Fungsi Posyandu dalam Penanganan Stunting, Aktif Melakukan Pemeriksaan Rutin Sejak Bayi dalam Kandungan

By Kirana Riyantika, Selasa, 20 September 2022 | 10:17 WIB
Fungsi Posyandu dalam penanganan stunting bisa sejak masa kehamilan ibu (Nakita.id/Naura)

ASI pertama yang keluar merupakan kolostrum yang mengandung antibodi. Kolostrum sangat baik karena kaya vitamin A.

"Setelah bayi lahir disarankan ibu memberikan ASI eksklusif dengan kata lain hanya memberikan ASI hingga bayi berusia 6 bulan," ujar Anis.

"Setelah usia 6 bulan diberi makanan pendamping ASI, dan teruskan pemberian ASI hingga 24 bulan," imbuhnya.

3. Pemantauan Tumbuh Kembang Anak

Setiap bulannya, bayi baru lahir hingga usia 5 tahun disarankan rutin datang ke Posyandu.

Setiap bulannya anak akan dipantau berat badan dan tinggi badan.

Nantinya akan dievaluasi apakah anak sudah tumbuh dengan baik atau belum.

Bila berdasarkan data tumbuh kembang anak ada yang terindikasi stunting, maka kader Posyandu akan melaporkan ke bidan desa supaya ditangani Puskesmas setempat.

Sebagai upaya mencegah stunting, setiap bulan Posyandu memberikan PMT (Pemberian Makanan Tambahan).

Di Posyandu juga diselenggarakan pemberian vitamin A, obat cacing, dan imunisasi.

"Pemberian vitamin A di Posyandu diberikan setiap Februari dan Agustus," ungkap Anis.

"Untuk imunisasi di Posyandu juga ada, namanya program BIAN (Bulan Imunisasi Nasional)," lanjutnya.

Baca Juga: Simak Kegiatan Posyandu Balita di Posyandu, Wujudkan Balita Sehat