Alasan Obat Sirup Dihentikan Sementara Penggunaannya, Ternyata Ini Dampak Berlebihan Mengonsumsi Obat yang Mengandung Etilen Glikol

By Kirana Riyantika, Kamis, 20 Oktober 2022 | 16:54 WIB
Penjelasan larangan penggunaan obat sirup sementara waktu (Nakita/Naura)

"Hal lain yang sedang ditelusur adalah kemungkinan cemaran atau kontaminan yang dikonsumsi anak tanpa sengaja atau mungkin karena tidak diketahui. Kemudian gara-gara itu terjadi gangguan fungsi ginjal," tambahnya.

Otoritas kesehatan di Indonesia bercermin pada kasus gangguan ginjal akut anak yang juga terjadi di Gambia.

"Bercermin pada kasus yang beberapa waktu lalu menimpa anak-anak di Gambia.Ternyata otoritas kesehatan di Gambia menemukan anak-anak yang alami gangguan fungsi ginjal mengonsumsi obat tertentu," ungkap dr. Andi.

"Ada 4 jenis obat yang diimpor dari Negara India. Ternyata ditemukan kontaminan yang ramai sekarang dibahas berupa Etilen Glikol dan Dietilen Glikol," tambahnya.

dr. Andi menjelaskan bahwa Etilen dan Dietilen Glikol bukanlah zat utama dalam obat.

"Sebenarnya bukan zat utama dalam obat batuk yang dikonsumsi anak-anak di Gambia tapi merupakan kontaminan dari pelarut obat tersebut," ungkapnya.

Sebenarnya, obat yang jadi penyebab gangguan ginjal akut pada anak di Gambia itu tidak beredar di Indonesia. 

Namun, otoritas kesehatan Indonesia terus melakukan penelusuran.

Hingga akhirnya ditemukan adanya kandungan Etilen Glikol dan Dietilen Glikol pada beberapa jenis obat.

"Lalu, Kementerian Kesehatan menemukan dari 18 obat yang dievaluasi, ada 15 jenis obat yang mengandung kontaminan Etilen Glikol. Itu sebabnya ada rekomendasi dari otoritas kesehatan kita untuk menghentikan penggunaan, peresepan dan jual beli obat dalam bentuk sirup," jelas dr. Andi.

Hal tersebut membuat masyarakat semakin bingung, pasalnya dalam kemasan obat tidak dicantumkan kandungan seperti Etilen Glikol.

Baca Juga: Beredar Dugaan Paracetamol Picu Gagal Ginjal Anak, Ini Tips Jika Anak Demam Tanpa Harus Minum Obat