Strategi BKKBN Menurunkan Stunting Salah Satunya Menggencarkan Penggunaan Alat Kontrasepsi

By Shinta Dwi Ayu, Kamis, 23 Juni 2022 | 14:47 WIB
Berikut strategi BKKBN menurunkan stunting di Indonesia yang angkanya masih cukup tinggi. (Nakita.id)

dr. Hasto juga menyampaikan bahwa BKKBN selalu melakukan berbagai kampanye.

Mulai dari pencegahan stunting, pencegahan angka kematian ibu, serta mengajutkan supaya kehamilan yang dilaksanakan tidak terlalu muda, tidak terlalu sering, dan tidak terlalu banyak.

dr. Hasti juga menyarankan, supaya perempuan hamil tidak dalam usia yang terlalu tua atau lebih dari 35 tahun.

Baca Juga: Apakah Pemeriksaan Kehamilan Ditanggung BPJS? Begini Penjelasannya

Program dari BKKBN Untuk Menyambut Hari Keluarga Nasional

Hari Keluarga Nasional (Harganas) akan jatuh pada Rabu, (29/6/2022) mendatang.

BKKBN sendiri sudah menyediakan berbagai program baru untuk menyambut peryaan Harganas.

Salah satu program utama BKKBN adalah menurunkan stunting Moms.

Untuk menurunkan stunting, BKKBN pun membentuk tim pendamping keluarga.

Tim ini bertugas untuk memonitoring mana saja keluarga-keluarga yang berpotensi mengalami stunting.

"Muatan utama dari Harganas adalah ya stunting masuk dalam situ. Kita melibatkan ada tim pendamping keluarga, tim percepatan perluas stunting, mereka-mereka ini sebelumnya tidak pernah dilibatkan karena memang sebelumnya belum ada," ujar dr. Hasto.

Pembentukkan tim pendamping keluarga merupakan hal yang baru dari BKKBN.

"Ini merupakan hal yang baru dari BKKBN, punya pasukan baru, punya tenaga baru, dan tentunya untuk kerja-kerja baru stunting," tutup dr. Hasto.

Baca Juga: Yuk Tahu Lebih Dalam Soal Makanan Tambahan di Posyandu, Mulai Manfaat hingga Contoh Makanan yang Pas untuk Si Kecil