Cara Mengatasi Anemia pada Masa Kehamilan, Asupan Makanan Tinggi Zat Besi dan Suplemen dari Bidan Jadi Kuncinya

By Amallia Putri, Kamis, 2 Juni 2022 | 12:57 WIB
Ibu hamil alami pusing, jadi salah satu tanda mengalami anemia (Dok. Nakita/Naura)

Nakita.id - Hati-hati akan anemia di masa kehamilan. Bagaimana cara mengatasinya? Ibu hamil wajib simak yang satu ini.

Anemia rentan dialami oleh siapapun, termasuk ibu hamil.

Biasanya, anemia saat masa kehamilan terjadi karena kekurangan zat besi dan asam folat.

Beberapa sumber juga mengatakan saat masa kehamilan terjadi pengenceran darah, sehingga mudah mengalami anemia.

Bumil yang mengalami anemia pada masa kehamilan cenderung mengalami sederet gejala seperti pusing, lemas, dan rasa lelah yang amat sangat.

Melansir dari Mayo Clinic, napas yang terengah-engah menjadi salah satu gejalanya.

Tapi Moms tak usah khawatir, sebab ada beberapa cara untuk mengatasi anemia di masa kehamilan. Bagaimana caranya?

1. Konsumsi makanan berzat besi

Tentunya, untuk mengatasi anemia pada masa kehamilan, Moms wajib mengonsumsi makanan berzat besi untuk meningkatkan produksi sel darah merah di dalam tubuh.

Baca Juga: Daftar Vitamin Ibu Hamil dari Bidan yang Bisa Bumil Didapatkan Sejak Trimester Pertama Kehamilan

Apa saja sih makanan bernutrisi yang bisa dikonsumsi ibu hamil untuk mengatasi anemia di masa kehamilan?

Menurut Healthline, ini dia berbagai macam bahan makanan yang mengandung zat besi yang baik untuk bumil:

- Daging sapi dan daging ayam

- Ikan salmon

- Udang

- Sayuran hijau seperti bayam dan brokoli

- Kacang-kacangan

Baik zat besi dari makanan hewani maupun nabati sama-sama baik untuk dikonsumsi.

Pastikan Moms berkonsultasi pada dokter kandungan dan ahli gizi yang menangani, seberapa banyak daging, ikan, sayuran hijau dan kacang-kacangan yang perlu dikonsumsi setiap harinya untuk meningkatkan asupan zat besi dalam tubuh.

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan Ibu Hamil Makan Durian, Sebenarnya Boleh atau Tidak Boleh?

2. Suplemen zat besi dari bidan atau dokter

Apabila sudah diberikan suplemen zat besi dari bidan atau dokter, baiknya Moms langsung mengonsumsinya, tak usah menunda lagi.

Sebab, suplemen zat besi amat membantu mengurangi risiko anemia di masa kehamilan.

Kapan Moms boleh mengonsumsi suplemen zat besi dan bidan atau dokter?

Bidan Wulan Mardikaningtyas, A.Md, Keb, menjelaskan hal ini saat dihubungi via daring, Sabtu, 28 Mei 2022.

Menurut Bidan Wulan berbagai macam suplemen akan diberikan di awal kehamilan.

"Sesegera mungkin saat sudah diketahui hamil, langsung dikasih (suplemen) vitamin," jelas Bidan Wulan, Sabtu, 28 Mei 2022.

Salah satu suplemen yang diberikan adalah zat besi. Namun, setiap bumil akan berbeda-beda.

Sebab, sering kali suplemen zat besi membuat Moms merasa mual sehingga baru bisa diberikan saat trimester kedua.

Baca Juga: Demam saat Hamil yang Perlu Diwaspadai, Segera Cek ke Dokter Bila Alami Kondisi Seperti Ini

Pastikan Moms mengonsumsi suplemen zat besi ini secara berkala untuk menghindari risiko anemia.

3. Vitamin C

Salah satu suplemen yang perlu dikonsumsi selama masa kehamilan adalah vitamin C. Mengapa?

Ternyata, vitamin C ini amat sangat berguna untuk meningkatkan kemampuan tubuh dalam menyerap zat besi, terutama dari makanan zat besi.

Selain suplemen zat besi, tablet vitamin C menjadi salah satu suplemen yang diberikan oleh bidan atau dokter di awal kehamilan.

Maka dari itu, jangan lupa juga untuk mengonsumsi vitamin C secara berkala.

Itulah tadi caranya mengatasi anemia di masa kehamilan. Asupan makanan kaya zat besi dan suplemen makanan penting untuk dikonsumsi.

Anemia di masa kehamilan

Tentunya, anemia perlu segera diatasi saat terjadi di masa kehamilan. Mengapa?

Baca Juga: 3 Jenis Anemia Selama Kehamilan yang Perlu Diketahui, Bumil Pernah Mengalaminya?

Melansir dari Mayo Clinic, gangguan kesehatan karena kekurangan zat besi ini bisa meningkatkan risiko persalinan prematur.

Tak hanya itu saja, kekurangan zat besi di masa kehamilan juga sering kali diasosiasikan dengan penyebab rendahnya berat lahir anak.

Perlu diketahui, sering kali anak yang mengalami berat lahir yang rendah akan lebih rentan terkena penyakit.

Selain itu, kekurangan zat besi juga meningkatkan risiko depresi yang terjadi setelah melahirkan atau postpartum depression.

Bagaimana bumil bisa dikatakan anemia? Hal ini bisa diamati dari tingkat hemoglobin yang ada di dalam tubuh.

Melansir dari NCBI, jika diketahui tingkat hemoglobin berada di bawah 11 g/dl pada trimester pertama dan ketiga, bisa dianggap sebagai anemia.

Sementara itu, jika berada di bawah 10,5 g/dl di trimester kedua juga bisa dikatakan anemia.

Jika diketahui mengalami anemia, segera benahi pola makan di masa kehamilan.

Konsumsi makanan tinggi zat besi dan asupan suplemen jadi kuncinya.

Baca Juga: Cukup Makan Ubi Setiap Hari Selama Kehamilan, Bisa Atasi Mual di Pagi Hari Sampai Anemia yang Sering Dikeluhkan Para Ibu Hamil