Kapan Lebaran 2022? Prediksi Pemerintah Sama dengan Muhammadiyah 2 Mei 2022, NU Malah Menunggu Kabar Cuaca Ekstrem dari BMKG

By Aullia Rachma Puteri, Sabtu, 30 April 2022 | 19:00 WIB
Kapan lebaran 2022 (pexels.com)

"Apabila pada masa pancaroba saat ini, potensi mendung dan hujan mungkin terjadi di lokasi rukyat. Jadi ada potensi laporan rukyat menyatakan hilal tidak terlihat," ujar ahli astronomi dan astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin kepada pada (21/4/2022).

Prediksi BRIN dan BMKG

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sendiri memprediksi 1 Syawal 1443 H atau Idulfitri 1443 H/2022 M akan jatuh pada Senin, 2 Mei 2022.

"Secara hisab, posisi bulan pada saat maghrib 1 Mei 2022 di wilayah Sumatera bagian utara dekat dengan batas kriteria elongasi 6,4 derajat," ujar ahli astronomi dan astrofisika Pusat Riset Antariksa BRIN Thomas DjamaluddinMengutip Kompas.

Selain itu, berdasarkan kriteria imkan rukyat atau visibilitas hilal di sebagian wilayah Indonesia saat Maghrib 1 Mei 2022, hilal kemungkinan bisa dirukyat atau diamati dengan menggunakan alat optik seperti binokuler atau teleskop.

Baca Juga: Tak Perlu Marah Hebat, Coba Lakukan 8 Tips Mencegah Stres Saat Macet Mudik Lebaran, Tarik Napas dan Pasang Musik Favorit

Meski demikian, Thomas mengatakan, tetap ada potensi perbedaan perayaan Idulfitri 2022.

Sementara itu, kepala pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono, memaparkan bahwa Konjungsi (Ijtimak) awal bulan Syawal 1443 H di Indonesia terjadi sebelum Matahari Terbenam pada hari Ahad, 1 Mei 2022 M, pukul 03.27 WIB atau 04.27 WITA atau 05.27 WIT.

Rahmat juga menjelaskan, waktu terbenam matahari, paling awal terjadi di Merauke (Papua) pukul 17.29 WIT dan paling akhir pukul 18.45 WIB di Sabang, (Aceh).

Sementara itu, tinggi Hilal saat matahari terbenam berkisar antara terendah sebesar 3,79 derajat di Merauke (Papua) sampai dengan tertinggi sebesar 5,57 derajat di Sabang (Aceh).

Elongasi saat matahari terbenam terkecil terjadi sebesar 4,88 derajat di Oksibil (Papua) sampai dengan terbesar 6,35 derajat di Sabang (Aceh).

Lalu, umur bulan saat matahari terbenam berkisar dari yang termuda sebesar 12,03 jam di Merauke (Papua) sampai dengan yang tertua sebesar 15,30 jam di Sabang (Aceh).

Lag atau selisih terbenamnya matahari dan terbenamnya bulan berkisar antara 19,19 menit di Merauke (Papua) sampai dengan 27,07 menit di Sabang (Aceh).

Kecerlangan Bulan (FIB) saat matahari terbenam berkisar antara 0,18 persen di Oksibil (Papua) sampai dengan 0,31 persen di Sabang (Aceh).

"Berdasarkan data-data tersebut di atas, pengamatan Rukyat Hilal pada 1 Mei 2022 hilal berpotensi terlihat (teramati), namun tergantung kondisi cuaca saat pengamatan disetiap lokasi pengamatan," ujar Rahmat pada (22/04).

Baca Juga: Tak Perlu Pakai Kuteks Saat Lebaran, Begini Cara Membuat Kuku Mengkilap Hanya Pakai Garam

(Artikel ini telah tayang di Kompas dengan judul "Lebaran 2022 Tanggal Berapa? Ini Menurut Pemerintah, NU, dan Muhammadiyah")