Nakita.id - Bolehkah memasukkan keju dalam menu makanan balita? Moms di rumah perlu tahu yang satu ini.
Keju merupakan bahan makanan yang bermanfaat untuk tubuh kita karena kandungan kalsiumnya.
Bahan makanan dari susu yang satu ini juga memiliki kandungan lemak sebagai salah satu sumber tenaga untuk tubuh.
Keju juga menjadi makanan kesukaan bagi anak-anak. Tak heran jika anak jadi senang saat Moms membawakan bekal sekolah untuknya makanan dengan menggunakan bahan keju.
Tapi, sebenarnya di usia berapa anak boleh makan keju?
Tentunya, untuk memberikan makanan pada anak kita perlu berhati-hati agar tak membuatnya jadi sakit.
Lalu, bolehkah balita makan keju? Jawabannya, boleh, Moms.
Moms tidak perlu khawatir dan ragu jika ingin memberikan keju untuk si Kecil yang sedan doyan-doyannya makan.
Bahkan, keju bisa menambah variasi rasa pada menu makanan anak.
Melansir dari Parenting First Cry, sebenarnya anak sudah bisa mengonsumsi keju pada saat diberikan MPASI.
Anak diberikan MPASI setelah selesai diberikan ASI eksklusif, sehingga boleh makan keju sejak usia 6 bulan ke atas.
Walaupun begitu, Moms tetap perlu untuk berkonsultasi dengan dokter anak mengenai hal ini.
Mengapa begitu? Hal ini disebabkan karena ada berbagai perdebatan mengenai kapan sebaiknya anak diberikan keju.
Ada yang bilang baru boleh diberikan pada usia 8 bulan, ada juga yang bilang sebaiknya diberikan saat usianya sudah melewati satu tahun.
Tak masalah, memang tak perlu cepat-cepat memberikan berbagai macam makanan untuk anak.
Sebab, setelah selesai diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama setelah kelahiran, anak membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan pencernaannya.
Selain itu, seringkali kita tidak tahu apakah anak mengalami alergi terhadap susu sapi atau tidak.
Biasanya, anak yang mengalami alergi terhadap keju atau produk susu sapi ditandai dengan sederet gejala ini:
- Mengalami diare setiap setelah mengonsumsi keju
- Mengalami ruam pada kulit, terutama di sekitar mata dan mulut
- Demam
- Hidung meler
- Eksim
Melansir dari Healthline, akan lebih baik jika Moms dan Dads menunggu antara 5 hingga 7 hari setelah pemberian MPASI anak.
Hal ini dimaksudkan untuk menunggu terlebih dahulu apakah anak ada reaksi terhadap makanan tertentu.
Ada tips yang harus Moms lakukan jika ingin memberikan keju pada anak.
Pastikan Moms membeli keju dengan label sudah terpasteurisasi atau menggunakan susu pasteurisasi.
Mengapa wajib memilih keju dengan bahan ini?
Perlu diketahui, susu yang sudah dipasteurisasi artinya sudah terhindari dari bakteri yang berbahaya.
Tentu anak yang terpapar bakteri akan mengalami sejumlah gejala, salah satunya diare.
Bakteri lainnya yang paling dihindari adalah jenis listeria yang seringkali ada di susu yang belum terpasteurisasi.
Keju atau bahan makanan lain yang terpapar bakteri ini seringkali membuat anak menjadi keracunan.
Manfaat keju untuk anak
Setelah Moms berkonsultasi dengan dokter anak, Moms bisa sedikit demi sedikit memberikan keju untuk anak apabila diperbolehkan dokter.
Berikut adalah sejumlah manfaat keju untuk anak:
- Baik untuk perkembangan gigi dan tulang
- Baik untuk perkembangan motorik
- Menghindari gigi berlubang
- Memberikan energi untuk anak
- Baik untuk sistem syaraf anak
Moms bisa menyiapkan keju untuk anak yang sudah diparut atau dipotong kecil-kecil agar memudahkannya untuk mengonsumsi keju.
Tips unik lainnya, Moms bisa menyampurkannya ke dalam telur atau dibuat saus keju untuk pendamping makanan.
Itulah tadi informasi yang perlu Moms ketahui soal memberikan keju untuk balita.
Menjawab pertanyaan 'bolehkah balita makan keju', jawabannya boleh setelah anak menginjak usia 6 bulan ke atas.
Pastikan Moms juga berkonsultasi dengan dokter untuk menghindari adanya dampak dan risiko alergi.