Penjelasan Lengkap Majas Pada Cerita Fiksi Beserta Contohnya, Bahasa Indonesia SMA/SMK Kelas X Kurikulum Merdeka

By Kirana Riyantika, Sabtu, 15 Oktober 2022 | 10:00 WIB
Jenis majas pada hikayat di buku Bahasa Indonesia SMA/SMK Kelas X kurikulum merdeka (Pixabay/JessBaileyDesign)

Nakita.id – Di buku Bahasa Indonesia SMA/SMK kelas X kurikulum merdeka, terdapat pembahasan mengenai karya fiksi.

Di kurikulum merdeka, peserta didik diharapkan memahami karya fiksi seperti hikayat dan cerpen.

Peserta didik di kurikulum merdeka juga diminta memahami majas yang ada di hikayat dan cerpen.

Majas merupakan gaya Bahasa yang bertujuan untuk menambah keindahan.

Ada beberapa jenis majas yang sering digunakan dalam hikayat atau cerpen.

Jenis majas dalam karya fiksi

1. Antonomasia

Antonomasia merupakan majas yang menyebut seseorang berdasarkan ciri atau sifatnya yang menonjol.

Contoh dari penggunaan majas antonomasia adalah sebagai berikut:

-Hatta beberapa lamanya maka isteri si Miskin itupun hamillah tiga bulan lamanya.

-Tak tahu mengapa, saat itu aku mengucapkan terima kasih pada perempuan tua itu.

2. Personifikasi

Personifikasi merupakan majas yang mengungkapkan benda mati seolah-olah sebagai benda hidup.

Benda mati tersebut berlaku seperti manusia.

Baca Juga: Lengkap! Kunci Jawaban Kegiatan 1 Halaman 63 Tentang Hikayat, Bahasa Indonesia SMA Kelas X Kurikulum Merdeka

Contoh penggunaan majas personifikasi adalah sebagai berikut:

-Samar-samar nyanyian jangkrik terdengar di sampingku.

-Angin menyambar wajahku.

3. Metafora

Metafora adalah majas yang menggunakan kata pembanding untuk mewakili hal lain atau bukan yang sebenarnya.

Bisa dari bandingan benda fisik, ide, sifat, atau hal lainnya.

Contoh: Seperti biasa, setibaku di istana tuaku perempuan tua menyambutku dengan hangat.

4. Simile

Simile merupakan majas yang mebandingkan suatu hal dengan hal lainnya mengunakan kata pembanding.

Kata pembanding yang biasa digunakan diantaranya laksana, seperti, bagaikan, dan bak.

Contoh penggunaan majas simile adalah sebagai berikut:

-Kamu tidur seperti kerbau.

-Air mata jatuh bak hujan yang turun.

Baca Juga: Kunci Jawaban Kegiatan 2 Halaman 58 Buku Bahasa Indonesia SMA Kelas X Kurikulum Merdeka

5. Hiperbola

Majas hiperbola merupakan gaya Bahasa yang mengandung pernyataan dengan cara melebih-lebihkan sesuatu dari yang sebenarnya.

Maksud dari majas hiperbola adalah memberi penekanan pada suatu pernyataan atau bisa menambah kesan.

Contoh penggunaan majas hiperbola adalah sebagai berikut:

-Adapun akan emas ini sampai kepada anak cucu kita sekali pun tiada habis dibuat belanja.

-Aku tidak dapat berbicara, tanganku dingin bak es yang keluar dari freezer.

Selain majas, pada hikayat dan cerpen terdapat penggunaan konjungsi waktu.

Konjungsi waktu digunakan untuk menyatakan urutan sebuah kejadian berdasarkan waktu terjadinya. Contoh kata popular konjungsi urutan waktu diantaranya:

-Awalnya…

-Kemudian…

-Ketika… dan masih banyak lagi.

Pemilihan konjungsu sangat menentukan koherensi atau kepaduan makna antarkalimat maupun antarparagraf dalam cerita.

Baca Juga: Penjelasan Mengenai Istilah dan Cara Menyusun Naskah Lawakan Tunggal di Buku IPA SMA Kelas X Kurikulum Merdeka