Pada Pekan Hari ASI Sedunia 2022, Ini Dia Panduan untuk Ibu Baru Mengenai Hal yang Harus Dilakukan dan Tidak Boleh Dilakukan Selama Menyusui

By Syifa Amalia, Jumat, 5 Agustus 2022 | 13:32 WIB
Pada pekan Hari ASI Sedunia 2022, ini dia panduan untuk ibu baru terkait hal yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan selama menyusui. (Nakita.id/Naura)

Nakita.idHari ASI Sedunia 2022 atau Pekan Menyusui Sedunia hingga kini masih berlangsung.

Momentum Hari ASI Sedunia 2022 ini diperingati selama sepekan pada bulan Agustus.

Hari ASI Sedunia 2022 berlangsung sejak tanggal 1-7 Agustus nanti.

Dengan adanya Pekan Menyusui Sedunia ini diharapakan banyak yang teredukasi dengan baik betapa menyusui memiliki dampak yang begitu besar bagi anak.

Menyusui anak secara eksklusif telah terbukti mampu mencegah mereka kekurangan gizi sehingga dapat menurunkan angka stunting.

Selain itu anak yang mendapatkan ASI selama enam bulan pertama dan terus berlanjut sampai usia dua tahun membuat bayi lebih sehat.

ASI dan menyusui memainkan peran kunci dalam perkembangan dan pertumbuhan anak.

Oleh karena itu, ini menjadi salah satu tujuan adanya peringatan Hari ASI Sedunia.

Supaya banyak Moms yang menyadari bahwa manfaat ASI tidak hanya baik untuk bayi tetapi juga untuk ibu menyusui.

Baca Juga: Masih Dalam Pekan Hari ASI Sedunia 2022, Begini Cara Menggunakan Pompa ASI yang Benar Baik Manual dan Elektrik

Selain menyusui secara langsung biasanya bayi menyusu lewat botol yang berisi ASI yang sudah dipompa.

Meski demikian beberapa hal belum diketahui oleh ibu baru yang baru merasakan pengalaman menyusui.

Berikut ini adalah beberapa hal yang harus dilakukan dan jangan dilakukan oleh ibu baru ketika menyusui.

1. Perbanyak pengetahuan tentang menyusui pada periode antenatal. Moms tidak boleh menyerah, menyusui seperti belajar keterampilan baru yang harus dilakukan dengan penuh kesabara.

2. Sering memberi bayi kolustrum. Dua hingga tiga hari pertama pascapersalinan ibu menghasilkan cairan tidak berwarna hingga kuning yang dikenal sebagai kolustrum.

Jumlahnya memang lebih sedikit tetapi cukup untuk bayi jika ibu sering menyusui bayinya. Ini memberikan manfaat nutrisi dan kesehatan yang luar biasa.

3. Jangan menunggu bayi menangis sebelum mulai menyusui. Tawarkan ASI sesering mungkin, dengan begitu akhirnya Moms bisa mengenali isyarat lapar lebih awal.

4. Jangan mengganti payudara terlalu dini. Biarkan bayi mengeringkan satu payudara seluruhnya sebelum pindah ke payudara berikutnya.

ASI pertama yang dikeluarkan oleh payudara adalah "foremilk", yang berair.

Baca Juga: Pekan ASI Sedunia Berlangsung 1-7 Agustus, Ternyata 4 Hal Ini Menjadi Faktor Mengapa Produksi Air Susu Ibu Bisa Berkurang

Bayi juga membutuhkan "hind milk", yang lebih berlemak, lebih bergizi, dan dianggap sebagai bottom milk.

5. Lakukan menjaga bayi dekat dengan ibu di tempat tiudr yang sama setelah melahirkan.

"Bedding In" atau "Rooming In" memberikan banyak manfaat seperti mempromosikan permintaan makan, membantu ibu mengenali dan mengidentifikasi isyarat bayi sejak dini,

Hal ini juga dapat mengembangkan ikatan emosinal yang kuat antara ibu dan bayi.

6. Lakukan praktek pelekatan dan benar supaya ibu tidak mengalami rasa sakit saat menyusui.

Berhenti sejenak ketika rasa sakit datang. Jika rasa sakit tidak hilang setelah beberapa isapan pertama bayi, maka lepaskan pelekatan bayi dan kaitkan kembali dengan perlekatan dan posisi yang benar.

7. Memastikan menyusui sudah mapan sebelum memperkenalkan botol.

Konsultan laktasi merekomendasikan menunggu setidaknya enam minggu dan dikenalkan pemberian susu botol secara bertahap.

Hal ini supaya menghindari kebingungan puting yang dialami anak.

Baca Juga: Peringati Hari ASI Sedunia 2022, Inilah Beragam Manfaat yang Dirasakan Si Kecil dan Ibu Jika Menyusui Hingga Usia 2 Tahun