Nakita dan Ibu PKK Kelurahan Johar Baru Adakan Kegiatan Penyuluhan Stunting di RPTRA Johar Berseri Demi Turunkan Angka Stunting di Indonesia

By Shannon Leonette, Jumat, 8 Juli 2022 | 09:29 WIB
Sebagai upaya menurunkan angka stunting di Indonesia, Nakita menggelar acara penyuluhan stunting di RPTRA Johar Berseri, Johar Baru, Jakarta Pusat pada Kamis (7/7/2022). (Nakita.id/Shannon)

Kegiatan penyuluhan stunting yang diadakan Nakita ini dihadiri oleh Bidan Vivi Anisa, S.Tr.Keb (kedua kiri) sebagai narasumber. Juga, Diana Syatri, SSiT, MMKes selaku Sekretaris PD IBI DKI Jakarta (tengah) dan Wiratmi, SKM selaku Kasie Kesra Kelurahan Johar Baru (kedua kanan).

“Berdasarkan Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) pada tahun 2018 menyebutkan, 48,9% ibu hamil menderita anemia atau kadar hemoglobinnya rendah,” ungkap Bidan Vivi.

Bidan Vivi menyampaikan, kadar hemoglobin untuk ibu hamil itu minimal 11, sehingga penting sekali bagi ibu hamil untuk mengecek kadar darahnya saat awal-awal kehamilan.

“Itu penting sekali disitu, supaya harapannya kalau darah atau hemoglobinnya rendah, itu bisa dinaikkan, bisa dikejar supaya asupan gizi ke janinnya juga bagus, sesuai,” katanya.

Selain itu, Bidan Vivi juga menyebut bahwa ibu hamil yang anemia justru memiliki risiko bayi memiliki berat badan lahir rendah atau terlahir secara prematur karena adanya pertumbuhan janin terhambat (PJT).

“Makanya, penting sekali kadar hemoglobin ibunya cukup, berat badan ibunya juga ya. Bukan berarti harus makan berdua, tapi berpikir berdua,” pesan Bidan Vivi.

“Kadang para ibu hamil berpikir harus makan banyak karena ada dua. Bukan seperti itu, tapi gizinya yang diperbaiki, diperhatikan,” lanjutnya.

Baca Juga: Cara Mengatasi Anak Kekurangan Gizi Padahal Sudah Diberikan ASI dan MPASI

Sebagai upaya pencegahan stunting, Bidan Vivi menyarankan para ibu untuk memulainya sejak 1000 hari pertama kehidupan. Sebanyak 270 hari atau 9 bulannya sejak bayi berada di dalam kandungan.

“Jadi, dimulai sejak dalam kandungan bahkan persiapan sebelum hamil,” tegasnya.

Bidan Vivi menyebut bahwa hal ini ada kaitannya dengan hemoglobin. Jika kadar hemoglobin rendah, maka akan menghambat proses pemberian makanan dari ibu ke janin.

Tak sampai di situ, Bidan Vivi juga menyampaikan bahwa stunting ini adalah ancaman serius untuk anak-anak, karena bersifat permanen, tidak dapat dikoreksi, serta memiliki dampak panjang kedepannya yakni sampai di dunia kerja.