Nakita dan Ibu PKK Kelurahan Johar Baru Adakan Kegiatan Penyuluhan Stunting di RPTRA Johar Berseri Demi Turunkan Angka Stunting di Indonesia

By Shannon Leonette, Jumat, 8 Juli 2022 | 09:29 WIB
Sebagai upaya menurunkan angka stunting di Indonesia, Nakita menggelar acara penyuluhan stunting di RPTRA Johar Berseri, Johar Baru, Jakarta Pusat pada Kamis (7/7/2022). (Nakita.id/Shannon)

Nakita.id - Hingga saat ini, stunting masih menjadi salah satu masalah tumbuh kembang pada anak di Indonesia.

Bahkan, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan, angka prevalensi stunting di Indonesia pada 2021 sebesar 24,4%, atau menurun 6,4% dari angka 30,8% pada 2018. Angka prevalensi ini bisa dibilang masih cukup tinggi.

“Prevalensi stunting tahun 2022 harus turun setidaknya 3% melalui konvergensi program intervensi spesifik dan sensitif yang tepat sasaran, serta didukung data sasaran yang lebih baik dan terintegrasi, pembentukan TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) dan (penguatan) tingkat implementasinya hingga di tingkat rumah tangga melalui Posyandu,” kata Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin, seperti dikutip dari situs stunting.go.id.

“Pemerintah mempunyai target untuk menurunkan prevalensi hingga 14% pada tahun 2024. Itu artinya, kita harus menurunkan prevalensi sebesar 10,4% dalam 2,5 tahun ke depan, yang tentu saja ini menjadi tantangan bagi kita semua untuk mencapainya,” lanjut Wapres menyampaikan.

Sebagai upaya menurunkan angka stunting di Indonesia, pemerintah mengerahkan seluruh tenaga untuk memantau, mengevaluasi, serta melaporkan bagaimana program penurunan stunting berjalan di masing-masing daerah, agar dapat mengetahui perkembangan, capaian, serta kendala yang dihadapi.

Tak hanya itu, sebagai salah satu media online kehamilan dan parenting di Indonesia, Nakita juga sangat concern dengan masalah stunting di Indonesia, khususnya di Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, DKI Jakarta.

Untuk itu, Nakita mengadakan kegiatan penyuluhan stunting langsung di RPTRA Johar Berseri, Johar Baru, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, pada Kamis pagi (7/7/2022) pukul 09.00 WIB.

Dengan nama acara ‘Berbagi Cerita Referensi Nakita’, Nakita bekerja sama dengan ibu PKK Kelurahan Johar Baru.

Kegiatan penyuluhan ini diselenggarakan secara eksklusif, dengan jumlah audiens terbatas khusus undangan karena masih menerapkan protokol kesehatan yang ketat sesuai anjuran pemerintah.

Baca Juga: Hari Keluarga Nasional 2022, Momentum untuk Kembali Mengingat Peran Keluarga Hingga Bersama Entaskan Stunting

Dalam kegiatan penyuluhan stunting ini, Nakita juga mengundang Vivi Anisa, S.Tr.Keb untuk memberikan materi seputar stunting dan cara pencegahannya.

Sebagai informasi, Vivi Anisa, S.Tr.Keb merupakan seorang bidan, konselor menyusui, juga praktisi hypnobirthing dan prenatal gentle yoga.

Kegiatan penyuluhan stunting yang diadakan Nakita ini dihadiri oleh Bidan Vivi Anisa, S.Tr.Keb (kedua kiri) sebagai narasumber. Juga, Diana Syatri, SSiT, MMKes selaku Sekretaris PD IBI DKI Jakarta (tengah) dan Wiratmi, SKM selaku Kasie Kesra Kelurahan Johar Baru (kedua kanan).

“Berdasarkan Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) pada tahun 2018 menyebutkan, 48,9% ibu hamil menderita anemia atau kadar hemoglobinnya rendah,” ungkap Bidan Vivi.

Bidan Vivi menyampaikan, kadar hemoglobin untuk ibu hamil itu minimal 11, sehingga penting sekali bagi ibu hamil untuk mengecek kadar darahnya saat awal-awal kehamilan.

“Itu penting sekali disitu, supaya harapannya kalau darah atau hemoglobinnya rendah, itu bisa dinaikkan, bisa dikejar supaya asupan gizi ke janinnya juga bagus, sesuai,” katanya.

Selain itu, Bidan Vivi juga menyebut bahwa ibu hamil yang anemia justru memiliki risiko bayi memiliki berat badan lahir rendah atau terlahir secara prematur karena adanya pertumbuhan janin terhambat (PJT).

“Makanya, penting sekali kadar hemoglobin ibunya cukup, berat badan ibunya juga ya. Bukan berarti harus makan berdua, tapi berpikir berdua,” pesan Bidan Vivi.

“Kadang para ibu hamil berpikir harus makan banyak karena ada dua. Bukan seperti itu, tapi gizinya yang diperbaiki, diperhatikan,” lanjutnya.

Baca Juga: Cara Mengatasi Anak Kekurangan Gizi Padahal Sudah Diberikan ASI dan MPASI

Sebagai upaya pencegahan stunting, Bidan Vivi menyarankan para ibu untuk memulainya sejak 1000 hari pertama kehidupan. Sebanyak 270 hari atau 9 bulannya sejak bayi berada di dalam kandungan.

“Jadi, dimulai sejak dalam kandungan bahkan persiapan sebelum hamil,” tegasnya.

Bidan Vivi menyebut bahwa hal ini ada kaitannya dengan hemoglobin. Jika kadar hemoglobin rendah, maka akan menghambat proses pemberian makanan dari ibu ke janin.

Tak sampai di situ, Bidan Vivi juga menyampaikan bahwa stunting ini adalah ancaman serius untuk anak-anak, karena bersifat permanen, tidak dapat dikoreksi, serta memiliki dampak panjang kedepannya yakni sampai di dunia kerja.

Bidan Vivi menyebutkan bahwa dampak dari stunting pada anak antara lain: mudah sakit; kemampuan kognitif kurang karena daya tangkapnya yang lambat; fungsi tubuh tidak seimbang; mengalami banyak kerugian ekonomi, terlebih ketika sudah masuk dunia kerja; dan postur tubuh tidak maksimal saat dewasa.

Meski tidak dapat diobati, Bidan Vivi kembali menegaskan bahwa stunting dapat dicegah sejak dini. Caranya adalah dengan memberikan ASI dan MPASI (mulai usia 6 bulan ke atas), mendapatkan akses air bersih dan sanitasi yang baik, pemenuhan gizi sejak hamil, serta memantau pertumbuhan balita di posyandu terdekat sebulan sekali.

Peserta yang mengikuti kegiatan penyuluhan stunting ini mendapatkan dua produk dari Konicare, yaitu Konicare Minyak Telon Extra Lemongrass dan Konicare Gel Pembersih Tangan.

Kegiatan penyuluhan stunting yang diadakan oleh Nakita ini didukung oleh Konicare. Peserta yang hadir mengikuti acara ini mendapat dua produk dari Konicare, yaitu Konicare Minyak Telon Extra Lemongrass dan Konicare Gel Pembersih Tangan.

Untuk informasi selengkapnya, Moms bisa kunjungi Instagram Konicare @bundakonicare. Sampai bertemu di acara Nakita selanjutnya ya!

Baca Juga: Yuk Buat di Rumah Menu PMT Posyandu Murah Meriah untuk Mencegah Stunting, Bahan Dasarnya Kacang Hijau