Ibu Bekerja Tidak Sempat ke Posyandu Bukan Lagi Jadi Alasan, Ini Hal yang Bisa Dilakukan Supaya Tumbuh Kembang Anak Tetap Terpantau

By Syifa Amalia, Senin, 13 Juni 2022 | 09:41 WIB
Apa yang harus dilakukan ketika ibu bekerja tidak sempat ke posyandu? (Nakita.id/Adel)

Nakita.id – Di tengah kesibukan kegiatan lain dan mengurus anak, hal ini sampai membuat ibu bekerja tidak sempat ke posyandu.

Risiko ini kerap kali dialami oleh Moms yang memiliki kesibukan bekerja yang padat.

Akibatnya tidak sempat membawa anak untuk datang ke pertemuan rutin posyandu.

Datang ke posyandu memiliki banyak keuntungan yang berguna baik untuk ibu maupun untuk anak sendiri.

Bagi ibu, posyandu menjadi sebuah sarana untuk mendapatkan informasi mengenai bagaimana cara perawatan bayi baru lahir, pembuatan makanan pendamping bayi, hingga penyuluhan.

Sementara bagi anak, mereka mendapatkan pemantauan tumbuh kembang dan imunisasi.

Sehingga, apabila terdapat ketidaksesuaian pertumbuhan pada anak seusianya dapat dilakukan tindakan lanjutan.

Moms yang memiliki anak yang berusia 0-5 tahun diharuskan untuk datang ke posyandu.

Namun, sering kali banyak Moms tidak sempat ke posyandu lantaran memiliki pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan.

Baca Juga: Kegiatan Konsultasi yang Dilakukan Kader Posyandu Untuk Ibu Hamil dan yang Memiliki Balita, Bisa Dilakukan 24 Jam

Ibu bekerja tidak sempat ke posyandu jadi banyak melewatkan hal penting terkait pemeriksaan tumbuh kembang anak.

Namun, beberapa ibu di Posyandu di Desa Gunung menyiasatinya dengan menitipkan anak untuk datang ke posyandu bersama nenek atau kerabat yang lain. Dengan demikian, pemantauan mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak tidak akan terlewatkan.

Selain itu, Moms diharapkan untuk proaktif menanyakan mengenai pemberian vitamin maupun imunisasi yang terlewat kepada kader posyandu setempat.

Hal yang harus dilakukan jika ibu bekerja tidak sempat ke posyandu

Tidak hanya ibu yang harus memerhatikan, biasanya kader posyandu juga akan melakukan pemeriksaan tersendiri kepada anggota yang tidak hadir dalam pertemuan posyandu.

Hal itu disampaikan langsung oleh Bidan Nur Tyastuti Oktaviani, Amd. Keb selaku Bidan Desa Gunung, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah sekaligus penyuluh posyandu.

“Misalnya Gunung ada 75, yang hadir 70 yang enggak hadir 5 itu seharusnya di-sweeping kalau pas ada vitamin A, obat cacing,” ujar Bidan Tyas saat ditemui Nakita beberapa waktu yang lalu.

Namun pada pelaksanaanya, terdapat beberapa kondisi kader posyandu yang tidak memungkinkan untuk mengunjungi sejumlah anggota satu per satu.

Sebagai gantinya, kader posyandu akan menghubungi secara pribadi melalui WhatsApp kepada para ibu terkait pemberian vitamin yang terlewat.

Baca Juga: Peran Posyandu Untuk Balita Apa Saja? Kenali Manfaat Posyandu Untuk Balita Hingga Pasutri yang Sedang Program Hamil

Saat ibu bekerja tidak sempat ke posyandu, Moms tetap harus mengupayakan anak untuk mendapatkan pemeriksaan pada bidan desa setempat maupun puskesmas terdekat.

Terlebih lagi, puskesmas memiliki layanan poli KIA yang memeriksa kesehatan ibu dan anak.

“Pelayanan ibu anak, jadi bayi, anak, ibu, ibu itu ibu hamil, ibu pasangan usia subur, ibu nifas, bisa,” terang Bidan Tyas.

“Bayi itu dari 0 hari sampai setahun, terus balita bisa 1 sampai 5 tahun,” tambahnya.

Umumnya, bayi mulai bisa dibawa ke posyandu sejak berusia 0 sampai 5 tahun. Namun, beberapa Moms yang ada di lingkungan Posyandu Desa Gunung baru siap membawa anak setelah berusia satu bulan.

“Kalau masih sebulan enggak apa-apa, sebab dia masih kontrol di rumah sakit juga, pemantauannya masih dokter anak, masih kontrol rumah sakit kan bayinya masih dibawa, tapi biasanya kalau udah sebulan lebih ya dibawa ke posyandu,” kata Bidan Tyas.

Mengingat betapa pentingnya untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental anak, maka Bidan Tyas mengatakan orangtua untuk membawa anak ke posyandu.

Di posyandu sendiri, dilakukan pertemuan rutin setiap sebulan sekali dengan agenda rutin berupa pemeriksaan pengukuran berat-tinggi badan, ukur lingkar kepala, lingkar dada, lingkar lengan.

Selain itu, dilakukan pula tes kecerdasan anak dengan menggunakan Alat Permainan Edukatif (APE) dan pemberian menu Pemberian Makanan Tambahan (PMT).

Baca Juga: Tidak Ada Posyandu di Dekat Rumah? Berikut Hal yang Harus Moms Lakukan Supaya Tumbuh Kembang Anak Tetap Terjaga