Ciri-ciri Stunting pada Anak dan Dampaknya untuk Tumbuh Kembang Anak dan Psikologisnya

By Kintan Nabila, Jumat, 14 Oktober 2022 | 08:19 WIB
Ciri-ciri stunting dan dampaknya untuk tumbuh kembang anak (Dok. Nakita/Adel)

Dampak stunting

1. Aspek kesehatan

Anak stunting bisa mengalami gangguan gizi, yang berpengaruh terhadap perkembangan otak, fisik dan organ-organ metaboliknya.

Anak dengan stunting juga berisiko mengalami hipertensi, obesitas, sakit jantung dan lain sebagainya.

Di usia 40 tahun, anak stunting pun berisiko terkena penyakit metabolik disorder, seperti kencing manis, dan penyakit kardiovaskular seperti hipertensi, penyakit jantung, dan stroke.

2. Dampak psikologis

Dampak stunting adalah gangguan emosi, rendahnya kemampuan anak dalam bersoasialisasi, adanya masalah motorik, dan lain sebagainya.

Berdasarkan studi UNICEF Indonesia tahun 2012, anak stunting performa di sekolahnya cenderung buruk dibandingkan anak yang tidak stunting.

Akibatnya, banyak anak stunting yang putus sekolah karena kemampuan berpikirnya yang kurang.

3. Dampak ekonomi

Pada akhirnya secara luas stunting akan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi san meningkatkan kemiskinan suatu negara.

Pengalaman dan bukti Internasional menunjukkan bahwa stunting dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan menurunkan produktivitas pasar kerja.

Sehingga mengakibatkan hilangnya 11% GDP (Gross Domestic Products) serta mengurangi pendapatan pekerja dewasa hingga 20%.

Selain itu, stunting juga dapat berkontribusi pada melebarnya kesenjangan/inequality.

Sehingga mengurangi 10% dari total pendapatan seumur hidup dan juga menyebabkan kemiskinan antar-generasi.

Baca Juga: Fungsi Posyandu dalam Penanganan Stunting, Aktif Melakukan Pemeriksaan Rutin Sejak Bayi dalam Kandungan