Bukan Mitos Belaka, Ternyata Ini Penyebab Stres Bisa Mempengaruhi Siklus Haid

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Kamis, 9 Juni 2022 | 15:01 WIB
Stres bisa mempengaruhi siklus haid (Poetri Hanzani / Nakita)

Nakita.id - Banyak yang mengatakan bahwa siklus haid yang tidak teratur bisa terpengaruh karena stres yang dialami oleh seorang perempuan.

Meski banyak yang menampik, ternyata hal tersebut benar adanya lho Moms.

Seperti yang kita tahu, stres bisa datang kapan saja tanpa bisa dihindari.

Ketika stres, banyak hal di tubuh seseorang yang terpengaruh.

Misalnya gejala fisik seperti sakit atau mudah lelah, hingga terlambat menstruasi.

Hal ini dibenarkan oleh seorang ahli obstetri dan ginekologi Swapna Kokollinkonda.

Mengutip dari WebMD, stres memang bisa berpengaruh pada siklus menstruasi.

Hal ini karena hipotalamus yang merupakan bagian otak yang mengontrol menstruasi seorang perempuan.

Bagian ini adalah bagian yang sensitif terhadap faktor eksternal misalnya olahraga, tidur, stres atau drama keluarga.

Baca Juga: Makan Pepaya Muda Apa Bisa Membantu Meredakan Rasa Nyeri Saat Menstruasi? Begini Penjelasannya

Oleh sebab itu, ketika seseorang melakukan aktivitas normal dan benar, hipotalamus-nya akan mampu melepaskan bahan kimia yang kemudian mampu merangsan ovarium.

Ovarium tersebut dapat melepaskan hormon estrogen dan juga progesteron yang mampu memicu menstruasi.

Akan tetapi ketika stres, tubuh akan memproduksi hormon kortisol yang dapat mengacaukan interasi antara hipotalamus, hipofisis, dan ovarium sehingga fase menstruasi menjadi tidak teratur.

"Saat stres, tubuh Anda memproduksi kortisol. Tergantung pada bagaimana tubuh Anda mentolerir stres, kortisol dapat menyebabkan periode tertunda atau ringan," ucap Kokollinkonda.

Bahkan, stres berlebihan bisa membuat tubuh sama sekali tidak mengalami periode menstruasi.

"Jika stres berlanjut, Anda bisa tidak mengalami menstruasi untuk waktu yang lama," ucap Kollikonda.

Stres yang berlebihan juga bisa dipicu karena berbagai penyebab.

Mulai dari pekerjaan yang berat, masalah pribadi yang tak terselesaikan, dan lain sebagainya yang tidak bisa dihinsari.

Akhirnya, hal tersebut berpengaruh pada otak, tubuh, termasuk hormon menstruasi.

Baca Juga: Telat Haid Saat Menyusui Apakah Hamil? Faktanya Malah Moms Mengalami Hal Mengerikan Ini

"Ada kontinum. Stres yang lebih ringan mungkin memiliki dampak yang lebih kecil, dan stres yang berat mungkin memiliki dampak yang lebih dramatis dan bertahan lebih lama," kata Kollikonda.

"Semakin tinggi kadar kortisol Anda, semakin besar kemungkinan fase menstruasi menjadi tidak teratur atau sama sekali tidak ada," tambahnya.

Sehingga ketika stres melanda terus-menerus, bukan tidak mungkin seseorang akan lebih rentan terhadap masalah menstruasi.

Oleh sebab itu, Moms bisa mencegahnya dengan melakukan pengelolaan stres dengan cara:

- mengonsumsi makanan sehat,

- tidur atau istirahat yang cukup,

- rutin olahraga,

- melakukan relaksasi,

- membuat rutinitas menyenangkan.

Baca Juga: Perut Tiba-tiba Kram Meski Tidak Sedang Haid, Beberapa Kondisi Ini Mungkin Jadi Penyebabnya