Tips Memberikan Buah Kepada Anak Sesuai dengan Usianya, Mulai dari 4 Bulan

By David Togatorop, Rabu, 24 Agustus 2022 | 05:25 WIB
Ketahui tips memberikan buah kepada anak sesuai usia. (Nakita.id/Shannon)

Nakita.id - Berbeda dengan sayur, umumnya anak lebih suka buah.

Tampilan buah yang warnanya menarik dan banyak yang mempunyai rasa manis membuat anak suka.

Namun baiknya Moms tidak sembarang memberikan buah kepada anak karena itu Moms harus tahu tips memberikan buah kepada anak sesuai dengan usianya.

Kandungan serat dalam buah

Buah memang mengandung vitamin dan mineral, juga serat yang berguna mencegah sembelit dan membantu melancarkan BAB, serta mencegah kanker usus.

Dengan demikian, kekurangan buah berakibat masalah BAB, bahkan pada orang dewasa bisa menimbulkan kanker usus.

Namun kebanyakan serat pun tak baik karena bisa mengganggu penyerapan vitamin dalam arti tak semuanya bisa terserap.

Pada dasarnya, kandungan vitamin dalam semua buah sama saja.

Bila dilihat dalam komposisi bahan makanan akan tampak ada kemiripan dalam semua buah.

Yang membedakannya cuma cita rasa, aroma, dan warna.

Buah bisa menjadi makanan selingan atau sebagai tambahan untuk membantu terpenuhinya kecukupan gizi anak.

Buah apa pun bisa diberikan pada anak, asal perhatikan usia si anak dan jenis buahnya.

Baca Juga: 5 Resep MPASI Bayi 6 Bulan Berbahan Dasar Alpukat dengan Kombinasi Buah dan Sayur

Kecuali buah yang bersifat merangsang dan menimbulkan banyak gas seperti durian dan nangka, tak boleh diberikan pada bayi dan anak, karena dapat meningkatkan asam lambung hingga menyebabkan diare.

Buah-buahan yang bergetah seperti sawo, nenas, mangga, dan rambutan juga tak boleh diberikan karena bisa menimbulkan diare.

Memberikan buah mulai usia 4 bulan

Jika oleh suatu sebab bayi tak mendapatkan ASI, buah bisa dikenalkan mulai usia 4 bulan.

Soalnya, dengan mengkonsumsi susu formula sebagai pengganti ASI, bayi kerap mengalami sembelit.

Sementara bayi yang mendapat ASI eksklusif, buah dikenalkan di usia 6 bulan.

Sebelum usia 4 bulan, buah jangan diberikan karena sistem pencernaan bayi belum kuat untuk mencerna, sekalipun buah diberikan dalam bentuk lumat. Seperti sayuran, mulailah dengan buah berserat sedikit semisal pepaya dan pisang dengan cara dikerok.

Buah lain, seperti jeruk dan tomat harus dibuat jus dulu. Khusus tomat, rebus dulu setelah dicuci bersih, lalu disaring untuk diambil airnya.

Pada tahap awal beri kira-kira 30-50 ml air buah sebagai pengenalan dan untuk melihat reaksi yang timbul. Jika setelah minum jeruk, misal, lalu mencret, ganti buah lain pada pemberian berikutnya.

Mulai 6 bulan bisa dikenalkan dengan apel, melon, alpukat, semangka, dan pir yang diblender.

Jambu biji yang kadar vitamin C-nya tinggi pun boleh, tapi jangan terlalu banyak karena ada tanin yang bisa mengikat zat besi dan protein hingga pencernaannya jadi kurang bagus.

Untuk bayi yang lebih besar bisa dilatih mengisap sendiri dengan memberikan jeruk bayi yang manis dan telah dibersihkan serta dibuang bisinya. Bisa juga diperas, lalu disaring airnya. Bila dirasa kelewat pekat, tambahkan air sebagian.

Baca Juga: Vitamin Anak Kurus Supaya Tubuhnya Cepat Gemuk dan Sehat

Memberikan buah setelah usia 1 tahun

Boleh dicoba buah apa saja yang beragam, kecuali yang dilarang dan pemberiannya tidak dalam jumlah banyak.

Pemberiannya dalam potongan-potongan kecil halus, yang lalu meningkat jadi kasar seiring usia bertambah. penyajiannya, bila mungkin hidangkan langsung berupa potongan-potongan kecil.

Cara ini lebih baik ketimbang disajikan dalam bentuk jus, karena masih banyak mengandung serat sekaligus vitamin dan mineralnya.

Namun bila si kecil lebih suka dalam bentuk jus, tak mengapa, karena jus buah jelas lebih baik dibanding sirup yang cuma mengandung gula atau kalori.

Buah kaleng bisa diberikan pada usia anak dan cukup aman dikonsumsi. Cuma, bila dalam kalengan beberapa vitamin bisa rusak seperti vitamin C, hingga biasanya ditambah kadar vitamin C-nya agar jumlahnya sesuai asal.

Tentang sari buah yang banyak ditemui di supermarket, sebaiknya tak diberikan pada anak karena belum tentu sari buah asli.

Bila anak menolak buah, jangan dipaksa apalagi sampai dimarahi, tapi bujuklah atau siasati cara pemberiannya sebagaimana halnya pemberian sayuran pada anak yang tak suka sayur. Dibuat puding atau agar-agar, misal.

Untuk anak yang lebih besar bisa diberi pengertian betapa pentingnya buah.

Kebersihan buah

Higiene dan sanitasi buah harus diperhatikan betul. Buah harus dicuci dulu sebelum diberikan pada anak, agar pestisida dan bakterinya ikut terbuang. Tangan anak juga harus bersih.

Dalam pemberian buah yang dikerok seperti pisang dan pepaya, tangan ibu dan sendok juga harus bersih.

Kalau tidak, dikhawatirkan ada bakteri yang bisa menyebabkan diare. (Sumber: Tabloid Nakita)