Mengalami Dehidrasi saat Hamil yang Seperti Ini? Jangan Ditunda, Segera Pergi ke Rumah Sakit untuk Mendapatkan Perawatan

By Poetri Hanzani, Minggu, 29 Mei 2022 | 11:19 WIB
Kondisi dehidrasi saat hamil yang perlu diwaspadai (Dok.Nakita)

Nakita.id – Kurang minum air putih bisa menyebabkan dehidrasi.

Bahkan, dehidrasi dapat terjadi pada ibu hamil.

Dehidrasi ringan biasanya tidak berbahaya pada kehamilan, selama ibu hamil dengan cepat mendapatkan cukup cairan.

Namun, dehidrasi parah bisa berbahaya bagi ibu dan bayi dalam kandungan.

Dehidrasi dapat menyebabkan penurunan kadar cairan ketuban, yang dapat memengaruhi perkembangan bayi, risiko persalinan prematur, dan dapat memengaruhi produksi ASI.

Tidak hanya itu, dehidrasi bahkan dapat menyebabkan kekurangan nutrisi yang penting bagi kesehatan ibu hamil dan bayi yang sedang berkembang.

Tetapi, dehidrasi bukanlah penyebab utama persalinan prematur.

Melansir medicalnewstoday, sebuah studi tahun 2016 menemukan, mereka yang menunjukkan tanda-tanda persalinan prematur tidak lebih mungkin mengalami dehidrasi dibandingkan mereka yang tidak mengalami persalinan prematur.

Walau jarang terjadi, namun dehidrasi dapat menyebabkan koma atau bahkan berakibat fatal.

Baca Juga: 2 Penyebab Dehidrasi saat Hamil yang Perlu Diwaspadai, Jangan Disepelekan karena Bisa Membahayakan Kehamilan

Kapan harus pergi ke rumah sakit?

Sulit untuk mendiagnosis sendiri apakah dehidrasi yang dialami Moms ringan atau berat.

Jika air minum atau minuman elektrolit tidak segera memperbaiki gejala, maka hubungi dokter kandungan atau bidan.

Bila Moms mengalami kondisi dehidrasi seperti berikut, maka segera periksa ke dokter:

- Rasakan pola gerakan bayi berubah

- Mulai berdarah atau bocor cairan

- Mengalami kontraksi yang menurut ibu hamil mungkin merupakan tanda persalinan prematur

- Telah didiagnosis dengan kondisi medis yang serius, seperti gagal ginjal

- Mengalami muntah atau diare lebih dari dua belas jam

Baca Juga: Tanda dan Gejala Dehidrasi saat Hamil, Bila Alami Keluhan Seperti Ini Segera Penuhi Kebutuhan Cairan Tubuh

- Tidak berkeringat meskipun minum cairan

- Menghasilkan sangat sedikit atau tidak ada urin

- Pingsan, kejang atau merasa bingung

Ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum atau kondisi medis lainnya harus berkonsultasi dengan dokter.

Jika dokter mencurigai gejala tersebut merupakan keadaan darurat medis, maka ibu harus mencari perawatan darurat.

Perawatan untuk dehidrasi mungkin termasuk memberikan cairan melalui jarum di pembuluh darah (IV).

Beberapa ibu hamil yang mengalami dehidrasi mungkin juga memerlukan elektrolit, seperti natrium dan magnesium, untuk membantu menyerap cairan dengan baik.

Beberapa orang mungkin juga perlu rawat inap di rumah sakit selama beberapa hari untuk pemantauan.

Untuk itu, jika mengalami dehidrasi saat hamil jangan lagi diabaikan ya Moms.

Baca Juga: Urine Terus Menerus Keruh? Bisa Jadi Tanda Infeksi Saluran Kemih, Ini Pengobatan Rumahan yang Bisa Digunakan untuk Mengatasinya