami kaku atau kejang pada otot rahang, leher, dada, dan perut.

Komplikasi dari penyakit ini diantaranya, gangguan pernapasan, pneumonia, dan kerusakan otak karena kekurangan oksigen, bahkan patah tulang karena kejang.

Efek samping imunisasi DPT

Semua jenis imunisasi pasti ada efek sampingnya, begitupun dengan imunisasi DPT.

Biasanya para Moms mengeluhkan ankanya langsung demam setelah imunisasi DPT.

Memang benar, demam, penurunan nafsu makan, serta bengkak dan sakit pada area suntik merupakan efek samping yang tergolong ringan dan tidak membahayakan.

Untuk mengatasinya, hindari memakaikan pakaian atau selimut yang terlalu tebal pada anak.

Sebab, bahan tersebut dapat memerangkap panas di dalam tubuh anak dan membuat demamnya tak kunjung turun.

Apabila Si Kecil mengalami efek samping yang tidak kunjung reda atau ada reaksi alergi setelah imunisasi DPT, segera bawa ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat.

Baca Juga: Biaya Imunisasi TT Pranikah, Berikut Hal-hal yang Wajib Calon Pengantin Tahu Tentang Tes Kesehatan Sebelum Menikah