Hari Anak Nasional 23 Juli, Bagaimana Sejarahnya? Banyak yang Belum Tahu, Ternyata Melewati Berbagai Pengubahan, Lo

By Amallia Putri, Sabtu, 23 Juli 2022 | 09:00 WIB
Sejarah Hari Anak Nasional 23 Juli, punya perjalanan panjang (Dok. Nakita/Nita Febriani)

Nakita.id

Baca Juga: Kok Bisa Cuma Dibacakan Dongeng Setiap Hari Anak Jadi Cerdas? Ternyata Ini Rahasianya Menurut Psikolog

Selama 3 hari sejak tanggal 24 hingga 28 Juni 1964, KOWANI mengadakan kongres kembali.

Dalam kongres tersebut, didiskusikan juga mengenai perayaan hari anak yang akhirnya disepakati untuk diubah menjadi tanggal 1 hingga 6 Juni.

Karena dilaksanakan dalam satu pekan, pemerintah sepakat untuk menamainya Hari Kanak-kanak Nasional.

Akhirnya pada tahun 1965, Hari Kanak-kanak Nasional pada 1 hingga 6 Juni dilaksanakan untuk yang pertama kalinya.

Baca Juga: Sambut Hari Anak Sedunia, Berikut Ini Tips Supaya Anak Merasa Aman Bahkan Saat Vaksinasi

Diadakannya Pekan Kanak-kanak lebih lama dari sebelumnya adalah agar bertepatan dengan hari lahir Presiden Soekarno.

Dengan begitu, hari penghormatan Presiden Soekarno ada dalam pekan dan perayaan yang sama dengan hari anak.

Namun, kesepakatan tersebut masih jauh dengan disepakatinya hari anak nasional 23 Juli.

Pada awal masa pemerintahan Presiden Soeharto yaitu tahun 1967, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan hari anak pada tanggal 18 Agustus.

Sayangnya, hal ini banyak pihak yang kurang puas terhadap perayaan Hari Kanak-kanak Nasional yang dilaksanakan bertepatan dengan hari Kemerdekaan.

Setelah itu, 3 tahun kemudian KOWANI dan Gabungan Taman Kanak-kanak Indonesia melakukan kongres.

Kongres yang dilakukan pada 26-28 Maret 1970 tersebut juga membahas mengenai pengubahan Hari Kanak-kanak Nasional.

Dalam kongres tersebut, KOWANI dan Gabungan Taman Kanak-kanak Indonesia menyetujui pengubahan Hari Kanak-kanak Nasional pada 17 Juni.

Melansir dari Kompas, tanggal tersebut bertepatan dengan adanya Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara IV yang juga menjadi landasan dimulainya Orde Baru.

Baca Juga: Peringati Hari Anak Nasional, KG Media Luncurkan Siniar ‘Dongeng Pilihan Orangtua’

Sayangnya, perjalanan disepakatinya Hari Anak Nasional ini kembali membawa berbagai perdebatan di tengah masyarakat.

Sebab, banyak pihak yang merasa Hari Anak Nasional yang saat ini bernama Hari Kanak-kanak Nasional tidak memiliki esensi sejarah yang tepat.

Akhirnya, tahun 1984 Hari Anak Nasional 23 Juli pun lahir. Mengapa dipilih tanggal 23 Juli?

Hal ini bertepatan dengan lahirnya Undang-undang Kesejahteraan RI Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak.

Kemudian Presiden Soeharto pada saat itu memperkuat keputusan tersebut dengan Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1984 yang dirayakan hingga hari ini.

Itulah tadi sejarah panjang mengenai Hari Anak Nasional 23 Juli.

Kira-kira, apa saja sih yang perlu dilakukan untuk merayakan Hari Anak Nasional nantinya?

Tak perlu yang muluk-muluk, Moms dan Dads bisa cukup membagi waktu yang berkualitas dengan anak.

Tapi, tak menutup kemungkinan bahwa Moms dan Dads juga perlu ketahui kembali apa saja yang menjadi hak-hak anak sampai sekarang.

Baca Juga: Konfliknya dengan Aurel Hermansyah Sempat Berbuntut Panjang, Krisdayanti Kini Unggah Potret Dua Buah Cintanya dengan Raul Lemos di Hari Anak Nasional

Melansir dari Kompas, ini dia yang termasuk dalam hak anak:

- Hak pendidikan

- Hak perlindungan

- Hak bermain

- Hak rekreasi

- Hak akan makan 

- Hak kesehatan

- Hak berpartisipasi

Selamat merayakan Hari Anak Nasional 23 Juli 2022, untuk keluarga di rumah.

Baca Juga: Peringati Hari Anak Nasional, KG Media Luncurkan Siniar ‘Dongeng Pilihan Orangtua’