Ramai Kasus Diduga Hepatitis Akut Misterius di Indonesia, IDAI Ungkap Alasan Kenapa Belum Ada Usulan untuk Menunda PTM

By Kintan Nabila, Kamis, 12 Mei 2022 | 19:13 WIB
IDAI belum menyarankan untuk menunda PTM akibat kasus hepatitis akut misterius (Freepik.com)

Nakita.id - Belakangan ini, sedang ramai kasus hepatitis akut misterius yang dikhawatirkan para orangtua.

Hal tersebut lantaran penyakit ini hanya menyerang anak-anak di bawah usia 16 tahun.

Saat ini, terdapat 21 kasus dugaan hepatitis akut misterius di Jakarta, sejak Rabu (11/5/2022).

Anak-anak yang diduga terpapar hepatitis akut misterius ini akan mengalami gejala yang mirip dengan penyakit kuning.

Selain itu juga, gejalanya seperti sakit perut, diare atau mual, lesu, nyeri otot, hingga penurunan kesadaran atau kejang.

Meski demikian, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) belum mengeluarkan rekomendasi untuk menunda PTM.

Padahal, mungkin juga banyak orangtua yang khawatir untuk melepas anaknya pergi ke sekolah lantaran takut terpapar virus.

Dr. dr. Muzal Kadim, SpA(K), Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi IDAI mengungkapkan alasannya.

"Sampai saat ini belum ada keputuan IDAI untuk menyarankan untuk menunda PTM, namun belum tahu perkembangan lebih lanjutnya," katanya dalam konferensi pers Virtual pada Sabtu (6/5/2022).

Baca Juga: Kasus Hepatitis Akut Misterius yang Rentan Menyerang Anak Semakin Bertambah, IDAI Tekankan Pentingnya Skrining di Fasilitas Kesehatan Primer

"Kita masih menginvestigasi apakah benar (hepatitis akut misterius) sudah masuk ke Indonesia atau memang itu hanya kasus-kasus yang sporadis (penyakit jarang di daerah-daerah tertentu) saja, jadi kita belum memutuskan itu," lanjutnya.

Selanjutnya, ketika ditanya apakah ada kemungkinan terjadi peningkatan kasus hepatitis akut misterius tersebut pada anak, dr. Muzal memaparkan hal tersebut bisa saja terjadi.

"Saat ini, masih dalam tahap investigasi dan apabila ada peningkatan maka kebijakan akan berubah termasuk usulan penundaan PTM," kata dr. Muzal.

"Jadi, bisa saja kebijakan akan berubah setiap waktu, bisa saja nanti PTM kemungkinan ditunda, tetapi melihat situasi ke depan, yakni melihat perkembangannya,” ucapnya.

Mengingat hepatitis adalah penyakit menular, ada kekhawatiran bahwa penyebaran penyakit ini akan menjadi fenomena yang berbahaya.

Lebih lanjut, dr. Muzal menyebutkan sejumlah persiapan yang dilakukan IDAI untuk mengantisipasinya.

"IDAI sudah menyiapkan protokol-protokol, khususnya untuk dokter anak di seluruh Indonesia dan juga bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan," katanya.

Apabila ada pasien-pasien yang diduga terkena hepatitis akut misterius, maka akan diberikan penanganan yang tepat.

"Akan disiapkan juga sarana seperti rumah sakit termasuk pemeriksaan laboratoriumnya, jadi kita semua menangani kasus ini," kata dr. Muzal.

Baca Juga: Wabah Hepatitis Akut Mulai Menyebar, Bagaimana Nasib Anak Sekolah? Begini Imbauan Pihak Terkait

"Jadi, apabila memang terjadi (kasus hepatitis akut misterius) sejak awal kita sudah siap," katanya.

Lebih dari itu, dr. Muzal menekankan saat ini yang bisa dilakukan orangtua adalah mencegah supaya anak tidak terpapar penyakit hepatitis akut misterius ini.

"Karena penularannya lewat saluran cerna, maka pecegahannya dengan mencegah penularan fecal-oral," katanya.

Fecal-oral merupakan bentuk penularan melalui mulut dari benda, makanan, atau minuman yang sudah terkontaminasi kotoran penyebab penyakit.

dr. Muzal menyarankan supaya orangtua memasak makanan sendiri di rumah untuk anak dan memastikan peralatan makannya bersih.

"Jadi, sebisa mungkin kita siapkan makanan untuk anak, hindari jajan di luar terutama di tempat yang diragukan kebersihannya," katanya.

"Sendok jangan dicampur-campur karena alat-alat makan juga bisa menularkan, sebaiknya untuk anak pisahkan (alat makannya)," ujar dia.

Selain itu, dr. Muzal juga menyarankan supaya Moms memasak air minum untuk anak.

"Untuk air minum sebaiknya dimasak dulu, tidak apa-apa diberikan saat sudah dingin, tapi sebelumnya sudah dimasak dulu," pungkasnya.

 Baca Juga: Wabah Hepatitis Akut Mulai Menyebar, Bagaimana Nasib Anak Sekolah? Begini Imbauan Pihak Terkait