Nakita.id - Setelah keluarga menyatakan Emmeril Kahn Mumtadz meninggal dunia, banyak yang berkabung.
Makanya sekarang ini di jagat maya sedang banyak yang membahas tentang Eril, panggilan akrab Emmeril Kahn Mumtadz.
Salah satunya tentang kebaikan Eril.
Seperti apa? Simak selengkapnya di sini.
Diketahui sebelumnya Emmeril Kahn Mumtadz dinyatakan hilang tenggelam pada Kamis (26/05), di Sungai Aare, Swiss.
Keluarga langsung ambil tindakan untuk mencarinya, tapi sayang sampai hari ini belum ditemukan.
Hingga akhirnya pada 2 Juni 2022, Ridwan Kamil dan Atalia Praratya ikhlas dan melepas Eril.
Eril pun dinyatakan meninggal tenggelam.
Meski begitu, pihak keluarga dan KBRI di Bern, Swiss, tidak lepas tangan begitu saja.
Sampai hari ini pun masih dilakukan pencarian jasad Emmeril Kahn Mumtadz.
Dukungan serta doa mengalir untuk Ridwan Kamil yang akhirnya memilih untuk mengikhlaskan Eril berpulang.
Tak disangka setelah tindakan itu banyak yang bersimpati di media sosial.
Banyak yang membahas tentang kebaikan Eril saat masih hidup.
Ridwan Kamil pun kaget ternyata banyak yang sayang pada anaknya.
Namun satu hal yang diketahui Ridwan Kamil kalau anaknya pasti tidak senang kalau kebaikannya diungkit.
Hal inilah yang membuat Ridwan Kamil akhirnya menceritakan sendiri kebaikan anaknya sebelum banyak beredar berita tentang hal tersebut.
Ridwan Kamil pun menceritakan lewat Instagram pada Minggu (05/06).
"Kisah tentang Eril, anak lelaki kesayangan kami hakekatnya adalah cerita tentang kita semua. Hakekat bahwa semua dari kita, pasti akan pulang. Dengan waktu, tempat, dan cara yang kita tidak akan pernah selalu tahu.
Hidup di dunia ini sesungguhnya adalah tentang perjalanan bukan tujuan. Dan seperti cerita setiap perjalanan, kisah selalu dimulai dari sebuah titik awal. Dan kisah akan selesai di sebuah titik akhir. Dan untuk setiap yang datang, pasti ada saatnya untuk kembali pulang.
Agar perjalanan selamat, maka petunjuk jalan dan bekalnya harus kita siapkan. Petunjuk jalan adalah keimanan. Bekal perjalanan adalah anfahum linnas, yaitu tas berisi pahala aman-amal kebaikan kita.
Itulah hakekat cerita Ananda Eril.
Kami sekeluarga sudah mengikhlaskan, bahwa sesungguhnya ia sudah selesai dengan perjalanannya. Paripurna hidupnya dengan segala amalannya. Ia berpulang kepada pemilik sesungguhnya sesuai jadwalnya.
Jadwal yang sudah tertulis di kitab takdir Allah yaitu di Lauhul Mahfudz," tulis Ridwan Kamil.
Tak sampai disitu saja, Ridwan kamil pun menuliskan permohonan maafnya untuk tidak lagi menceritakan kebaikan Eril.
"Bismillah dan mohon maaf,Ijinkan saya selaku ayahanda Eril, untuk memberi kesaksian atas kiprah dan semangat hidupnya selama ini.
Saya tahu betul, Eril jika masih ada, pasti tidak terlalu senang jika amal atau kebaikannya diceritakan.Namun sesuai saran ulama,ini adalah kewajiban saya selaku ayah, dan ini adalah hak dari Eril yang sudah berpulang yang wajib ditunaikan.Inilah berjuta alasan juga, kenapa kami sudah sangat mengikhlaskan kepergiannya.Semoga berkenan dan semoga semua bisa memetik hikmahnya.Jazakallah. Hatur Nuhun," tulis Ridwan Kamil.
Sebagai informasi kedatangan Emmeril Kahn Mumtadz ke Swiss sebenarnya bukan untuk liburan, tapi untuk mencari beasiswa S2 dan universitas di sana.
Tapi karena ada waktu luang keluarga pun sempat menyambangi Sungai Aare untuk menikmati suasana Swiss.
Bahkan mereka memutuskan untuk berenang di sana. Eril pun dikatakan sangat berhati-hati, bahkan melarang Atalia Praratya untuk berenang.
Ketika arus besar datang, pelampung yang digunakan Eril diberikan pada adiknya, Zara. Namun naas, Eril justru tak selamat dan hanyut terseret aliran sungai.