Adakah Efek Samping Vaksin Pfizer untuk Anak? Ketahui Cara Mengatasinya

By Syifa Amalia, Kamis, 29 Desember 2022 | 19:43 WIB
Efek samping vaksin pfizer pada anak dan cara mengatasinya. (Nakita/ Naura)

Nakita.id – Pemberian vaksin Pfizer untuk anak-anak kini sudah diperbolehkan mulai dari usia 6 bulan hingga 11 tahun.

Hal tersebut berdasarkan izin penggunan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

BPOM telah memberi persetujuan vaksin covid-19 yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech untuk anak usia 6 bulan-11 tahun.

Jenis vaksin yang digunakan adalah vaksin comirnaty children.

Vaksin ini memiliki formulasi kekuatan yang berbeda dengan vaksin Comirnaty untuk remaja dan dewasa.

Sehingga vaksin Comirnaty Children tidak dapat digunakan pada individu berusia 12 tahun ke atas.

Dengan adanya vaksin ini dapat membantu kebutuhan vaksin Covid-19.

Adanya hal ini, bayi dan anak bisa mendapatkan perlindungan dari virus Covid-19 seperti orang dewasa.

Bersamaan dengan hal ini, banyak yang ingin tahu apakah terdapat efek samping yang dapat dirasakan oleh anak ketika mendapatkan vaksin ini?

Adakah Efek Samping Vaksin Pfizer untuk Anak?

Dilansir dari Kompas, menurut BPOM, efek samping yang ditimbulkan dari vaksin ini masih tergolong dalam batas aman.

Efek samping pada anak kelompok usia 6 bulan hingga kurang dari 5 tahun secara umum dilaporkan dengan intensitas ringan hingga sedang.

Baca Juga: Efek Samping yang Ditimbulkan dari Vaksin Pfizer untuk Anak Usia 6 Bulan Sampai 11 Tahun

Menurut studi itu terdapat kejadian lymphadenopathy (pembengkakan atau pembesaran) kelenjar getah bening di kelompok vaksin sebesar 0,2 persen pada subjek usia 6 bulan hingga kurang dari 2 tahun.

Kemudian juga sebesar 0,1 persen subjek usia 2 tahun hingga kurang dari 5 tahun.

Pada pengamatan kejadian efek samping pada anak kelompok usia 5 tahun sampai kurang dari 12 tahun yang menjadi perhatian khusus (Adverse Events of Special Interest/AESI).

Dilaporkan terjadi reaksi angioedema (pembengkakan disertai kemerahan), pada 1,2 persen subjek kelompok vaksin dan 0,8 persen subjek kelompok plasebo.

Efek samping dari vaksin Covid-19, jika muncul, biasanya dimulai sekitar satu atau dua hari setelah pemberian vaksin dan berlangsung rata-rata sekitar 24-48 jam.

Meskipun agak tidak menyenangkan, itu juga merupakan tanda bahwa vaksinnya bekerja, dan sistem kekebalan tubuh sedang bekerja.

Namun, banyak bayi dan balita sama sekali tidak mengalami reaksi terhadap vaksin COVID-19 mereka, dan itu juga sangat normal.

Dilansir dari Business Insider, efek samping umum yang sering dialami bayi adalah iritablitas.

Dalam kelompok usia 6 bulan hingga 2 tahun pada vaksin Pfizer, efek samping teratas adalah:

- Iritabilitas

- Mengantuk

Baca Juga: Ketok Palu! BPOM Sahkan Vaksin Pfizer untuk Anak Mulai Usia 6 Bulan, Berikut Dosis yang Aman Diberikan

- Nafsu makan menurun

- Nyeri di tempat suntikan

- Demam

Sementara pada balita yang mendapatkan vaksin Pfizer, efek samping yang paling umum adalah kelelahan dan nyeri lengan.

Cara Mengatasi Efek Samping Vaksin Pfizer

Untuk meredakan nyeri atau bengkak di lengan tempat anak mendapatkan suntikan:

- Gunakan kompres es atau kain dingin dan lembap untuk membantu mengurangi kemerahan, nyeri, dan/atau bengkak di tempat suntikan anak diberikan.

- Gunakan atau terus gerakkan lengan.

- Dorong anak untuk beristirahat.

Untuk mengurangi rasa tidak nyaman akibat demam:

- Tawarkan anak untuk minum lebih banyak cairan selama 1-2 hari.

- Kenakan pakaian yang nyaman.

Baca Juga: Bayi Usia 6 Bulan ke Atas Bisa Dapatkan Vaksin Covid-19 Pfizer, Sudah Disetujui BPOM