Nakita.id - Santan adalah salah satu bahan dapur yang dianggap sebagai biang kolesterol.
Apalagi, santan menjadi bahan utama dalam pengolahan aneka sajian makanan padang, mulai gulai, rendang, dan aneka makanan lainnya banyak yang mengandung santan.
Dengan anggapan itu, banyak orang yang menghindari santan demi kolesterol tubuhnya tidak melonjak.
Padahal anggapan itu sangat keliru.
Santan sendiri dibuat dari buah kelapa yang diparut, kemudian diperas hingga menghasilkan santan.
Saat ini, santan juga banyak dijual dalam bentuk kemasan dan dijual si supermarket.
Santan kerap digunakan untuk memperlezat dan menambah rasa gurih pada makanan.
Tak usah heran, santan kerap dicampurkan pada beberapa makanan seperti opor, odeh, kolak, dan beberapa minuman segar.
Kelapa sendiri termasuk ke dalam buah-buahan, hingga buah kelapa dianggap sangat menyehatkan.
Bagaimana dengan santan? Sama dengan bagian buah kelapa lainnya, santan tidak mengandung kolesterol.
Santan juga sangat menyehatkan dan penuh dengan manfaat.
Dilansir nakita dari Live Strong dalam artikel What Are the Benefits of Creamed Coconut? menyebutkan, dalam 100 gram santan kelapa mengandung :
- 18 persen dari kebutuhan harian zat besi
- 11 persen dari kebutuhan harian magnesium'
- 33 persen dari kebutuhan mangan
- 8 persen dari kebutuhan fosfor
- 5 persen dari kebutuhan kalium
- 5 persen dari kebutuhan zinc.
Santan juga mengandung sejumlah kecil (antara 1 hingga 4 persen) nutrisi lain, seperti kalsium, vitamin B kompleks, vitamin C, dan kolin.
Kemudian, terdapat 2 gram protein, 2,8 gram karbohidrat, dan 21,3 gram lemak dalam setiap 100 gram santan.
Sebagian besar lemak ini (18,9 gram) adalah lemak jenuh.
Apakah lemak jenuh pada santan berbahaya?
Baca Juga: Resep Menu Bubur Sumsum Labu Kuning, Menu PMT Balita dari Posyandu
Lemak Jenuh pada Santan
Meski menyehatkan, tapi konsumsi santan sebaiknya tidak berlebihan.
Memang, sampai saat ini ada perdebatan adalah kandungan asam lemak jenuh pada santan, apakah berbahaya?
Sebagian besar asam lemak jenuh pada kelapa adalah masuk kategori asam lemak rantai sedang.
Tidak seperti lemak jenuh lainnya, asam lemak rantai sedang dapat bermanfaat bagi jantung, tetapi ada juga penelitian yang berlawanan.
Untuk itu, kita sebaiknya mengonsumsi santan dalam bentuk sedang.
Baca Juga: Amankah Penderita Asam Lambung Konsumsi Santan? Begini Penjelasan Ahli