Berat Badan Tidak Naik Selama Kehamilan, Apakah Perlu Dikhawatirkan? Cari Tahu Hal yang Dianggap Normal dan Apa yang Tidak

By Syifa Amalia, Sabtu, 13 Agustus 2022 | 10:23 WIB
Penjelasan mengenai penambahan berat badan saat hamil yang dianggap normal dan tidak. (Nakita.id/Naura)

Nakita.idBerat badan bertambah selama kehamilan sering kali tidak dapat terhindarkan.

Meski bagi kebanyakan orang hamil, hal ini bukanlah hal yang mereka harapkan.

Tetapi, tidak sedikit yang mengalami hal yang sebaliknya, ketika mereka menimbang angka yang ada timbangan benar-benar tidak naik.

Kemudian, mulai bertanya-tanya apakah normal untuk tidak menambah berat badan selama kehamilan atau apakah ada sesuatu yang salah.

Melihat ibu hamil lain mengalami penambahan berat badan lain hingga berkilo-kilo, sementara Moms tidak ada kenaikan yang signifikan hal ini bisa menakutkan.

Lantas, apakah hal ini normal? Simak penjelasannya berikut ini.

Hanya sekitar sepertiga atau 32% wanita yang mendapatkan jumlah berat badan yang disarankan selama kehamilan.

Sebagian besar wanita 48% mendapatkan lebih dari yang direkomendasikan, dan beberapa wanita atau hanya 21% mendapatkan lebih sedikit, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Jumlah berat badan yang biasanya disarankan oleh dokter atau profesional perawatan kesehatan Anda selama kehamilan tergantung pada indeks massa tubuh (BMI).

Hal ini berarti kenaikan berat badan rata-rata yang disarankan akan bervariasi dari orang ke orang.

Dilansir dari Romper, menurut Dr. Mary Jacobson, M.D., OB-GYN, mengatakan sangat sulit untuk mengatakan apa yang benar-benar normal dan apa yang tidak.

Baca Juga: Makanan yang Berbahaya untuk Ibu Hamil, Salah Satunya Daging yang Dibuat Seperti Ini

Alasan dokter sangat memerhatikan berat badan lantaran kekhawatiran melahirkan bayi yang lebih kecil.

Seperti kesulitan menyusui dan peningkatan risiko penyakit. Namun, terkadang sulit bagi wanita hamil untuk menambah berat badan.

Jacobson mencatat bahwa alasan yang dapat berkontribusi pada sedikitnya penambahan berat badan selama kehamilan atau bahkan tidak ada.

- Pembatasan kalori

- Hiperemesis gravidarum, suatu kondisi yang menyebabkan mual dan muntah parah selama kehamilan

- Gangguan autoimun seperti rheumatoid arthritis dan lupus eritematosus sistemik

- Kanker

Perlu diingat bahwa, kenaikan berat badan tidak selalu terjadi selama beberapa minggu pertama kehamilan. Terutama jika Moms mengalami banyak mual di pagi hari dan kesulitan menahan makan.

Bagi banyak orang hamil, kenaikan berat badan kehamilan tidak dimulai sampai trimester kedua.

Faktanya, beberapa wanita dengan morning sickness benar-benar akan menurunkan berat badan pada trimester pertama, Dr. Jill Purdie, M.D., OB-GYN dan direktur medis di Spesialis Wanita Northside di Atlanta, Georgia.

Baca Juga: Ibu Hamil Sebaiknya Jangan Makan Buah-buahan Ini Secara Berlebihan, Menyebabkan Banyak Bahaya Bagi Janin, Salah Satunya Kontraksi Rahim yang Memicu Keguguran

Berat badan sering kembali naik setelah mual dan muntah berhenti.

Jika Moms berjuang untuk mempertahankan berat badan pada trimester pertama, jangan stres.

Pastikan banyak minum air putih karena ibu hamil mudah mengalami dehidrasi.

Berapa banyak kenaikan berat badan dalam kehamilan yang dianggap normal?

Berapa banyak berat badan yang harus diperoleh seseorang dalam kehamilan tergantung pada indeks massa tubuh mereka.

BMI adalah pengukuran lemak tubuh berdasarkan tinggi dan berat badan. Ini dapat dihitun BMI = (berat dalam pound x 703) / (tinggi dalam inci x tinggi dalam inci).

Itu juga tergantung pada apakah mereka memiliki kehamilan tunggal atau ganda (lebih dari satu janin dalam rahim) kehamilan.

Kapan harus khawatir tentang berat badan dalam kehamilan?

Tubuh setiap orang berbeda, yang berarti bahwa tidak semua orang akan mendapatkan jumlah berat badan yang disarankan selama kehamilan.

Namun, terkadang berat badan yang tidak bertambah selama kehamilan menjadi perhatian.

Dokter akan memeriksa berat badan di setiap janji temu untuk melihat sesuatu yang mereka khawatirkan.

Baca Juga: Penyebab Keluhan Hamil Terjadi dan Cara Mengatasinya dengan Mudah