Jenis Skrining pada Bayi Baru Lahir yang Harus Segera Dilakukan

By Shinta Dwi Ayu, Jumat, 12 Agustus 2022 | 09:02 WIB
Jenis skrining pada bayi baru lahir paling utama adalah tes pendengaran (Nakita.id/Naura)

Nakita.id - Wajib diketahui, berikut jenis skrining pada bayi baru lahir yang harus segera dilakukan.

Melakukan berbagai jenis skrining pada bayi baru lahir menjadi suatu hal yang wajib untuk dilakukan.

Dengan melakukan beberapa jenis skrining pada bayi baru lahir, berguna untuk memastikan bahwa sang buah hati benar-benar sehat.

Apabila memang hasil skriningnya bagus, maka pertumbuhan dan perkembangan anak pun akan menjadi optimal.

Tapi, apabila hasil skrining bayi baru lahir buruk, maka dokter pun akan melakukan berbagai hal untuk mengatasinya.

Itulah gunanya segera melakukan skrining pada bayi baru lahir, sehingga apabila sang buah hati mengidap suatu penyakit bisa langsung terdeteksi.

Apabila penyakit lebih cepat terdeteksi, maka proses penyembuhannya pun akan menjadi lebih mudah.

Tak heran bila para ahli menyarankan untuk bayi baru lahir wajib melakukan berbagai skrining yang sudah ditentukan.

Biasanya, skrining ini memang akan dilakukan sebelum Moms membawa pulang bayi ke rumah.

Guna memastikan bahwa kondisi bayi memang baik-baik saja dan aman ketika dibawa pulang ke rumah.

Jadi, ketika dokter menganjurkan bayi untuk diskrining, turuti saja Moms karena semua demi kebaikan sang buah hati.

Baca Juga: Angka Skrining Rendah Sebabkan Tingginya Keterlambatan Penanganan Kanker Serviks, Deteksi Dini Jadi Kunci

Nah, berikut beberapa jenis skrining pada bayi baru lahir yang wajib dilakukan:

1. Tes APGAR

Tes APGAR merupakan skrining utama yang harus dilakukan bayi baru lahir.

Skrining ini merupakan penilaian secara fisik untuk memastikan apakah bayi benar-benar sehat dan bugar atau tidak.

Pada pemeriksaan ini, biasanya akan diperiksa detak jantung bayi, otot-otot bayi, dan sebagainya Moms.

2. Tes Bilirubin (Kadar Kuning)

Banyak bayi yang setelah dilahirkan justru mengalami kuning Moms.

Seperti yang telah diwartakan Nakita, 70 - 80% bayi baru lahir akan mengalami kuning pada hari kedua atau ketiga setelah dilahirkan.

Warna kuning tersebut bisa dilihat dari mata, mulut, dan kulit, Moms.

Kondisi ini disebabkan karena terdapat penumpukan zat bilirubin dalam tubuh bayi. Bayi yang terlihat kuning, dapat dilakukan tes bilirubin darah, dengan mengambil sedikit sampel darah dari tumit bayi (prick test).

Baca Juga: Kasus Hepatitis Akut Misterius yang Rentan Menyerang Anak Semakin Bertambah, IDAI Tekankan Pentingnya Skrining di Fasilitas Kesehatan Primer

  3. Tes Pendengaran

Setelah lahir ke dunia kemampuan pendengaran bayi pun tak kalah penting untuk diperiksa.

Khawatirnya, anak justru memiliki gangguan pendengaran sejak lahir.

Untuk mendeteksi anak memiliki gangguan pendengaran di awal kehidupan, memang tidak mudah, maka perlu dilakukan yang namanya skrining.

4. Skrining TSH (Hipotiroid Kongenital)

Hipotiroid Kongenital adalah dimana kadar hormon tiroidnya rendah dan harus diantisipasi sejak dini.

Banyak bayi yang baru lahir mengalami hipotiroid kongenital ini, maka dari itu, penting sekali untuk melakukan skrining. Kenapa? Karena sangat krusial sekali, apabila tidak diatasi, maka anak akan mengalami repadasi mental yang berat. Nah, itu dia Moms beberapa jenis skrining pada bayi baru lahir.

Mungkin Moms akan mengeluarkan lebih banyak uang agar bayi bisa melakukan skrining tersebut.

Namun, percayalah Moms, akan menjadi lebih rugi apabila bayi tidak melakukan skrining ketika baru lahir ke dunia.

Baca Juga: Simak Moms! Berikut Jenis-jenis Skrining Bayi Baru Lahir yang Wajib Dilakukan Agar Si Kecil Bisa Terus Tumbuh Optimal Tanpa Kelainan