Dokter Obgyn Beritahu Apa Saja Penyebab Preeklampsia pada Ibu Hamil, Moms Wajib Baca

By Shannon Leonette, Sabtu, 25 Juni 2022 | 11:32 WIB
Moms wajib tahu apa saja penyebab preeklampsia pada ibu hamil yang umum terjadi ini. (Nakita.id/Naura)

Nakita.id - Bagi para Moms yang saat ini hamil wajib tahu apa saja penyebab preeklampsia pada ibu hamil.

Moms harus tahu, preeklampsia adalah salah satu komplikasi kehamilan yang biasanya terjadi setelah usia kehamilan mencapai 20 minggu.

Salah satu tanda preeklampsia yang kerap muncul adalah meningkatnya tekanan darah.

Tekanan darah ini bisa meningkat secara perlahan, atau bahkan secara drastis.

Tak hanya itu, tanda preeklampsia lainnya adalah munculnya kerusakan pada banyak sistem organ, seperti hati dan ginjal.

Apabila tidak ditangani segera, preeklampsia bisa menyebabkan komplikasi serius baik pada Moms sendiri maupun janin.

Maka dari itu, sangat penting bagi Moms untuk mengecek tekanan darah secara rutin, juga mengontrol gaya hidup yang dijalankan selama kehamilan.

Nah, apakah Moms sudah tahu apa saja penyebab preeklampsia pada ibu hamil?

Tanpa berlama-lama, yuk kita simak beberapa penyebabnya berikut ini!

Baca Juga: Bukan Hanya Ibu yang Terlalu Kurus, Ternyata Kelebihan Berat Badan Bisa Tingkatkan Risiko Stunting Sejak Kehamilan

Sebelum Moms mengetahui apa saja penyebab preeklampsia pada ibu hamil, simak penjelasan singkat seputar preeklampsia dari dokter obgyn ini.

Menurut dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG, dokter obgyn di Brawijaya Hospital Antasari, preeklampsia adalah kondisi dimana tekanan darah ibu hamil meningkat, juga disertai dengan adanya protein pada urine.

dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG, dokter obgyn di Brawijaya Hospital Antasari.

“Secara normal memang urine itu tidak ada proteinnya. Tapi dalam kondisi preeklampsia, terjadi kebocoran atau kerusakan sedikit dari ginjalnya, sehingga protein itu bisa lewat,” ungkap dr. Dinda saat diwawancarai eksklusif oleh Nakita pada Jumat lalu (24/6/2022).

dr. Dinda menyampaikan, kejadian preeklampsia pada ibu hamil ini cukup jarang terjadi di Indonesia.

“Dari prevalensi kejadian preeklampsia di Indonesia itu sekitar 3-10 persen,” katanya.

“Sebenarnya sih cukup rendah, karena ini masih menjadi angka kematian ibu hamil yang menempati urutan ketiga,” lanjutnya menyampaikan.

dr. Dinda mengungkap bahwa infeksi menjadi kematian ibu hamil yang pertama di Indonesia.

“Tapi kalau di negara yang sudah maju, preeklampsia ini jadi penyebab utama pada angka kematian ibu hamil,” lanjutnya menyampaikan.

Baca Juga: Wajib! Ketahui Tanda-tanda Persalinan Sudah Dekat menurut Ahli, Preeklampsia Jadi Salah Satu yang Perlu Diwaspadai

Setelahnya, dr. Dinda pun menjelaskan beberapa penyebab preeklampsia pada ibu hamil.

“Penyebabnya itu sebenarnya adalah kondisi dimana terjadi kerusakan sel endotel dari pembuluh darah yang terjadi secara sistemik atau di semua organ, di segala organ,” terang dr. Dinda.

dr. Dinda menyebut, banyak orang yang menyebutnya dengan istilah ‘keracunan kehamilan’.

“Padahal sebenarnya itu terjadi kerusakan dari sel-sel pembuluh darah yang menyebabkan akhirnya pembuluh darah tidak bisa dilewati darah dengan baik, dan meningkatkan beban jantungnya,” jelas dr. Dinda.

dr. Dinda menjelaskan bahwa hal tersebut adalah faktor patologisnya.

Kemudian melansir Mayo Clinic, penyebab lain dari terjadinya preeklampsia pada ibu hamil adalah plasenta yang semakin berkembang.

Sebagai informasi, plasenta adalah organ yang memberi makan janin selama kehamilan.

Pada awal kehamilan, pembuluh darah baru terus berkembang untuk memasok oksigen dan nutrisi ke plasenta.

Pada ibu hamil dengan preeklampsia, pembuluh darah ini tampaknya tidak berkembang atau bekerja dengan baik, sehingga mengakibatkan tekanan darah tidak teratur.

Baca Juga: Moms Wajib Tahu, Ini Ciri-ciri Hamil dengan Kondisi Preeklampsia yang Patut Diwaspadai