Bolehkah Menjalankan Puasa di Hari Isra Miraj? dan Bagaiamana Bacaan Niatnya?

By Syifa Amalia, Kamis, 16 Februari 2023 | 11:27 WIB
Hukum puasa di hari Isra Miraj dan bacaan niatnya. (Freepik)

Nakita.idPuasa merupakan ibadah yang dapat memberikan pahala yang melimpah.

Selain di bulan ramadan, umat muslim dapat melaksanakan puasa di waktu-waktu tertentu.

Namun bolehkah berpuasa di hari Isra Miraj?

Hal ini mungkin kerap menjadi pertanyaan bagi banyak orang sehingga menimbulkan keraguan.

Untuk mengetahui ketentuan selengkapnya, simak penjelasannya berikut ini, Moms.

Bolehkah Menjalankan Puasa di Hari Isra Miraj?

Diketahui, Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW terjadi di tanggal 27 Rajab.

Untuk tahun ini, Isra Mi'raj bertepatan pada hari Sabtu, tanggal 18 Februari 2023.

Sementara itu, hukum puasa pada waktu ini diperbolehkan dalam Islam.

Isra Miraj merupakan perjalanan spritual Nabi Muhammad SAW dalam menerima perintah sholat.

Isra’ artinya berjalan malam hari dari Mekkah ke Baitul Maqdis (Palestina), sedangkan Mi’raj adalah naik ke langit, hingga ke langit ketujuh.

Bahkan, ke tempat yang lebih tinggi, yaitu Sidratil Muntaha dan Mustawa.

Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Qadha, Dianjurkan Dijalankan Sebelum Memasuki Bulan Ramadhan

Isra dan Miraj dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW ditemani oleh Malaikat Jibril.

Di sana, Nabi Muhammad mendapatkan perintah langsung dari Allah SWT yang menyatakan bahwa umat Islam wajib menunaikan salat fardu sebanyak 5 waktu.

Perjalanan ini terjadi setahun sebelum beliau Hijrah dari Mekkah ke Madinah, yaitu malam Senin 27 Rajab tahun 621 M.

Sehingga dianjurkan bagi umat Islam untuk memperbanyak amalan ibadah seperti dzikir membaca istighfar, berpuasa, memperbanyak doa, dan melaksanakan salat.

Meski begitu banyak yang belum mengetahui apa hukum berpuasa di Hari Isra Miraj ini.

Dilansir dari Nu Online, bulan yang paling utama untuk ibadah puasa adalah Ramadan.

Kemudian bulan yang dimuliakan berikutnya yaitu Muharram, kemudian Rajab, lalu Dzulhijjah, Dzulqa‘dah, terakhir bulan Sya‘ban.

Dalam I‘anatut Tholibin, Sayid Bakri bin M Sayid Syatho Dimyathi mengemukakan sejumlah catatan soal Rajab sebagai salah satu bulan mulia di sisi Allah dan Rasulnya.

“Rajab" merupakan derivasi dari kata “tarjib” yang berarti memuliakan.

Masyarakat Arab zaman dahulu memuliakan Rajab melebihi bulan lainnya.

Rajab biasa juga disebut “Al-Ashobb” karena derasnya tetesan kebaikan pada bulan ini.

Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Senin Kamis, Disertai Manfaat dan Keutamaannya

Ia bisa juga dipanggil “Al-Ashomm” karena tidak terdengar gemerincing senjata untuk berkelahi pada bulan ini.

Boleh jadi juga disebut “Rajam” karena musuh dan setan-setan itu dilempari sehingga mereka tidak jadi menyakiti para wali dan orang-orang saleh.

Dari uraian di atas, dapat memperoleh keterangan terkait bulan-bulan yang dimuliakan Allah SWT dan Rasulnya SAW mana disunahkan untuk berpuasa.

Bacaan Niat Puasa di hari Isra Miraj

Berikut ini bacaan niat puasa pada saat saat hari Isra Mikraj

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Rajaba lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah Rajab esok hari karena Allah SWT."

Jika Moms hendak berpuasa sunah di hari tersebut, namun belum mengucapkan niat pada malam harinya maka diperbolehkan membaca niat pada siang hari.

Berbeda dengan puasa wajib yang harus dibaca pada malam hari, jika puasa sunah niat boleh dibaca ketika siang hari.

Berikut ini adalah niat puasa di hari Israj Miraj di siang hari

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati Rajaba lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah Rajab hari ini karena Allah SWT."

Baca Juga: Tips untuk Ibu Menyusui yang Ingin Puasa di Bulan Ramadan, Harus Apa?