Dampak Hamil di Usia Tua Bagi Ibu dan Janin, Benarkah Bisa Tingkatkan Risiko Keguguran dan Kelahiran Prematur?

By Kintan Nabila, Jumat, 16 September 2022 | 06:30 WIB
Dampak hamil di usia tua 35 tahun ke atas (Nakita.id/Naura)

"Kehamilan pada usia tua pasti ada risiko-risiko tertentu, terutama pasangan yang sempat mengalami masalah fertilitas," kata dr. Taufik.

"Karena kondisi hormonnya tidak baik, endometrium atau selaput rahimnya tipis, sehingga kekuatan kehamilannya kurang," lanjutnya.

"Selain itu risiko keguguran juga bisa tinggi karena kondisi embrio tidak optimal," ujarnya lagi.

Selain itu, kehamilan di usia tua juga sering dikaitkan dengan bayi lahir prematur.

dr. Taufik menjelaskan bahwa hal itu juga bisa saja terjadi

"Sering kita lihat pada ibu yang hamil, ada beberapa kasus terjadinya serviks inkompeten sehingga terjadi prematuritas," katanya.

Inkompetensi serviks atau insufisiensi serviks adalah kondisi ketika leher rahim (serviks) membuka terlalu awal pada kehamilan.

Terakhir, dr. Taufik menghimbau apa saja yang harus diperhatikan bagi wanita yang hamil di usia tua.

"Antenatal care (pemeriksaan kehamilan)-nya harus lebih baik dengan rajin kontrol ke dokter," katanya.

"Kontrol minimal sebulan sekali ke dokter kandungan, setelah kehamilan 8 bulan 2 minggu sekali dan kehamilan 9 bulan setiap minggu," lanjutnya.

"Selain itu minum vitamin teratur dan makan makanan bergizi akan memberi support untuk kehamilannya, karena penyerapannya ke janin sudah mulai berkurang," tutupnya.

Baca Juga: Bukan Cuma Prematur, Dokter Kandungan Beberkan Sederet Risiko yang Bisa Dialami oleh Moms Hamil di Usia Tua