Benarkah Preeklampsia Bisa Menyerang Kesehatan Mental Ibu Hamil? Begini Jawaban Psikolog

By Shannon Leonette, Rabu, 6 Juli 2022 | 09:14 WIB
Benarkah preeklampsia bisa menyerang kesehatan mental seorang ibu hamil? Simak penjelasannya menurut psikolog ini ya, Moms. (Nakita.id/Naura)

Nakita.id - Benarkah preeklampsia bisa menyerang kesehatan mental ibu hamil?

Preeklampsia adalah salah satu kondisi kehamilan yang kerap dialami banyak ibu hamil, terlebih ketika telah mencapai usia kehamilan di atas 20 minggu.

Salah satu tanda preeklampsia saat hamil yang paling mudah dikenali adalah terjadinya tekanan darah tinggi.

Selain itu, tanda-tanda lainnya yang ditunjukkan adalah protein di urine, serta muncul kerusakan pada banyak sistem organ seperti hati dan ginjal.

Jika tidak ditangani segera, preeklampsia tentu dapat berujung pada komplikasi serius baik bagi Moms maupun janin dalam kandungan.

Maka dari itu, Moms perlu rutin melakukan kontrol kehamilan ke dokter kandungan.

Hal ini dilakukan agar dokter kandungan bisa memantau terus kondisi kehamilan setiap bulannya, termasuk kondisi tekanan darah.

Selain itu, jika tidak ditangani segera, ada anggapan bahwa preeklampsia bisa menyerang kesehatan mental.

Lantas, benarkah demikian? Yuk, kita simak penjelasan berikut ini!

Baca Juga: Mitos vs Fakta, Benarkah Preeklampsia Hanya Bisa Dicegah dengan Penerapan Pola Makan Sehat? Ini Jawaban Menurut Dokter Obgyn

Psikolog ini telah menjawab pertanyaan terkait benarkah preeklampsia bisa menyerang kesehatan mental ibu hamil.

Menurut Distyana Dahlia, M.Psi., Psikolog, psikolog dewasa di sebuah biro psikologi di Jakarta Selatan, anggapan tersebut memang benar adanya.

Distyana Dahlia, S.Psi., M.Psi., Psikolog.

“Kondisi preeklampsia dapat berkorelasi dengan kesehatan mental. Bisa sebagai sebab, bisa sebagai akibat,” kata Distyana saat diwawancarai Nakita pada Selasa (5/7/2022).

“Namun demikian, perlu pemeriksaan lebih lanjut,” katanya menambahkan.

Distyana menyampaikan, dampak preeklampsia pada kondisi kesehatan mental bisa terjadi bila sebelumnya terdapat stressor yang kuat, sehingga membuatnya tidak nyaman.

“Misalnya, dukungan yang tidak baik dari lingkungan, pasangan, keluarga dalam proses kehamilan, kehamilan yang tidak dipersiapkan atau tidak direncanakan, pengalaman kehamilan sebelumnya yang menyebabkan trauma, pengalaman kedukaan kehilangan anak, memiliki kondisi depresi dan anxiety, dan lain-lain,” ucapnya.

Pada umumnya, jelas Distyana, sumber stres yang mengganggu perempuan sedikit banyak berdampak pada kondisi fisik yang bersangkutan.

Terutama, jika perempuan tersebut sedang pada masa kehamilannya, Moms.

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan Ini Kerap Ditanyakan Para Bumil, Preeklampsia Rentan Terjadi Jika Sedang Hamil Anak Perempuan? Begini Jawaban Dokter Obgyn

Melansir dari American Pregnancy, Distyana menyebut salah satu kondisi yang mungkin muncul saat preeklampsia adalah adanya gejala tekanan darah tinggi.

“Jika memiliki kondisi darah tinggi, ditambah ada tuntutan berlebih, ketidaknyamanan, dan lain-lain, akan memicu tekanan darah tinggi yang bisa jadi memperbesar peluang preeklampsia walau tidak selalu,” kata Distyana.

Masih melansir dari American Pregnancy, Distyana juga menyebut kondisi lainnya yang mungkin muncul saat preeklampsia adalah protein di urine.

“Biasanya muncul pada usia kehamilan 20 minggu,” ujarnya.

Meski begitu, Distyana mengatakan bahwa tidak selamanya tekanan darah tinggi pasti mengalami preeklampsia.

“Bisa jadi tanda-tanda masalah kehamilan lainnya,” katanya.

“Kemungkinan (preeklampsia) terjadi 5-8 persen pada kehamilan,” tambahnya menjelaskan.

Nah, itulah penjelasan dari psikolog terkait benarkah preeklampsia bisa menyerang kesehatan mental ibu hamil.

Untuk melihat kembali penjelasan terkait benarkah preeklampsia bisa menyerang kesehatan mental ibu hamil, cek halaman 2.

Baca Juga: Jangan Sampai Moms Lewatkan Mitos vs Fakta Kehamilan Ini, Preeklampsia Hanya Bisa Dicegah dengan Bedrest? Ini Jawaban Menurut Dokter Obgyn