Gejalanya Hampir Sulit Terdeteksi, Ahli Ungkap Cara Mendeteksi dan Pengobatan bagi Penderita Kanker Darah di Usia Lansia

By Geralda Talitha, Kamis, 9 Juni 2022 | 11:39 WIB
dr. Nadia Ayu Mulansari SpPD, K-Hom menjelaskan tanda-tanda lansia menderita kanker darah (Dok. Johnson & Johnson)

Nakita.id - Kanker darah atau biasa disebut leukimia saat ini banyak menyerang para lansia.

Meski demikian, kesadaran masyarakat terhadap kanker darah pada penderita usia lanjut, khususnya di Indonesia terlihat masih rendah.

Melihat hal itu, Johnson & Johnson pada Rabu (8/6/2022), memberikan penyuluhan kepada rekan-rekan media terkait cara mendeteksi kanker darah pada lansia.

Dalam acara bertajuk "Sayangi Lansia Kita dengan Deteksi Dini Kanker Darah", yang dilakukan secara virtual melalui Zoom, dr. Nadia Ayu Mulansari SpPD, K-Hom, menjelaskan tanda-tanda yang muncul jika seorang lansia terkena kanker darah.

Di awal, dokter sekaligus dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu, menjelaskan bagian-bagian serta fungsi dalam darah yang terdiri dari empat bagian utama.

Yaitu plasma, sel darah merah, sel darah putih dan platelets. Ia juga menyebutkan jika penyebab utama kanker darah bisa terjadi karena gangguan pertumbuhan dari sel darah tersebut. 

"Setiap gangguan yang terjadi bisa menyebabkan gangguan darah, tapi biasanya kanker darah terjadi karena adanya produksi sel darah yang berlebihan," ungkap dr. Nadia. 

dr. Nadia juga menyebutkan bahwa kanker darah sebenarnya adalah jenis kanker yang sulit terdeteksi, apalagi bagi para lansia. 

Sebabnya, karena penderita kanker darah biasanya tak menunjukkan gejala yang spesifik.

Baca Juga: Modalnya Telaten Makan Terong, Bisa Buat Tubuh Terhindar dari Kanker yang Mengancam Nyawa

Lantaran gejala yang ditunjukkan para penderitanya sama seperti penyakit pada umumnya, seperti demam, badan pegal-pegal dan nyeri sendi. 

"Jadi, kalau kita lihat, pasien biasanya datang kalau lemas sekali karena HB nya rendah. Atau biasanya datang kalau baru pendarahan," tegas dr. Nadia.

Faktor-faktor itulah yang membuat para penderita kanker darah hanya mengkonsultasikan gejalanya kepada dokter umum dan tak melakukan pemeriksaan kondisinya lebih lanjut. 

Berbeda dari kanker pada umumnya yang dikelompokkan dari stadium 1 hingga stadium 4, keganasan kanker darah dilihat dari jenisnya, dimana salah satu yang paling dikenal adalah Leukimia

Selain Leukimia, kanker darah juga memiliki dua jenis lainnya yaitu Lymphoma dan Multiple Myeloma. Lymphoma adalah kanker sistem limfatik yang mempengaruhi jenis sel darah putih yang disebut limfosit.

Sementara, Multiple Myeloma adalah kanker yang menyerang plasmosit, yang merupakan bagian sel darah putih dan bertugas memproduksi antibodi untuk mengatasi infeksi.

Multiple Myeloma bisa terjadi akibat produksi berlebihan dari sel plasma sehingga myeloma proteins menghancurkan tulang dan sumsum darah dan membuat penderitanya mudah terkena infeksi.

Lalu, bagaimana cara mendiagnosis kanker darah khususnya pada lansia?

"Caranya adalah dengan mengambil darah. Dari darah nanti bisa dilihat apa yang terjadi pada sel-sel darah," jelas dr. Nadia lagi.

Baca Juga: Kenali Tanda-tanda Kanker Serviks, Penyakit yang Banyak Sebabkan Perempuan di Berbagai Belahan Dunia Meninggal

Penderita kanker darah juga bisa dideteksi lewat pemeriksaan pada hemoglobin, tingginya leukosit, dan rendahnya trombosit.  

"Tapi, penderita leukimia juga bisa jumlah leukositnya rendah. Namun, jika dokter melihat ada yang tidak normal, biasanya akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut bagi penderitanya," tuturnya. 

Dalam pemaparannya, dr. Nadia menjelaskan jika kanker darah terjadi pada kalangan lansia di atas usia 50 tahun, biasanya akan terjadi keganasan pada darah. 

"Semakin tua terjadinya keganasan darah semakin besar, karena terkait menurunnya imunitas," sambung dr. Nadia.

Penderita kanker darah juga bisa terdeteksi, apabila terihat benjolan pada bagian leher.

"70 sampai 80 persen penderitanya biasanya ditemukan benjolan. Tapi, tak setiap penderita kanker darah ditemukan benjolan ini," ucapnya.

Lalu, bagaimana pengobatan kanker darah bagi para lansia?

Disebutkan dr. Nadia, pengobatan bagi para lansia di atas 65 tahun biasanya akan diberi obat dengan dosis kecil.

Tapi, saat ini sudah ada pengobatan baru bagi para lansia penderita kanker darah, yaitu hypometilasi agyn yang diharapkan dapat memberi harapan baru bagi keberlangsungan hidup lansia.

Baca Juga: Kunci Hidup Sehat dan Bahagia di Hari Tua, Ternyata Hanya Perlu Lakukan Ini Saja Moms!