Serba-serbi Mengobati Infeksi Setelah Sunat, Dari Antibiotik sampai Perawatan yang Baik Pasca Sunat

By Amallia Putri, Selasa, 5 Juli 2022 | 16:30 WIB
Antibiotik dan antiseptik untuk mengobati infeksi setelah sunat (Dok. Nakita/Adel)

Nakita.id - Sudah saatnya Moms dan Dads ketahui yang satu ini apabila berencana untuk menyunat anak.

Ya, tradisi sunat memang sudah mengakar di Indonesia. Apalagi sunat untuk anak laki-laki memiliki manfaat yang segudang.

Melansir dari Mayo Clinic, sunat pada anak laki-laki bisa mengurangi adanya risiko terkena infeksi menular seksual di kemudian hari.

Tak hanya itu, sunat juga penting untuk mencegah adanya risiko infeksi saluran kencing.

Segala macam persiapan dari biaya hingga perawatan sunat telah disiapkan.

Ada baiknya jika Moms dan Dads juga tahu cara mengobati infeksi setelah sunat untuk berjaga-jaga.

Lalu, bagaimana caranya mengobati infeksi setelah sunat yang bisa saja dialami oleh si Kecil? Ini dia tipsnya.

1. Antibiotik

Hal yang penting untuk dilakukan pertama kali jika anak mengalami infeksi sehabis sunat adalah mengantarkannya ke dokter. Dengan begitu dokter anak memberikan antibiotik.

Baca Juga: Perbedaan Sunat Laser dan Sunat Biasa, Mulai dari Alat, Biaya, hingga Waktu yang Dibutuhkan

Sebenarnya, apa sih guna antibiotik untuk mengatasi infeksi sunat? Antibiotik berguna untuk mengatasi segala macam infeksi.

Seperti yang kita ketahui, infeksi pada luka sunat biasanya disebabkan oleh bakteri.

Dengan diberikan antibiotik oleh dokter, bakteri yang menyebabkan infeksi setelah sunat akan berhenti berkembang.

Nantinya, luka sunat anak akan lebih cepat kering dan anak tidak merasakan kesakitan lagi.

Tapi, bolehkah anak mengonsumsi antibiotik yang dibeli di toko obat atau apotek terdekat?

Apabila Moms ragu, sebaiknya konsultasikan ke dokter. Dengan begitu Moms bisa tahu apakah anak bisa mengonsumsi antibiotik dari apotek atau harus dari resep dokter.

Melansir dari IMC Circumcision Clinic London, antibiotik yang bisa diberikan dokter adalah yang berjenis flucloxacillin.

Obat antibiotik ini mengandung penisilin dan hanya bisa diberikan dari resep dokter.

Setelah diberikan dan mengonsumsi obat ini, infeksi akan membaik dalam kurun waktu 3 hingga 5 hari.

Baca Juga: Cara Mengobati Infeksi Setelah Sunat yang Dialami oleh Anak Laki-laki, Salah Satunya Patuhi Jadwal Minum Obat yang Diberikan Dokter

2. Menjaga kebersihan pasca sunat

Antibiotik bukan satu-satunya cara untuk mengobati infeksi setelah sunat.

Jika anak minum antibiotik dari dokter tapi perawatannya tidak benar, infeksi akan susah sembuh.

Lalu, bagaimana caranya menjaga kebersihan area penis anak laki-laki setelah sunat? Ini dia daftarnya:

- Lepas perban sesuai saran dokter

- Bersihkan secara berkala, terutama jika keluar adanya cairan bening

- Olesi pelembap sesuai saran dokter

- Ganti popok untuk bayi setelah sunat 

- Jangan sering-sering beraktivitas

Baca Juga: Sunat Anak dengan Biaya Murah Sesuai degan Metode yang Digunakan, Orangtua Bisa Pilih Menyesuaikan Kebutuhan

- Konsumsi obat pereda nyeri

- Konsumsi makanan tinggi protein dan zat besi

Moms juga bisa meminta saran pada dokter, antiseptik merek apa yang baik untuk merawat luka bekas sunatan.

Sebab, dengan antiseptik, bagian penis anak yang baru saja disunat bisa tetap bersih.

Gunakan antiseptik secara berkala agar perkembangan bakteri tidak berlebihan, terutama setelah anak buang air kecil.

Biasanya, setelah buang air kecil ada kemungkinan urine masih ada di ujung penis anak.

Sehingga ada baiknya Moms atau Dads membantunya untuk membersihkan bagian luka penis dengan antiseptik.

Dengan begitu pasti luka sunat bisa tetap bersih dan sehat.

Luka sunat yang dijaga kebersihannya bisa terhindar dari infeksi dan bisa cepat kering.

Baca Juga: Sunat Anak Tidak Sakit Terbukti Ada, Pakai Metode Klem Anak Bisa Langsung Jalan-jalan Setelah Disunat

Ciri infeksi sunat

Apa saja yang menjadi ciri-ciri luka sunat mengalami infeksi. Sebelum mengobati infeksi setelah sunat, Moms harus tahu kriteria kondisi luka sunat yang mengalami infeksi:

- Nyeri dan perih

- Luka tak kunjung sembuh bahkan setelah beberapa hari dan minggu

- Munculnya nanah dan aromanya tak sedap

- Bengkak

- Perubahan warna di bagian sekitar penis

- Kemerahan seperti iritasi

Tak jarang, infeksi setelah sunat menyebabkan anak laki-laki menjadi demam.

Baca Juga: Selain Anak Tidak Boleh Khitan Jika Orangtua Hamil, Simak Berbagai Mitos Sunat Anak yang Tidak Perlu Moms Percayai Ini