Bahaya Bayi Tidur Terlalu Lama, Dokter Spesialis Anak Sampai Sebut Bisa Sebabkan Stimulasi Si Kecil Terganggu

By Ruby Rachmadina, Rabu, 8 Juni 2022 | 11:27 WIB
Bahaya bayi tidur terlalu lama (Nakita.id/Ruby)

Pola tidur pada bayi memang sulit diprediksi.

Terkadang Moms dan Dads dibuat bingung soal rutinitas tidurnya.

Moms mungkin menebak-nebak jika malam ini bayi bisa tidur dengan pulas.

Namun, ia bisa saja terbangun 3-4 jam sekali di tengah malam.

Tetapi, di lain waktu, bayi bisa tertidur dengan sangat pulasnya.

Bahkan, tidurnya ini terjadi dalam periode waktu yang begitu lama.

Sebagian besar bayi baru lahir memang menghabiskan waktunya untuk tertidur.

Bahkan, bayi bisa tidur 16-18 jam dalam sehari.

Moms lantas mungkin bertanya-tanya apakah aman jika bayi tidur terlalu lama?

Baca Juga: Cara Mengatur Pola Tidur Bayi Agar Sesuai, Ini Anjuran Dari Dokter Spesialis Anak yang Bisa Orangtua Ikuti

Untuk menjawab semua keresahan Moms, Nakita telah mewawancarai secara eksklusif dr. Santi Sp. A, Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit PMI Bogor, pada Selasa (7/6/2022) kemarin.

Menurut dr. Santi, sangat tidak dianjurkan jika bayi tidur dalam waktu yang terlalu lama.

Pasalnya, saat tidur, stimulasi untuk tumbuh kembangnya terhenti.

dr. Santi Sp. A, Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit PMI Bogor

Sehingga, Moms tak bisa merangsang kemampuan dasar bayi agar ia bisa tumbuh dan berkembang secara optimal.

Padahal, bayi baru lahir membutuhkan stimulasi untuk menentukan kemampuan anak di masa depan.

Apabila stimulasinya ini tidak terpenuhi, maka besar kemungkinan dapat mengganggu perkembangannya.

Nantinya dikhawatirkan anak akan mengalami keterlambatan dalam proses tumbuh kembangnya.

"Tumbuh kembang anak membutuhkan stimulasi, kalau bayi tidur terus stimulasinya tidak bisa disampaikan. Stimulasi pendengarannya, stimulasi penglihatannya, pengecapannya, perabanya penciumannya, semuanya akan berhenti saat tidur. Kalau terlalu lama tidur, semua itu tidak bisa terpenuhi stimulasinya sehingga kemungkinan besar mengganggu perkembangannya," ungkap dr. Santi.

Baca Juga: Pola Tidur Bayi Berantakan Menyebabkan Ibu Kerap Dilanda Stres, Ini Saran Dari Psikolog untuk Mengatasinya

Untuk diketahui, saat tidur, otak bayi akan menghasilkan hormon pertumbuhan.

Jika bayi tidur terlalu lama di siang atau di malam hari, bisa saja ia sedang mengalami growth spurt.

Atau, bayi mengalami proses tumbuh kembang yang jauh lebih pesat.

Apabila Moms merasa Si Kecil tidur dalam waktu yang terlalu lama, coba perhatikan terlebih dahulu apakah ia masih mau menyusu atau tidak.

Misalnya, bayi masih terbangun hanya untuk menyusu 8-12 kali dalam sehari, maka masih bisa dikategorikan sehat.

Amati pula, apakah Si Kecil saat tidur mengalami kesulitan bernapas, rewel saat terbangun, berat badan menurut.

Jika hal tersebut terjadi, segera konsultasikan dengan dokter anak masing-masing.

Apabila setelah diperiksa bayi tidak memiliki infeksi atau tanda bahaya lainnya namun masih sering tertidur lama, ada beberapa cara yang bisa dilakukan.

Contohnya dengan membangunkan bayi secara perlahan, pastikan bayi diberikan ASI 1-2 jam sekali, dan jika diperlukan, catat durasi tidur sang buah hati untuk memperkirakan pola tidurnya apakah sudah sesuai dengan usianya atau belum.

Baca Juga: Jangan Terus Digendong, Berikut Cara Mengatasi Bayi Tidak Mau Tidur