Strict Parents Adalah Pola Asuh Ketat dan Disiplin yang Dampaknya Tak Main-main untuk Kondisi Psikologis Anak

By Kintan Nabila, Minggu, 3 Juli 2022 | 17:15 WIB
Stricts parents artinya tipe orang tua yang menerapkan pola asuh tegas (Nakita.id/Alvioni)

Nakita.id - Setiap orang tua pasti punya pola asuh tersendiri yang diterapkan pada anak-anaknya.

Misalnya tipe strict parents dengan pola asuh yang ketat atau lenient parents dengan pola asuh yang lunak.

Melansir dari Parenting for Brain, Stricts parents atau pola asuh yang ketat didefinisikan sebagai orang tua yang menempatkan standar dan tuntutan tinggi pada anak-anaknya.

Orang tua semacam ini bisa menjadi otoritatif atau otoriter, tergantung keyakinan mereka mengutamakan kedisiplinan di atas segala-galanya.

Ada banyak alasan kenapa orang tua menerapkan metode strict parents, ada yang tujuannya untuk diri sendiri atau untuk kebaikan anaknya.

Mereka punya harapan yang tinggi supaya anak-anaknya disiplin dan bertanggung jawab atas setiap keputusan hidupnya.

Namun, ada juga orang tua yang melakukannya demi kepentingan dirinya sendiri daripada kesejahteraan anak-anak mereka.

Mereka menerapkan pola asuh yang ketat karena takut dianggap sebagai orang tua yang tidak kompeten jika anaknya melakukan kesalahan.

Selain itu mereka juga beranggapan bahwa pola asuh yang lunak akan membuat anak yang manja dan suka membangkang.

Baca Juga: Pola Asuh Helicopter Parenting Tidak Selamanya Negatif, Cari Tahu Sisi Positifnya untuk Tumbuh Kembang Anak

Sebetulnya metode strict parents bisa dibilang bagus, orang tua tentunya harus menempatkan standar yang tinggi untuk anak-anaknya supaya menjadi orang sukses.

Namun, dengan catatan mereka tidak boleh menuntut.

Orang tua perlu menghargai setiap pendapat dan pemikiran anaknya, pola asuh ini disebut dengan Otoritatif.

Anak boleh memberikan umpan balik berupa keluhan atau saran apabila tidak setuju dengan orang tuanya.

Sayangnya masih banyak orang tua yang menerapkan pola asuh sebaliknya yakni Otoriter.

Mereka sangat kaku, tidak responsif, sehingga menerapkan aturan yang ketat dan sewenang-wenang.

Orang tua yang seperti ini tidak mengizinkan anak untuk menyuarakan pendapat mereka atau mempertanyakan keputusan orang tuanya.

Ketika orang membicarakan strict parents, mereka mengacu para pola asuh otoriter yang negatif.

Baca Juga: Ingin Anak Tumbuh Sesuai Harapan? Segera Hindari 3 Pola Asuh yang Membuat Anak Cenderung Menghindar dari Kesalahan Berikut Ini

Berikut tanda-tanda strict parents yang negatif.

- Orang tua memiliki banyak aturan ketat dan menuntut

- Menuntut anak untuk untuk patuh dengan aturan mereka

- Ingin anak memenuhi semua harapan mereka yang tidak realistis

- Anak tidak boleh mempertanyakan alasan dibalik aturan ketat dari orang tuanya

- Memberikan hukuman berat karena melanggar aturan

- Menggunakan kata-kata kasar dan selalu merasa benar

- Tidak mengajak anak dalam pengambilan keputusan keluargaApa yang akan terjadi apabila orang tua menerapkan pola asuh seperti ini?

Baca Juga: Pola Asuh yang Mempengaruhi Perkembangan Anak: Otoritatif, Otoriter dan Permisif

Biasanya strict parents memandang nilai akademis anak di sekolah sebagai prioritas.

Beberapa orang tua di negara-negara Asia menerapkan pola asuh seperti ini.

Hasilnya anak-anak mereka memang punya prestasi akademik yang membanggakan.

Namun terlepas dari itu, jangan lupakan fakta bahwa negara-negara seperti Jepang, Cina, dan Korea Selatan memiliki angka bunuh diri yang tinggi.

Gaya pengasuhan ini mengakibatkan banyak kerusakan pada mental anak-anak.

Anak cenderung tidak bahagia dan menunjukkan gejala-gejala depresi.

Mereka juga memiliki masalah prilaku antisosial, seperti suka memberontak dan mudah marah.

Selain itu, anak juga kemungkinan bisa tumbuh jadi pribadi yang licik dan suka berbohong.

Di rumah mereka berprilaku baik dan patuh, sementara di luar bisa sebaliknya.

Baca Juga: Tanpa Melabel, Ini Rahasia Pola Asuh Orang Tua Agar Anak Tumbuh Cerdas #LovingNotLabelling