Kenali Gejala Kram Perut Saat Hamil dan Penanganannya, Hati-hati Dapat Menyebabkan Keguguran

By Syifa Amalia, Jumat, 12 Agustus 2022 | 11:40 WIB
Penyebab dan cara mengatasi kram perut saat hamil yang bisa dilakukan di rumah (Nakita.id/Naura)

Nakita.idKram perut saat hamil sering terjadi selama trimester pertama akibat perubahan yang terjadi pada perkembangan bayi.

Kondisi kram perut saat hamil umumnya dapat digambarkan sebagai sensasi yang menarik pada satu atau kedua sisi perut.

Meski dalam kebanyakan kasus kram perut saat hamil merupakan hal yang normal dari kehamilan, namun ada beberapa kasus ketika kram perut menjadi perhatian.

Menurut American Pregnancy Asociation, kram biasanya terjadi ketika rahim mengembang, menyebabkan ligamen dan otot yang menopangnya meregang.

Ini mungkin lebih terlihat ketika Moms bersin, batuk, atau mengubah posisi.

Selama trimester kedua, penyebab umum kram adalah nyeri ligamen bundar.

Ligamentum bundar adalah otot yang menopang rahim, dan ketika meregang, Moms mungkin merasakan sakit yang tajam, menusuk, atau nyeri tumpul di perut bagian bawah.

Kram yang relatif kecil dan terjadi sesekali mungkin tidak perlu dikhawatirkan.

Beberapa penyebab tambahan kram normal pada kehamilan meliputi gas dan perut kembung, sembelit, hingga kontraksi Braxton Hicks.

Sementara itu, ada juga penyebab serius yang menyebabkan mengapa mengalami gejala kram perut saat hamil.

Meskipun kram bisa menjadi hal yang umum, ada beberapa penyebab serius dari sakit perut selama kehamilan:

Baca Juga: Jangan Sampai Bikin Tak Nyaman dan Semakin Parah, Begini Cara Mengatasi Kram Perut di Trimester 1 Kehamilan

1. Kehamilan ektopik

Jenis kehamilan ini terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi berimplantasi di luar rahim. Kehamilan ektopik dapat menyebabkan kram yang menyakitkan dan merupakan kondisi medis serius yang harus ditangani oleh dokter.

2. Keguguran

Bercak pada vagina yang disertai dengan kram ringan atau tajam dapat menjadi tanda keguguran, meskipun beberapa wanita hamil yang mengalami bercak dan kram dapat melanjutkan kehamilan yang sehat.

3. Preeklamsia

Ini ditandai dengan tekanan darah tinggi bersama dengan protein dalam urine. Preeklamsia berat dapat menyebabkan nyeri hebat di perut bagian atas.

4. Persalinan prematur

Peningkatan tekanan, sakit perut, dan kram bisa menjadi tanda persalinan prematur jika serviks mulai melebar sebelum 37 minggu.

5. Infeksi saluran kemih

Sakit perut bagian bawah dan nyeri saat buang air kecil mungkin merupakan gejala infeksi saluran kemih.

6. Solusio plasenta

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Kram Perut Saat Hamil, Jangan Sampai Diabaikan Apabila Terjadi

Ini terjadi ketika plasenta terpisah dari rahim sebelum bayi lahir. Kondisi ini ditandai dengan kram menyakitkan yang tak kunjung hilang dan harus segera menghubungi layanan kesehatan supaya tidak mengancam jiwa.

Cara penangan kram perut saat hamil

Apabila Moms merasakan ketidaknyamanan yang cukup ringan, maka perawatan berikut ini dapat membantu.

Ubah cara bergerak, terutama jika Moms mengalami nyeri ligamen bundar. Misalnya, mencoba duduk dan bangun lebih lambat dan menghindari berputar tajam di pinggang.

- Pilih makanan kaya serat, minum banyak air dan makanlah dalam porsi kecil tapi sering

- Berolahraga secara teratur, secukupnya dan dengan persetujuan dokter

- Sering mengosongkan kandung kemih

- Pijat prenatal, akupunktur, atau yoga juga dapat memberikan kelegaan

- Sering-seringlah beristirahat

Namun, apabila kram perut tidak kunjung mereda, segera hubungi dokter terutama ketika:

Sakit parah yang tidak kunjung hilang, sakit perut bagian bawah, disertai dengan kontraksi, kram vagina, pendarahan, keputihan, gejala gastrointestinal, dan pusing, maupun kram disertai nyeri di bahu atau leher.

Baca Juga: Cara Menghentikan Kram Perut Saat Menstruasi, Tanpa Perlu Minum Obat Nyeri Hilang Dalam Hitungan Menit