Mengasuh Anak Memasuki Usia Remaja Perlukah Dengan Didikan yang Kasar? KemenPPPA Tegaskan Orangtua Tak Lagi Didik Anak Dengan Cara Keras yang Bisa Berikan Efek Buruk Jangka Panjang

By Ruby Rachmadina, Kamis, 21 Juli 2022 | 09:19 WIB
Mengasuh anak memasuki usia remaja tidak boleh dengan didikan kasar. (Nakita.id/ Ruby)

Mengasuh anak memasuki usia remaja harus dengan pola yang tepat.

Cara orangtua mengasuh anak memasuki usia remaja akan berpengaruh bagaimana anak bersikap saat dewasa.

Mengasuh anak memasuki usia remaja tak bisa sembarangan.

Dikarenakan di waktu ini menjadi penentu perilakunya di masa depan.

Moms dan Dads tentu ingin sang anak remaja tumbuh menjadi seperti apa yang diharapkan.

Dengan begitu, ada banyak orangtua yang menerapkan berbagai pola pengasuhan pada anak.

Tak sedikit orangtua yang mendidik anak dengan cara yang keras dan juga kasar.

Kebanyakan alasan orangtua melakukan pola pengasuhan yang kasar karena mengira cara ini tepat untuk membuat anak menjadi penurut, sukses dan tidak memiliki pergaulan yang melenceng.

Umumnya orangtua mengira jika terlalu memanjakan anak hanya akan membuat anak remaja memiliki jiwa yang lemah dan takut menghadapi dunia luar.

Baca Juga: Mengasuh Anak Memasuki Usia Remaja, Psikolog Ingatkan Orangtua Permasalahan Ini Umum Terjadi Pada Anak Remaja

Didikan kasar yang biasanya orangtua lakukan dalam mengasuh anak memasuki usia remaja, seperti:

- Saat anak salah orangtua langsung meneriaki anak.

- Apabila anak tidak mematuhi peraturan yang ada di rumah orangtua langsung memukulnya.

Deputi Bidang Pemenuhan Anak Kemen PPPA Ir. Agustina Erni Susiyanti,M.Sc.

- Tidak ingin mendengar penjelasan anak.

- Adanya ancaman verbal dan fisik dalam mengasuh anak.

Dalam wawancara bersama Nakita, Deputi Bidang Pemenuhan Anak Kemen PPPA Ir. Agustina Erni Susiyanti,M.Sc orangtua sangat tidak disarankan mengandalkan kekerasan dalam mengasuh anak memasuki usia remaja.

Menurutnya pola pengasuhan kasar dan kerasa akan menimbulkan efek jangka panjang yang akan membuat anak lebih memilih untuk menjauh dari orangtua dan memiliki sifat membangkang kepada orangtua.

"Didikan keras dapat menyebabkan tidak adanya kelekatan antar orangtua dan anak dan malah akan mengakibatkan anak menjadi pembangkang," ucap Erni.

Baca Juga: Mengasuh Anak Memasuki Usia Remaja dengan Menanamkan Nilai Keagamaan, Orangtua Bisa Lakukan Cara Ini untuk Memperteguh Iman di Tengah Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja

Anak remaja yang tidak nyaman dengan suasana rumahnya tentu akan berpengaruh buruk pada anak.

Dampak ini juga akan berpengaruh dengan hubungan bersama orang lain.

Memarahi anak bahkan sampai membentaknya bisa saja membuat anak merasa malu.

Didikan yang keras yang Moms perlihatkan di depan umum hanya akan menurunkan kepercayaan diri anak.

Anak mungkin menjadi terlihat murung dan tidak ingin bergaul bersama teman-teman sebayanya.

Tak hanya itu, anak yang keseringan dibentak akan berdampak dalam perilakunya sehari-hari.

Anak remaja kurang bisa untuk mengandalkan emosi yang mereka rasakan sendiri.

Pengendalian emosi yang tidak stabil ini membuat anak menjadi lebih agresif dengan emosi yang mudah meledak-ledak.

"Anak jadi anti sosial dan agresif," ujarnya.

Baca Juga: Mengasuh Anak Memasuki Usia Remaja, Psikolog Sarankan Hal Ini Agar Orangtua Tidak Dibayang-bayangi Ketakutan Sang Anak Salah Dalam Pergaulan

Erni mengatakan yang lebih membahayakan lagi jika mengasuh anak memasuki usia remaja dengan cara kasar membuatnya terjerumus pada 15 AMPK.

"Anak terjerumus pada 15 AMPK yaitu anak yang memerlukan perlindungan khusus," jelas Erni.

Anak yang membutuhkan perlindungan khusus adalah anak dalam situasi darurat.

Anak yang nantinya akan berhadapan dengan hukum, anak dari kelompiok minoritas dan terisolasi.

Anak tereksploitasi, mencakup eksploitasi ekonomi dan atau seksual anak yang diperdagangkan.

Anak yang menjadi korban penyalahgunaan narkotika dan juga alkohol atau zat adiktif lainnya.

Anak korban kekerasakan baik fisik maupun mental, anak yang menyandang cacat.

Serta anak korban penculikan, penjualan dan perdagangan, atau anak korban perlakuan salah dan penelantaran.

Maka sebaiknya, pola pengasuhan anak memasuki usia remaja tidak perlu dengan perlakuan kasar, tetapi berikan pola pengasuhan positif yang dapat mengayomi dan memberikan rasa aman dan nyaman pada anak.

Baca Juga: Mengasuh Anak Memasuki Usia Remaja Bagi Orangtua yang Mengalami Perceraian, KemenPPPA Tekankan Hak Anak Seperti Ini Harus Tetap Terpenuhi